Empatbelas

130 13 1
                                    

Jatuh untuk Tumbuh
~Vanesa to Bayu~

Hari ini Vanesa lagi bete banget.
Dia masih keinget kejadian waktu kemarin dia disuruh pulang sendiri oleh Bayu.

Tega kan? Iya lah, masak dia yang nganterin tapi dia gak mau nganter pulang juga.
Memang sih Naila bicara kalau disuruh nganterin Vanesa ke toko buku.
Tapi ya gak gitu gitu juga!!
Kasihan Vanesa dong!!
Ish..... Bayu mah gitu!!

Nes!!!! 
Panggil Naila dari kejauhan. Tampaknya dia akan menuju ke arah Vanesa.
Iya lah!!  Orang Naila manggil Vanesa, masak mau ke kutu kupret!

Siapa kutu kupret?

Bayu lah... !!!!

Dia kan cakep. Kok kutu kupret sih?

Habisnya dia jahilnya minta ampun, pantes lah dipanggil kutu yang suka mengganggu orang lain. Kupretnya sebagai tambahan aja biar tambah modis!.

"Nes nes kayaknya kita nanti pulang lebih pagi! " kata Vanesa ketika sampai di sampingnya dengan nafas yang ngos ngosan.

"kenapa? " tanya Vanesa dengan simple.

"Entah! Tadi gue denger Bu Sinta yang ke betulan lewat di depan gue sama Pak Ismail". Jawab Naila.

"ohh... " timpal Vanesa dengan entengnya.

"gak seru ah! "  kata Naila sambil bersendeku karena Vanesa tak ikut senang mendengar kabar baik itu.

"kenapa? " tanya Vanesa.

"tuh kan, kenapa sih Nes? Dari tadi kok gak ceria gitu! Seneng dong!  Muka kok di tekuk mulu! " cibir Naila.
"gue lagi gak mood tau! " jawab Vanesa bete, apa lagi mendengar celotehan Naila barusan. Malah makin membuat Vanesa buyar.

"kenapa? " tanya Naila lagi.

"udah ah lupakan! " jawab Vanesa sambil bangkit dari duduknya dan menuju ke kelas.

"eh eh Nes kenapa? " tanya Naila sambil mengikuti Vanesa.

Vanesa pun mendapatkan tujuan akhirnya yaitu duduk di bangkunya.
Dan naila pun duduk di sebelah Vanesa.

"kenapa sih Nes? " tanya Naila sekali lagi.

"gue bete sama Bayu? " jawab Vanesa dengan cemberut sambil memainkan telepon genggam nya.

"kenapa Bayu? " tanya Naila.

"masak gue pulang di suruh pulang sendiri kemarin! " jawab Vanesa.

"yang bener? " Naila kaget.

Vanesa hanya menganggukkan kepala.

"lo gak di anter pulang? " tanya Naila memastikan.

Vanesa membalas dengan menggelengkan kepalanya.

"hihh...  Bisa bisa nya yaa si kutu kupret itu!!! " kata Naila sambil mengepalkan jari jarinya.

"udahlah La! " kata Vanesa.

____________

Waktu istirahat Vanesa,Naila,dan Tiara pergi ke kantin.
Sudah banyak sekali penghuninya.
Mungkin di sana lah tempat favorit mereka.
Iyaa...  Secara di sana mereka bebas mau ngapain aja.
Mau ngobrol, bahas si doi, ataupun gosip juga bisa.

Yang jelas tujuan pertama mereka adalah  mengisi perut yang suka demo karena kelaparan.
Itu perut isinya apa an ya kok bisa demo?
Toa???

"Eh.. Gimana sih kalo jalan!!! Pakai mata dong! " kata seorang cowo yang ketumpahan jus jeruk.

"sory sory biar gue yang ngebersihin!" jawab Vanesa kepada cowok itu. Dan rupanya sih itu Bayu.

Hah dia lagi! Bisa  gak sih gue gak ketemu dia sehari aja!. Batin Vanesa dalam hati.

"gak perlu! " kata Bayu sambil membersihkan baju nya sendiri lalu pergi meninggalkan Vanesa.

Wajah vanesa pun berubah drastis.
Dari yang gembira menjadi galau.
Vanesa menuju tempat yang di duduki oleh Tiara dan Naila.

Bayu berubah deh!.  Kata Vanesa dalam hati.

"Kenapa Nes? " tanya Tiara.

Vanesa hanya menganggukkan kepala dan melamun.

"tuh makan batagornya Nes! " tawar Naila.

"gak enak makan gue. Gue balik ke kelas dulu deh! " kata Vanesa yang langsung beranjak pergi dari kantin.

"kenapa tuh? Tumben? " tanya Tiara.

"entah! " jawab Naila sambil mengangkat bahunya.

____________

Vanesa termenung sendiri an di taman depan sekolah.

Coba deh bayangkan!
Gimana rasanya orang yang selama ini deket sama kita, ke mana mana selalu bareng, selalu mensuport kita, apa lagi perhatian sama kita. Berubah! Menjadi orang yang rese banget, cuek, apa lagi udah gak peduli kayak dulu lagi.

Bagi Vanesa itu adalah hal yang tidak di inginkan sekali.
Apalagi dia masih beberapa bulan masuk di sekolah ini.
Vanesa terus mananyai kepada dirinya sendiri.

Kenapa dia seperti itu sekarang?

Pertanyaan itu lah yang selalu ada di pikiran Vanesa saat ini.

Kenapa gue terus memikirkannya? Sedangkan gue bukan siapa siapa baginya.
Tapi saat ini gue bukan main logika. Meskipun dia bukan siapa siapa gue,tapi kenapa dia selalu ada di pikiran gue sih!

Lirih Vanesa.

Setelah sekian lama vanesa duduk di taman depan sekolah. Dia kembali ke kelas.
Vanesa melihat Bayu yang sedang berkumpul di sudut ruangan yang masih memakai kostum basketnya.
Sepertinya Bayu habis latihan basket.

Vanesa melambatkan langkah nya hanya untuk mengamati Bayu dari kejauhan.
Dengan sesekali Vanesa tersenyum melihat Bayu yang sedang mengelap keringatnya.
Saat itu Vanesa teringat sangat ia menemani Bayu latihan basket.
Tapi sekarang dia udah gak pernah lagi.
Bahkan Bayu juga tak pernah mengajaknya lagi.

Kenapa sih lo sekarang?.  Ucap Vanesa pelan.

Matanya terlihat seperti pelangi saat ini, bersinar namun tak dengan senyumnya, seperti kaca yang bisa pecah seketika.
Tetapi vanesa bisa mencegahnya,dia tak ingin memecahkan kaca, menghilangkan pelangi di sini.

Vanesa tak ingin memperlihatkan ke rapuhannya kepada seseorang. Apa lagi dengan Bayu.

Dia ingin selalu memperlihatkan keceriaannya walaupun hatinya sedih.
Dia salalu ingin menunjukkan senyumnnya walaupun itu hanya sekedar menutupi kedustaannya.
Dia hanya ingin membagikan kesenangan kepada seseorang, bukan memberikan kesedihan.

Walaupun terkadang di saat memberikan kesenangan, dia sendiri yang menuai kesedihan.
Mungkin itu tak adil!
Tapi vanesa mencoba menerimanya.

~~~•~~~

Terima kasih ya 😊
Maaf jika banyak salah
Masih pertama banget bikin tulisan.
Jangan lupa vote dan commentnya😊

Di tunggu kelanjutannya!!

Ketika Waktu Saling MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang