Remorse

169 23 59
                                    

Selagi memiliki waktu, jangan sia-siakan. Karena kamu tidak akan tau apa yang akan terjadi kedepannya.

Selagi masih bersama, jangan sia-siakan kebersamaan. Karena semua akan terasa berarti saat sudah tak lagi bersama.

Dan kamu hanya akan menyesali setiap detik yang sudah terlewat.

Ara dan Iqbaal sudah lama menjalin sebuah hubungan, namun lama-kelamaan Ara merasa ada yang berubah dari Iqbaal. Iqbaal mulai sibuk dengan dunianya sendiri, dan lupa bahwa ia masih mempunyai pacar.

Ara selalu sabar menghadapi sifat Iqbaal, dengan memaklumi apa saja yang dilakukan Iqbaal. Dan menganggap itu hal yang wajar.

“Ale hari ini kita jadi ke perpustakaan kan ?” tanya Ara

“Ra lo kan tau akhir-akhir gue sibuk”

“Tapi ini Cuma bentar, gak lama” ucap Ara lagi berharap Iqbaal akan berubah pikiran

“Lo itu gimana si, berapa kali gue harus bilang, gue sibuk” Bentak Iqbaal dan berlalu meninggalkan Ara sendiri

Desna
Mbar, anterin gue ke toko buku

Ara memutuskan untuk menghubungi Desna, dan memintanya untuk menemani ke toko buku. Tak lama Desna membalas pesan Ara untuk menyutujuinya.

“Lo mau cari buku apa Ra ?” tanya Desna sesampainya mereka di toko buku

“Ntahlah, tadinya gue mau cari buku tentang sejarah islam. Tapi sepertinya lain kali bisa” ucap Ara terihat sekali raut wajah sedihnya

“Harusnya kalau mau curhat jangan ngajakin ke toko buku. Mending ke Dako Cafe” ucap Desna

“Iya gue tadi mau ngajak lo kesana, tapi kok malah kesini ya” ucap Ara

Dako Cafe

“Lo mau pesen apa ?” tanya Desna

“Samain aja”

Setelah memesan makanan Ara dan Desna menuju salah satu meja yang masih kosong

“Jadi ?” tanya Desna

“Gue gak tau lagi mesti sesabar apa gue ngadepin Ale” ucap Ara terlihat sekali nada keputus-asaan dalam ucapannya

“Susah si cerita lo, dari yang gue liat semenjak kalian jadian dia jadi beda, gak kaya masa PDKT dulu” ucap Desna

“Selama ini gue selalu memaklumi, gue selalu positif thingking. Tapi lama-lama gue cape juga. Sekarang mana ada cewek yang kuat ditinggalin terus, gak dikasih kabar, gue cape serius” curhat Ara, apa yang dirasa selama beberapa bulan ini memang fase paling berat didalam hubungannya.

“Menurut buku filosofi cinta karya D. Meliodas yang gue baca”

“Buku apaan itu, gue baru denger”

“Buku filosofi apapun tentang cinta, lo mah gak update”

“Yaudah-yaudah lanjutin”

“Bab 3 hal 45 ‘Cowok itu kebanyakan hanya berjuang di awal’ Maksudnya pas masa-masa PDKT, tapi pas udah jadian, lepas gitu aja” ucap Desna

“Gila lo sampai hafal halamannya pula” ucap Ara takjub

“iya dong” ucap Desna bangga

“Kapan-kapan bisa kali gue pinjem bukunya”

“Tunggu di terbitin ya. Gue sebagai penulis buku itu senang jika saran dan kata bermanfaat”

“ye kirain, dasar”

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang