Part 14 - Seed of Sad,Again.

23 5 1
                                    

Mulmed : Mimin males dah pake mulmed, gak ada yang peduli juga :((

=+=

"Kakak bercanda kan?! Aku gak kanker kan kak?!!". Panik Anggi seketika.

Angga membuang muka seolah ia tidak ingin melihat wajah pilu adiknya itu.

Ela mendekatkan tubuh lemas Anggi lalu meraihnya kedalam pelukannya.

Anggi kembali terisak,"Jadi selama ini aku ngidap penyakit gini?! Trus kakak dengan enteng nya gak bicara sama sekali sama aku soal penyakit ini".

Kemudian ia melanjutkan,

"Kakak tau gak rasanya kayak gimana?! Sakit kak!. Ini penyakit udah lama mengendap ditubuh aku dan aku baru menyadarinya. Hahaha lucu, sumpah".

Ela menggeleng,"Mungkin kakak kamu gak ingin kamu stres karena ini, jugaan ada obatnya kan? Dan aku pernah baca buku kalau kanker yang bisa diobati dengan obat saja itu masih stadium 1. Jadi masih ada harapan nggi. Kamu jangan patah semangat". Ujarnya meyakinkan.

Anggi semakin terisak, air matanya sudah luruh kemana-mana.

"Mending aku mati aja kak. Aku gak kuat! Aku nyusahin kakak dari dulu tau gak?! Dari aku TK, kakak yang biayain aku sekolah, dan kakak rela waktu itu jadi tukang jualan kacang hanya demi aku. Trus kakak kerja keras lagi buat biayain operasi usus buntu aku kemarin, dan sekarang? Kakak kerja keras lagi buat beliin aku obat yang gak berpengaruh ke penyakit aku sama sekali kak! Gak guna! Udah mending stop aja. Aku gak kuat".

Angga menggeleng kuat lalu menarik Anggi kedalam dekapannya, "Kamu ngomong apa sih dek?! Kakak adalah abangnya kamu dan kakak bertanggung jawab sepenuhnya sama kamu sampai kamu nikah nanti. Kakak kerja itu memang udah hobbi kakak, jadi kamu gak perlu pusing mikirin kakak yang kerja keras. Kamu pikirin aja kesehatan kamu dek"

Kadang Ela hanya bisa iri melihat kedekatan antara Anggi dan Angga, Sedangkan dirinya untuk curhat ke Elo saja susah nya minta badai.

Anggi hanya bisa terisak, sementara Edo nampak gelisah.

Sekian lama suasana terdiam, akhirnya Edo angkat bicara,"Loe gak boleh stres banyak ya Nggi. Atau biar lebih akurat, loe di rumah sakit aja rawat inap. Karena gue rasa disana efektif buat nyembuhin loe".

Angga mengangguk setuju, "Bener kata Edo. Kamu mau ya dek?".

Anggi merasa tidak bisa membantah lagi, akhirnya dia menganggukkan kepalanya.

Mereka berempat pun berjalan beriringan menuju parkiran, posisi yang paling belakang ada pada Angga yang tengah melamunkan sesuatu.

2 tahun yang lalu

"Ini apa dek?". Tanya Angga pada Anggi yang tengah memegang boneka barbie dan cowok.

Anggi tersenyum manis lalu mengangkat Barbienya, "main keluarga-keluargaan. Ini namanya Angel".

Angga tersenyum lega, akhirnya adiknya bisa kembali senyum setelah masalah yang menimpanya kemarin, "lalu ini siapa?". Tanya Angga sambil menunjuk boneka Cowok memakai jaz Hitam.

Anggi menoleh, "Oh itu, ini namanya Galih. Suaminya Angel"

Angga menimbrung, "Trus ceritanya gimana?".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ün Simple [WAITING 300 READERS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang