Haaiiii,, aku kembali lagi..
ini kelanjutan ceritanyadan cerita ini akan sangat panjang karna nggak aku bagi dua. mungkin ada sekitar 3000 kata disini.
dan juga dicerita ini, akan lumayan banyak yang sama di bukunya yang asli. sebenarnya aku agak taku juga publis ni novel, tapi entah setan apa yang menggoda menyuruh aku untuk publis ni novel. tolong jangan bully aku yaa.. ini hanya sekedar hobby, nggak lebih..
oke,, nggak usah panjang", kita langsung aja keceritanya yaaa...
Setelah mendengar penjelasan dari Clarisse, aura yang terpancar di perkemahan terasa mengancam. Aku melihat para konselor dan satir menumpuk persenjataan digudang peralatan. Para peri pohon, menyandang busur dan panah, berbincang dengan gugup dipinggir hutan. Hutan kelihatan sakit, rerumputan dipadang tampak kuning pucat, dan bekas kobaran api di bukit blasteran terlihat seperti luka parah.
Bagaimana ini semua terjadi hanya dalam satu malam?, berapa banyak yang terlewatkan oleh ku?. Sambil berjalan menuju Rumah besar aku berkenalan lebih resmi kepada Annabeth dan Tyson. Annabeth baru tau bahwa Percy memiliki saudara, dan Tyson begitu girang dan bilang bahwa aku sangat cantik, yang tentu saja membuatku bahagia. Percy nanya kemana saja aku selama ini, dan aku bilang untuk menjawabnya nanti. Para pekemah terlihat sibuk, dan agak menjauhi Tyson, tapi kayaknya Tyson tidak terlalu peduli, dia menanyakan semua yang dilihatnya "Apa tuh?" serunya dengan napas tertahan.
"Itu kandang untuk kuda-kuda pegasus" kata Percy "Kuda-kuda bersayap"
"Apa tuh!"
"Emm... itu adalah toilet"
"Apa tuh!"
"Kabin-kabin untuk para pekemah. Kalau mereka enggak tahu siapa orangtuamu di Olympus. Mereka akan meletakkanmu di kabin Hermes, kabin coklat yang sana" percy menunjuk pondok sebelah "Sampai kau ditentukan. Kemudian, setelah mereka tahu, mereka akan menaruhmu dikelompok ayah atau ibumu"
Dia memandang Percy dengan terpesona "Kau... punya kabin?"
"Nomor tiga" kata Percy sambil menunjuk kearah pondok Poseidon. Percy menatapku "Kau tinggal disana?"
Aku mananggkat alisku,"Ya iyalah, emangnya aku tinggal di Istal apa?"
"Kau tinggal dengan teman-teman dalam kabin?" tanya Tyson gak sabaran.
"Tidak, dulu aku Cuma sendirian, sekarang aku mungkin tinggal dengan Atalanta" kata Percy
Saat kami sampai di rumah besar, kami menemukan Chiron dalam kamarnya, mendengarkan lagu santai era 1960-an kesukaannya sementara dirinya mengemasi tas pelananya. Begitu kami melihatnya, Tyson mematung "Kuda poni!" pekiknya, tampak begitu terpukau.
Chiron berbalik tampak tersinggung "Maaf?"
Annabeth berlari kearahnya dan memeluknya "Pak Chiron, apa yang terjadi? Bapak akan... pergi?" Suaranya bergetar.
"Chiron apa yang terjadi?, apa yang terjadi dalam semalam?" tanyaku penasaran.
Chiron menatapku, tatapan yang dalam. Kemudian dia mengacak rambut Annabeth dan memberikan senyuman yang manis. Dia mengalihkan pertanyaanku "Halo, Nak. Dan Percy, ya Tuhan. Kau tumbuh makin besar setahun ini!"
Percy bergerak dengan gelisah, dia menatapku dan kembali menatap Chiron "Clarisse bilang Bapak...bapak..."
"Dipecat." Mata Chiron menatapku dengan kepedihan jenaka, seolah semuanya sudah jelas "Eh, yah, harus ada orang yang disalahkan. Raja Zeus yang paling sedih. Pohon yang dia ciptakan dari arwah putrinya, diracun! Pak D harus menghukum seseorang"
![](https://img.wattpad.com/cover/85852278-288-k339116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(TAMAT) Atalanta Jackson The Sea of Monster
FantasíaIni novel pertama aku, novel ini menceritakan tentang kisah Atalanta Jackson, disini dia diceritakan sebagai saudara Percy Jackson, blasteran, anak dari Poseidon. dan juga aku mengambil alur ceritanya ini dari novel Percy Jackson, jadi kalian pasti...