Sihir Bulu Domba Itu Terlampau Ampuh

368 28 0
                                    

Sore itu adalah salah satu hari terbahagia yang pernah kualami di perkemahan, yang mungkin menunjukkan bahwa, kita tak akan pernah tahu kapan dunia kita akan mengalami guncangan hebat.

Grover menyampaikan bahwa dia bisa menghabiskan sepanjang sisa musim panas bersama kami sebelum melanjutkan misinya mencari Pan. Bos-bosnya di Dewan Tetua Berkuku Belah begitu terkesan karena Grover berhasil tak tewas dan telah membuka jalan bagi para pencari di masa depan, hingga mereka memberinya dua bulan masa cuti dan satu set seruling baru. Satu-satunya kabar buruknya: Grover terus-terusan memainkan seruling itu sepanjang sore, dan kemahiran musiknya belum juga meningkat. Dia memainkan lagu "YMCA", dan tanaman stroberi mulai bertingkah gila, melilit kaki-kaki kami seolah ingin mencekik kami. Kurasa aku tak bisa menyalahkan mereka.

Grover memberitahu Percy, dia bisa mematahkan sambungan empati di antara mereka, sekarang karena mereka sedang berhadapan langsung, tapi Percy memberitahunya dia justru ingin mempertahankannya kalau Grover mau. Grover meletakkan serulingnya dan menatap Percy. "Tapi, kalau aku menemui kesulitan lagi, kau akan terancam bahaya, Percy! Kau bisa mati!"

"Kalau kau menemui kesulitan lagi, aku ingin tahu tentang itu. Dan aku akan kembali menolongmu, G-man. Itu yang kuinginkan."

Pada akhirnya Grover setuju untuk tak mematahkan sambungannya. Dia kembali memainkan "YMCA" untuk tanaman-tanaman stroberi.

"Kau tau Percy, aku pernah dengar bahwa sambungan empati itu sedikit cukup berbahaya" aku memperingatkan Percy.

Percy mendesah "Jika dia dalam bahaya lagi, ujung-ujungnya dia akan melakukan sambungan empati lagi. Jadi menurutku itu tidak perlu"

"Seterah apa katamu saja"

Saat sedang belajar memanah Chiron menarik aku dan Percy, dia memberi tahukan bahwa Percy masih bisa bersekolah ditempatnya yang lama walaupun dia sudah mengobrak-abrikan sekolahnya itu.

Chiron mencopot ponselnya yang menjepit di kantong panahnya dan menyodorkannya pada Percy. "Sudah waktunya kalian meneleponnya."

"Siapa?" kataku bingung.

Percy tersenyum cemas "Orang yang sangat ingin kau temui"

Aku terbatuk-batuk saat tau siapa yag ditelepon Percy dari suaranya. "Percy-Jackson-apa-yang-kaupikirkan-apa-kau-tahu-betapa-cemasnya-Ibu-kabur-diam-diam-dari-perkemahan-tanpa-izin-menjalani-misi-berbahaya-dan-membuat-Ibu-ketakutan-setengah-mati."

Tapi pada akhirnya dia berhenti untuk menarik napas. "Oh, Ibu hanya senang kau selamat!"

"Maafkan aku, Ibu," Percy menatap kearahku. "Aku nggak akan membuat Ibu ketakutan lagi."

"Jangan menjanjikan itu pada Ibu, Percy. Kau tahu pasti kejadian berikutnya hanya akan makin buruk." Ibu berusaha terdengar santai mengucapkannya.

"Hmm, ibu. ada seseorang yang ingin berbicara dengan ibu"

"Siapa?"

Percy memberikan ponsel chiron kearahku, tanganku sedikit gemetaran saat mengambilnya. "Halo, ibu"

Tiba-tiba terjadi keheningan,tidak ada satupun bersuara. Mungkin ada sekitar 30 detik sampa akhirnya ibu bersuara "Atalanta?"

"Iya ini aku ibu"

"Atalanta sayang? Kamu masih hidup nak? Astaga, terima kasih Poseidon kau menyelamatkan anakku. Bagaimana keadaanmu sayang?"

"Aku baik-baik saja bu" jujur, aku menangis sekarang "Aku selama ini bersama Ayah bu. Sekarang Ayah sudah mengizinkan aku tinggal bersama ibu"

(TAMAT) Atalanta Jackson The Sea of MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang