Setelah Silla membawakan 2 buah lagu untuk keluarga dan para sahabatnya. Lampu sorot yang mengarah ke panggung nyala, menampilkan sosok dirinya yang berjalan dengan balutan Drees miliknya.
Ia menghampiri meja yang jadi tempat pembokaran jati dirinya.
"Dengerin Mom dulu sayang" ucap Villa bangkit saat Silla sudah sampai di meja tersebut dan memegang tangan Silla.
Semua yang berada di meja tersebut ikut bangkit serempak. Rachell dan Dania yang masih terus mengelus punggung Silla.
"Apalagi yang harus Mom jelasin!?" Bentak Silla pada Villa masih dengan terus mengeluarkan air matanya dan menepis kasar tangan Villa.
Kedua orang tua Silla keluar dari ruang Manager. Setelah kiriman pesan dari Rachell, Zedd dan Whitney. Mereka menghampiri Silla kearah meja tersebut.
"Cukup. Saya ganyangka kepada kamu Martin. Anda tega sekali terhadap anak saya. Terhadap keluarga saya!" Emosi Zedd pada keluarga Martin.
"Saya ga bermaksud seperti itu Zedd. Saya awalnya ingin mengembalikan Silla pada kalian setelah Silla sadar dari Koma nya. Hanya saja saya dan istri saya terlalu sayang pada Silla" jelas Martin. Sedangkan Rifki dan Bagas hanya menunduk takut.
Siapa yang tak kenal keluarga Houdston? Hanya orang aneh yang tak mengenali keluarga Houdston.
Silla tak tahan mendengar penjelasan Martin juga Villa. Ia tetap memasang wajah tajam pada keluarga lama nya itu.
"Cukup. Selama ini Silla nyari jati diri Silla sendiri Mom,Dad,Ka. Silla udah muak sama semuanya. Kenapa ga ada yang ngasih tau Silla!? Silla capek tiap hari ngerasain kepala Silla yang selalu berdenyut! Silla capek jika sekali ingat masa lalu Silla! Silla capek--"
Bagas dan Rifki yang menunduk sontak mengangkat kepala nya mengarah ke Silla. Silla berbicara tanpa jeda. Masih terus sesegukan dan air yang penuh di pelupuk juga pipi indahnya.
Tak sempat menyelesaikan ucapannya. Silla terhuyung ke lantai. Farid yang menyadari itu, langsung mengangkat tubuh Silla layaknya Bridle Style dan masuk kedalam mobilnya menuju Rumah sakit terdekat dari Cafe tersebut. Diikuti yang lain di belakang mobil Farid.
Sebelum Farid membawa Silla menuju mobilnya. Zedd mengatakan sesuatu hal kepada Martin "Saya akan mencabut saham anda di perusahaan saya yang berada di Milan" ucapnya tegas sembari menunjuk kearah Martin dan menyusul Farid yang jalan lebih dulu.
Farid terus menggenggam tangan Silla, mengelus tangan Silla, sesekali mencium puncak kepala Silla.
"Gue seneng kalo lo Silla" gumamnya pada dirinya sendiri
Naysilla POV
Wangi deru obat obatan yang mencerna pernapasanku. Aku merasakan jika aku berada di Rumah Sakit. Ya, berada di RUMAH SAKIT.
Rasanya sakit di seluruh tubuhku, sampai aku tak bisa menggerakan sedikit tubuhku. Akhirnya aku memilih untuk membuka mataku perlahan.
Setelah semua mata ku mendapat kepastian di keadaan sekitar. Aku menemukan Farid yang sedang tertidur mengarah kesamping dengan posisi tangan ku yang sedang tidak di impus berada di bawah kepala nya. Untung bukan yang di impus nih tangan.
Ceklek
Mom dan Dad datang bersama sahabatku.
"Kamu udah sadar sayang?" Tanya Mom
"Huss" ucapku dengan menunjuk kearah Farid yang sedang tertidur menggunakan dagu. Mereka membalas mengangguk tanda mengerti petunjukku.Mataku sangat berat. Kulirik jam yang bertengger di dinding. Waktu menunjukkan pukul 11 Malam. Akhirnya aku memutuskan untuk tertidur kembali.
Keluarga dan Sahabatku mereka menginap di ruanganku. Ruangan ku memang VVIP. So, akan sangat muat untuk mereka. Dad juga sudah menyuruh Bodyguard nya untuk mengambilkan karpet berukuran besar beserta bantal dan guling.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ok?
Teen Fiction[Selesai] Siapa tak sangka, seorang yang cuek dan dinginnya membuat semua cowok terpanah akan sifat kepribadiannya. Namun, apa bisa luluh jika dia mengingat seorang cowok di masa lalunya atau sebaliknya? Nayvalle Martin Kent Tetap mencari tau keber...