Duapuluh Tiga

137 11 5
                                    

"Nanti mau kan temenin gue?" Kata Bayu sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Enggak deh! " Jawab Vanesa spontan sambil memegang sedotan. Ya mereka sekarang berada di kantin sekolah.

"Ya udah! " Jawab Bayu sekenanya.

"Ih ngambek. Gak nolak maksutnya! " Jawab Vanesa sambil menyenggol tangan Bayu.

"Dasar! " gumam Bayu sangat pelan. Dia bermaksud menyindir Vanesa.

"Gau denger tau! Yang keras aja bilangnya jangan di pelanin gitu!." Kata Vanesa dengan melirik dan bibir yang manyun ke depan. Dan menekankan pada kata Gue denger tau.

Melihat kekasihnya itu cemberut, Bayu langsung terkekeh pelan sambil mengacak-ngacak rambut Vanesa.

"Lo lucu! " Kata Bayu sambil merangkul bahu Vanesa.

"Ish... Apa an sih! Ini tempat umum! Ntar fans lo pada pingsan semua. Lo mau tanggung jawab! " Kata Vanesa sambil melepas rangkulan pacarnya itu.

"Alay juga ya pacar ku!." Kata Bayu lalu mencubit pipi Vanesa dengan gemas.

"Aw...  Sakit!."  Kata Vanesa refleks sambil mengelus pipi kanannya.

_____________________

Tettt tettt tetttt ........

Bel pulang sekolah berbunyi. Pak Salim segera keluar dari kelas begitu juga dengan siswa lainnya.

Vanesa dan Bayu menuju lapangan basket indoor yang ada di sekolahnya. Yang kemudian juga diikuti Valen dan Naila.

"Btw besok jadi tanding sama sekolah sebelah? ". Tanya Vanesa di sela-sela perjalanan.

"Jadi lah. Pokoknya kamu besok harus nonton ya! ". Pinta Bayu sambil mencubit pipi kanan Vanesa.

"Aw...  Sakit! ". Kata Vanesa sambil mengelus pipi kanannya.

"Sorry gemas! ". Jawab Bayu sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.

"Hemm.... " Vanesa bedehem.

"Aku gak mau tau pokoknya kamu harus nonton aku! " Paksa Bayu.

"Iya iya dasar maunya sendiri!. " Ketus Vanesa.

"Biarin!." Jawab Bayu dengan santainya.

"Nyebelin deh!." Gumam Vanesa pelan.

Mereka berdua memang begitu,kadang berantem, akur, mau menang sendiri, konyol, tapi mereka juga bisa romantis. Sekali romantis langsung bisa bikin kejer-kejer salah satu dari mereka.

Alay deh author!

Tak terasa setelah perdebatan mereka sampai di lapangan basket indoor.
Sudah terlihat beberapa orang di sana seperti, Valen, freza, Galang, Nico, dan tentunya Bayu yang baru datang sebagai kapten tim basket.

Bayu pun segera memulai latihan. Sedangkan Vanesa asyik mengobrol bersama Naila di pinggir lapangan.

"Nes gue denger Si Vinanda lagi kena musibah tuh! " Kata Naila.

"Kenapa dia?. " Tanya Vanesa dengan rasa penasarannya.

"Kalau gak salah kecelakaan." Jawab Naila sambil mengangkat kedua bahunya.

"Yang bener lo? " Sontak Vanesa kaget. Dengan matanya yang melotot sambil menghadap Naila.

"Gue denger sih gitu. Lo serem juga ya. Kayak buto ijo kalau melotot." Goda Naila sambil cengengesan.

"Apa an sih lo. " Kata Vanesa dengan santai sambil merubah arah duduknya yang mula-mula menghadap Naila sekarang menghadap ke depan melihat Bayu dan kawan-kawan yang sedang latihan basket.

Tak terasa sudah jam 4 sore. Bayu pun menyudahi latihannya sekarang. Tampak dari bawah ring basket mereka kompak ber hive five satu sama lain. Dan nampaknya mereka sudah siap tanding  dengan sekolah sebelah yang merupakan musuh bebuyutan sekolah mereka dari dulu.
Mereka seperti sudah siap memenangkan pertandingan yang sengit ini.

___________________________

"Pulang yuk! " Kata Bayu ketikas sudah berada di depan Vanesa yang tengah duduk.

"Ayo! " Kata Vanesa sambil bangkit dari duduknya.

Jarak mereka pun sangat dekat hanya tinggal 10 cm meter. Sempat sesaat tatapan mereka saling bertemu, terpecah karena suara Vanesa.

"Bentar." Kata Vanesa sambil mencari benda di ranselnya.
Yup!  Dapat! 

Dia membersihkan keringat yang terdapat di wajah Bayu dengan lembut. Terutama kening dan pelipis Bayu.

Sesaat suasana berubah seketika, Bayu mengembangkan senyumnya dan menatap Vanesa lekat-lekat.
Begitu juga dengan sebaliknya.

"Udah!  Yuk pulang! " Kata Vanesa memecahkan tatapan Bayu.

Akhirnya mereka pun pulang.
__________________

Jumpa lagii!!!
Maaf gara gara sibuk sibuknya ujian.
Vomentnya jangan lupa😉

Ketika Waktu Saling MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang