Bagaimana bisa aku berada dipikiranmu saat hatimu masih miliknya -DL
Darren Leonidas, cowok ganteng tapi kaku, yang katanya cuek-cuek unyu. Kalo liat Vict bawaannya pengen ngajak nikah.
“Ayo dikit lagii”
“Masukin masukin”
“Shot dong”
“YES THREE POINT”
“3 poin untuk Salfenal”
“Ck, Shoot-nya biasa banget” komentar seorang gadis dengan jersey merah maroon bernomor punggung 13.
Gadis itu pun segera berlalu meninggalkan kerumunan penonton untuk mencari teman-temannya.
“Ahelah mana sih ? emang ya si Beryl sama Tita gak bisa ditinggal bentaran doang, pasti udah kecantol cogan dah. Kalau gini caranya gue harus cari kemana” Vict masih sibuk memperhatikan sekelilingnya.
Sepasang mata Vict tanpa sengaja menangkap sebuah stand sovenir yang cukup menarik perhatiannya. Stand lengkap yang menjual pernak-pernik basket ada disana. Mulai dari gantungan kunci bola basket, tas basket, beberapa jersey, dan tak lupa juga miniatur lapangan basket.
“Bang gak ada kancut bentuk bola basket ya ?” pertanyaan nyeleneh barusan sontak membuat Vict menoleh
‘Pertanyaan gak berfaedah siapa anjerr’ Batin Vict
Pelakunya ada 4 orang cowok yang masih memakai jersey Salfenal, mereka baru saja menyelesaikan pertandingan.
“Wah kita keabisan stock mas” jawab abang penjual yang gak kalah nyeleneh.
“Bang harusnya Stocknya dibanyakain, lagi populer lho itu” ucap seorang dari gerombolan itu
Vict yang mendengar percakapan tidak beres antara penjual dan pembeli itu segera melangkahkan kakinya keluar stand, namun sayangnya ada suara yang menghentikan langkahnya.
“Sendirian aja mbak, jomblo ya” ucap seorang cowok dengan nomor punggung 7 dengan nama Devan
“Anjir Depan bego, mbaknya jadi salah tingkah tu” ucap seorang cowok lainnya yang memiliki wajah hampir mirip dengan Devan
“Mbak dari pada sendirian mending sama kita, ikut berburu kancut basket” tawaran nyeleneh dari siapa lagi kalau bukan Attariq
“Hai kenalin gue Darren yang paling waras dan normal diantara mereka” ucap seorang cowok yang dari tadi hanya berdiam diri
“Idiot” ucap Vict dan benar-benar meninggalkan mereka.
Tak habis pikir kenapa ada orang seidiot mereka, gak jelas pula. Mau jadi apa negara ini jika generasi muda sifatnya seperti mereka.
“PIKTOR” teriakan membahana dari Tita
“Gak usah teriak juga nyet” ucap Vict sebal
“Lo kenapa ? muka lo kusut kaya emak-emak rempong gak dapet arisan ?” sindir Ghea. Diantara sahabatnya Ghea yang paling pendiam, irit bicara sekalinya bicara hanya sindiran yang ucapkannya.
“Sianjeng Ghea mana ada gak dapet arisan, Vict kaya emak-emak belom dapet jatah bulanan tau” tambah Beryl
“Otak lo pada kapan beresnya, capek gue” ucap Vict
“Piktor ku sayang , ar u orait ?” tanya Tita dengan bahasa kebangsaannya
“Gue abis ketemu orang-orang idiot” ucap Vict
“What ? bukannya lo udah biasa ketemu orang idiot, Tita sama Beryl contohnya” ucap Ghea mengingatkan
“Iya juga sih lo semua kan idiot. Alhamdulilah gue doang yang enggak” ucap Vict
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love
Short StoryAda banyak hal yang bisa kuceritakan kepada semesta, cerita tentangmu misalnya. Cinta memiliki Warna dan Kisah masing masing-masing. Kumpulan One Shoot Copyright© by Arunika_