Tujuh

284 23 2
                                    

Yang menjadi teguhku adalah kata-katamu
Dan yang menjadi langkahku adalah
Semangatmu
~Indy~

Malam nya
Vanesa teringat kembali kenangan yang dulu pernah vanesa lakukan dengannya.
Yaa!! dengan sahabat SMP vanesa waktu di Medan dulu.
Dia yang pergi meninggalkan vanesa untuk selamanya.

Chio Ferdika Dermawan.
Adalah sahabat vanesa yang ia sayangi.
Dia penyemangat vanesa.
Dia selalu ada buat vanesa.
Dan hal buruk yang gak mau dia lihat adalah ketika vanesa menangis.
Dia selalu ada di depan vanesa kapan pun. Dia juga menyayangi vanesa.

Tapi asal lo tau kenapa vanesa gak pacaran waktu itu sama chio. Karena Chio lebih menyayangi vanesa, dia tidak ingin kehilangan vanesa, dan dia tidak ingin vanesa menangis.

"Gue tidak ingin memiliki hubungan lebih dari sekedar status sahabat " kata Chio

"Kenapa? " tanya vanesa.

"Menyayangi orang tidak harus dengan status Nes. Lo percaya sama gue. Gue akan selalu sayang sama lo. Gue akan selalu ada buat lo. Meskipun taruhan nyawa akan gue terima.
Kenapa gue gak mau pacaran sama lo itu ada alasan tersendiri Nes.
Karena gue gak mau kehilangan lo.
Coba lo pikir kalau misalnya kita pacaran kemudian ada masalah kita gak saling akrab kayak gini Nes. Apa lagi kalau misalnya kita putus mungkin setelah itu kita kayak orang gak kenal sama sekali.

Gue gak mau itu terjadi di antara kita Nes.
Lo ngerti kan yang gue omongin tadi? " jelas chio waktu itu.

Yang vanesa rasaain saat ini. Vanesa sedang kangen Chio

"Gue kangen sama lo Chi"

Akhirnya Vanesa mengambil sebuah komik yang di berikan oleh Chio pada waktu ulang tahun vanesa dulu.

"Gue janji sama lo, gue akan jaga komik ini baik baik" . Kata vanesa dalam hati.

Vanesa kenal sama chio hanya 2 tahun.
Gak lama sih!!
Tapi dia sangat berarti bagi vanesa.

Menurut vanesa, Chio adalah orang yang sudah membuat vanesa  menjadi cewek  yang tangguh.
Dia yang mengajarkan vanesa untuk terus berjuang melawan apapun dan tidak pernah menyerah sampai keinginan itu terwujud selama 2 tahun itu.

"Lo harus bisa Nes,  lo harus menang dalam pertandingan ini, lo harus buktikan bahwa lo bisa, jangan menyerah Nes. Gue ada di samping lo"

Kata kata itu yang selalu Chio ucapkan kepada vanesa ketika vanesa  akan bertanding Basket.

Kehilangan chio untuk selamanya merupakan hal terberat bagi vanesa.
Vanesa gak nyangka chio bisa pergi secepat itu.

Chio memang lebih pandai dari Vanesa kalau masalah pelajaran.
Tapi vanesa lebih pandai kalau masalah olahraga.

Mereka saling melengkapi.
Setiap hari chio selalu mengajari vanesa untuk belajar.
Chio tak pernah lelah untuk membuat vanesa lebih pandai.
Meskipun kadang vanesa sulit untuk menerima pelajaran.

"Gue nyerah. Gue gak bisa yang ini Chi" kata vanesa.

"Lo harus bisa Nes. Kita coba sama sama" jawab Chio.

Seperti itu lah mereka.
Mereka saling mendukung, mereka saling melengkapi, dan mereka saling memberi semangat.

>>

Suatu malam chio mengirim pesan untuk vanesa

Chio : Nes jangan khawatir. Gue gak papa kok.

Vanesa membuka pesan itu.
Vanesa bingung kenapa chio mengirim pesan seperti itu.
Ia berpikir negatif kepada Chio.

Ketika Waktu Saling MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang