"Aku benar . Aku yakin aku mengambil jalan yang benar . Aku benar. " batin jiyong
"Akkh .. aakh .. " teriak jiyong memukulkan telapak tangan ke stir mobilnya . Jiyong takut jalan yang dipilihnya salah . Jiyong menempelkan keningnya pada stir mobil menagis dalam diam .Beberapa saat ia berdiam diri di dalam mobil . Meyakinkan dirinya atas keputusannya . Jiyong merogoh saku jasnya dan mulai mencari kontak seseorang .
"Yeobseo .. oppa ?" Jawab di seberang .
Jiyong hanya diam menikmati nyaman dan hangatnya suara yang selama ini diam-diam di rindukanya . Mungkin hampir 4 tahun ia tak mendengar suara ini secara lansung kecuali mendengarnya di televisi dan radio .
Karena tak ada jawaban dari jiyong taeyeon melihat ponselnya memastikan sambunganya tak terputus .
"Oppa ? Kau disana ? Oppa ~~ kau baik-baik saja ? Oppa ? " suara taryeon terdengar frustasi .
"Eoh .. ya tae . Aku baik -baik saja . Maaf aku terfokus pada sesuatu tadi jadi aku tak mendengar suaramu ." Alasan jiyong .
"Benarkah ... kedengarannya kau tak baik-baik saja oppa . Kau dimana ? " suara taeyeon kwatir setelah mendengar jiyong dengan suara yang bergetar .
"Tae ah .. menurutmu apa aku benar melakukan ini ?" Tanya jiyong
"Melakukan apa ? Oppa kau dimana ? Jangan lakukan sesuatu yang tidak-tidak oppa . Jika itu menyakiti dirimu berarti itu tidak benar oppa . " taeyeon semakin kwatir dengan jiyong yang mulai mengeluarkan suara isak .
"Benarkah .. tapi aku sudah mengambil keputusan yang menyakitiku tae .. aku sangat sakit sekarang . Tapi menurutku ini benar . Bagaimana ini tae ?? " suara jiyong lembut terdengar seperti bisikan .
"Oppa kau dimana ? Apa yang sakit . Tak bisa kah kau memberitahuku lebih jelas ! Aku bisa menjemputmu sekarang . Katakan dimana kau sekarang oppa ." Taeyeon mulai tak bisa berpikir jernih karena kekwatiran nya . Jelas taeyeon tak dapat berpikir jernih karena ia sangat tau jiyong . Ia tau benar kalau jiyong akan benar-benar menyakiti dirinya sendiri bahkan taeyeon tak mengingat kalau ia sekarang seorang idol yang tak bisa pergi keluar dan menjemput jiyong seenaknya .
"Kau terdengar sedang berwajah jelek tae.. " jawab jiyong sedikit terkekeh
"Oppa~~"rengek taeyeon
"Aku sedang di parkiran " lanjut jiyong .
"Parkiran ? Dimana sebutkan parkiran yang mana ? Atau hidupkan saja gps di hpmu okay .!! Dan aku akan menemukanmu . Dan oppa .. " tanya taeyeon tergantung
"Hmm ? " gumam jiyong sebagai jawaban
"Aku mohon jangan lakukan apapun sebelum kudatang ok !? Jebal oppa . Jangan lakukan apapun yang menyakitimu ." Lirih taeyeon .Jiyong menghidupkan gpsnya sesuai perintah taeyeon karena memang jiyong membutuhkannya saat ini . Jiyong selalu seprti ini pada taeyeon . Permintaan taeyeon adalah perintah bagi jiyong .
.
*flashback on
Suatu malam jiyong sedang menemani taeyeon berlatih dance . Iya duduk di bagian belakang ruangan menghadap ke cermin dimana pantulan bayanganya dan taeyeon yang sedang berlatih . Jiyong tak ikut berlatih dance karena ia tak suka . Jiyong berlatih jika hanya ada pelatihnya . Berbeda dengan taeyeon . Ms.pekerjakeras julukan dari jiyong untuk taeyeon karena taeyeon berlatih sangat keras bahkan itu akan menganggu kesehatannya.
"Kau tak bosan oppa ?" Tanya taeyeon sedang mencoba beberapa gerakan .
Jiyong tersentak dengan suara taeyeon.
"Hmm .. tidak , aku melihat hal yang menarik . Mana mungkin aku merasa bosan. "
"Gombalan mu meneningkat oppa ." Seringai taeyeon
"Apa ? Ini tak gombalan tae ah .. " jiyong mepout bibirnya yang membuat taeyeon gemas .
"Benarkah ? Tapi kau terlihat melamun . Kurasa kau merasa bosan ."
"Tidak . Aku hanya memikirkan sesuatu , Tapi tae ah .. aku rasa sudah waktunya istirahat . Ini sudah 4 jam kau hanya berlatih dance . Bahkan teman-temanmu sudah beristarahat 1 jam yang lalu ."pinta jiyong .
"Sebentar lagi oppa . Aku rasa aku bisa menghafal gerakannya sedikit lagi ." taeyeon meneruskan dancenya . Jiyongpun mengalah sampai iya di kejutkan dengan suara taeyeon berteriak kesakitan karena ia salah melakukan gerakan hingga mendapakan kakinya terkilir .jiyong sangat terkejut dan lansung menghampiri taeyeon
"Tae kau tak apa ? Apa yang sakit hmm ? " panik jiyong .
Jiyong meraih badan taeyeon agar taeyeon dapat berdiri .
"Akhh .. "taeyeon merasakan sakit lagi di bagian pergelangan kakinya yang menimbulkan kepanikan jiyong . Jiyong lansung mengakat badan taeyeon dan berlari ke bagian medis di agensinya . Ia sangat marah saat tak ada satupun petugasnya disana . Krn mmang begitu hrusnya , karena para petugas telah pulang karena jam saat ini menunjukkan 12 malam . Taeyeon sangat terkejut dengan reaksi jiyong dan lansung mengelus tangan jiyong yang sedang mengangkatnya .
"Oppa . Na gwaenchana . Turunkan aku di sana dulu ok . Kurasa tanganmu sebentar lagi cedera seperti kakiku . "Taeyeon menunjuk tempat tidur yang biasa di jadikan untuk merawat pasien .
Jiyong lansung menurunkan taeyeon di tempat dimana taeyeon tunjuk karena permintaan adalah perintah bagi jiyong .
"Oppa .. lihatlah dalam lemari itu . Dan ambilah sesuatu yang seperti penyemprot serangga ." Taeyeon mengedipkan matanya .
Jiyong melakukan semua pinta taeyeon .
"Lalu semprotkan lah pada pergelangan kakiku ."
Jiyong menyemprotnya dengan hati-hati . Saat merasa cukup jiyong meletakannya lagi pada tempatnya lagi . Dan medudukan dirinya disamping taeyeon yang sekaarang melihat kakinya . Taeyeon mendudukan dirinya menghadap jiyong . Jiyong menunduk bukan karena apa . Tapi ia menahan emosinya karena taeyeon tak mendengarkan mohonnya untuk istirahat . Jika saja taeyeon mendengarkannya mungkin hal ini tak terjadi .Taeyeon mengangkat tangannya menghelus pipi jiyong yang sejak tadi menunduk mendongak menatap wanita di hadapannya .
"Oppa maafkan aku ~~" rengek taeyeon
"Hhhh .. " jiyong menghela nafasnya .
"Na gwaenchana oppa .. jeongmal . Jadi berhenti menampakkan wajah kwatirmu itu . Itu sangat jelek ." Taeyeon membujuk dan menatap dalam jiyong . Ia tak percaya jiyong akan sangat kwatir hanya karena hal kecil terjadi . Itu membuatnya merasa bersalah .
Jiyong menarik taeyeon kepelukannya . Dan jiyong mencium pucuk kepala taeyeon dan begeser ke pelipis dan mengatakan sesuatu pada taeyeon yang sangat dekat dengan telinga taeyeon . Taeyeon bisa mendengar helaan nafas jiyong di telinganya .
"Kalau kau tak mau aku terlihat jelek . Berjanjilah jangan lakukan ini lagi . Jangan membuatku kwatir lagi . Dan ku mohon istirahatlah demiku ." Bisik jiyong tepat di telinga taeyeon .Taeyeon yang awalnya tak membalas pelukan jiyong sekarang mulai melingkarkan tangannya pada leher jiyong . Jiyongpun mengeratkan pelukannya .
"Aku janji . Karena ku takut dengan wajah jelekmu . " kekeh taeyeon terdengar sangat dekat dengan jiyong .*flasback off.
Taeyeon sampai di parkiraan itu atas bantuan manegernya . Ia beralasan akan menemui baekhyun . Karena manegernya belum tau kalau mereka telah putus . Setelah sampai taeyeon menyuruh manegernya lansung pulng dan ia akan pulang dengan baekhyun .dan tentu Hanya alasannya .
Taeyeon memasuki mobil jiyong. Ia memasuki mobil di sebelah kursi pengemudi . Dan jiyong menyambutnya dengan senyum lemah dengan tampilan yang berantakan .
"Hilangkn rasa kwatirmu . Kau bilang sendirikan itu terlihat jelek ." Jiyong menahan agar tak menangis didepan taeyeon .
"Jangan kwatir lagi karena aku tak apa-apa jika kau disini . " lanjut jiyong .
Taeyeon melengkungkan senyum hangatnya pada jiyong setelah mendengar semua penuturan jiyong . Ia memastikan bahwa jiyong tak pernah lupa dengan kenangan mereka .
"Kau makin hebat dalam hal gombalan oppa ." Taeyeon menyandarkan kepalanya di jok kursi dan menghadapakan duduknya kedepan .
"Itu tak gombalan tea ah ... " jiyong mengpoutkan mulutnya .
Taeyeon ingat sekali mereka pernah dalam suasana seperti ini .
"Jadi kau sudah menentukan keputusanmu ? Kau yakin itu benar ? Walaupun aku tak tau pasti apa keputusan itu ." Mencoba mennyakan perihal yang membuat jiyong berantakan seperti ini .
"aku tak yakin .. tapi menurutku ini lah yang tepat sekarang tae . Bahkan jika ini sangat sakit . " lirih jiyong .
"Jika sangat skit kenapa kau memilih ini ? " penasaran keputusan macam apa yang menyakitinya .
"Karena aku harus .. " jawab jiyong menatap taeyeon ."Dan itu juga ku lakukan saat melepasmu tae ."batin jiyong.
.
.
Mereka sekarang berada di apartement jiyong tanpa ketahuan sedikitpun karena di apartement jiyong mereka tak perlu melalui pintu depan karena di basementnya terdapat lift menuju kamar jiyong lansung .Jiyong menekan kata sandi pada pintu apartementnya . Tanpa sadar taeyeon melihatnya .
"Tae .. kau melihatnya ?" Membukakan pintu dan mempersilakan taeyeon masuk .
"Ah .. ani oppa . Aku tak beramaksud untuk melihatnya . Jangan kwatir ."
"Tak apa . Hafal lah . Jika nanti kau perlu ke apartementku . Anggap saja kau mendapat kunci eklusive dariku . " kekeh jiyong .
"Kenapa aku harus hafal .. itu sangat mudah . Hanya 1234 ." Taeyeon mempoutkan bibirnya .
"Apa tak ada no atau tanggal spesial yang bisa kau jadikan sandi oppa ? Gerutu taeyeon .
"Hahahha ... memang . Memang tak ada . Karena setiap hari atau tanggal sama menurutku . Tak ada yang spesial ."Taeyeon masuk dan melihat sekeliling apartement jiyong .jiyong mempersihlakan taeyeon duduk di sofa yang di depannya terdapat televisi . Taeyeon duduk canggung yang membuat jiyong gemas .
"Oppa .. kau tak ingin bercerita tentang keputusanmu ? " tanya taeyeon .
"Akan .. tapi aku harus ganti baju dulu . Ok .!? "
" silahkan . Bersihkan dulu badanmu semoga kau bisa lebih tenang . " saran taeyeon .
Jiyong berjalan ke ruangan tempat ia biasanya menidurkan badan dan mengistirahatkan tubuhnya . Jiyong memutar ganggang pintu dan menatap taeyeon .
" keunde tae ah .. apa kau tak ada jadwal besok ? "
" wae ? Sepertinya mungkin siang ." Lanjut taeyeon tanpa menatap jiyong .
" hmhmhmm ... aaa..apa kau bisa menginap disini ? " gugup jiyong
" apa ? Oppa kau __" berang taeyeon .Tbc
.
.
Pleasee vote mystory.🤗
Maafkan typo bertebaran ya readerr yang baik !?
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE A REST BABY !?
Fanfiction"aku bilang istirahat lah taeyeon ? " "iya . aku akn istirahat setelah ini . jadi tunguu sebentar oke . " "bukan nanti . tapi sekarang . istirahat lah demiku ." "hhhhmmm .... baiklah . " taeyeon seorang wanita yang pekerja keras yang tak suka den...