Part 12 "Dangerous"

2.2K 168 0
                                    

Nayvalle POV

Sudah hampir dua minggu aku tak pergi kuliah karna kondisi ku yang benar benar kurang Vit dan hari ini tepat aku akan pergi kuliah

Aku memakai kaos berwarna peach bertuliskan Dangerous, celana jeans robek robek berwarna putih, sneakers berwarna peach, jam tangan bermerk Clasmate berwarna peach, jaket berwarna peach, kaca mata hitam dan rambut ku gerai
Dan rambutku juga sudah aku ombre sedikit kuning gelap bercampur putih dibagian bawah rambutku yang baru tadi malam aku warnai

Aku menuruni anak tangga dan disana sudah berada anggota keluargaku yang asik memakan sarapan mereka dan mereka memperhatikanku dari atas sampai bawah

"Aku memang cantik. Sudah lah jangan perhatikanku begitu saja" ucapku meledek. Mereka malah terkekeh

Aku hanya memakan sereal dan susu putihku dan tak lupa meminum obat yang dokter saranin kepadaku

Aku berjalan menuju garasi diikuti ka Rifki dan ka Bagas di belakangku

Hari ini aku memakai mobil Lamborghini 6900 berwarna abu abu yang belum lama Dad pesan di paris
Ka Rifki yang memakai mobil Ferrari hitamnya yang juga hanya memiliki 5 mobil ini di dunia dengan harga Wow fantastis
Dan ka Bagas yang memakai mobil Ferrari berwarna biru dongker yang belum lama Dad pesan di paris bersama mobil ku
Walaupun mobil gue yang lebih mahal

Aku hari ini memang mengajak ka Bagas dan ka Rifki untuk balapan. Awalnya mereka tidak mau karna aku baru saja sembuh, namun karena tampang memohon ku akhirnya mereka mau

Jarak balapanku ke sekolah saat ini memang paling belakang dari mereka. Asal kalian tau, selama ini aku pernah balapan di arena balap dan aku selalu memenangi lawan ku mulai dari laki laki sampai perempuan makanya aku sering di juluki "The Racing Woman"

Mereka memasang Nos 75 dari jarak nya sekarang walau aku sudah kelewat jauh. Tapi mereka bodoh, itu sama saja mereka kalah. Dan Nos mereka terhenti. Saat jarak sudah 75meter sampai ke gerbang sekolah, baru aku memasang Nos ku. Dan akulah yang menang. Aku dilawan

Semua mata menatap ku dan kedua kakak ku ini. Termasuk menatap ku karna mobilku terhenti dengan belokan pas di lapangan sekolah

Ku perhatikan satu satu murid dari dalam mobil, mungkin mereka tidak tau kalau aku yang membawa mobil ini juga kakakku. Karna mobil yang aku bawa dan kakakku bawa ini baru pertama kali dibawa ke sekolah

Aku melihat di ujung selaras koridor Sean bersama tasya yang memperhatikanku dengan senyuman miringnya

Aku turun perlahan memunculkan kaki ku sambil terus memakai kaca mataku ini. Dan kakak ku melakukan hal yang sama sepertiku

Aku berjalan beriringan dengan kedua kakakku tetap mereka menatapku kagum. Ya aku memang cantik haha

"Cans njir"

"Mau ID line atau no telfon dongs"

"Calon suami gue dateng vroh"

"Ka Rifki gans aned sih"

Itulah ucapan Hatters pagi pagi gini. Sampai kelas aku langsung duduk dan langsung memainkan ponsel ku

"Keren cuy" ucap Rachell mengagetkanku
"Lo udah sembuh Valle?" Tanya Dania
Gue sekilas melirik kearahnya "Hem" gumam gue

Author POV

Diujung pojok Rachell, Dania juga Valle memakan makanan mereka tiba tiba Tasya dateng
"Hi guys. Sorry ya soal kemarin Valle. Gue gatau" ucapnya lembut
"Ngapa lo tiba tiba minta maaf ke dia? Lo takut dikeluarin dari kampus?" Tanya Rachell sinis
"Dasar, giliran udah tau baru kicep lo" ucap Dania tanpa menoleh
"Yaudah maaf ya Valle sekali lagi" ucap Tasya
"Hem" gumam gue pelan
"Makasih" ucapnya dan berlalu begitu saja

Rachell dan Dania yang begitu kaget dengan perkataan Valle yang memaafkan Tasya. Mereka justru bertanya pada Valle namun Valle malah tetap berkata "sudahlah, gue tau dia cuma pura pura minta maafnya. So, dia tuh takut doang sama gue. Makanya dia langsung minta maaf ke gue" ucap Valle sembari tetap fokus ke ponselnya dan diangguki oleh mereka

Di Rooftop, Sean dan Tasya asik mengobrol dengan serius sampai dia tak sadar bahwa bel sudah sedari tadi masuk, bahkan sepuluh menit lagi waktunya bel pulang

"Gimana kalo kita buat Valle masuk rumah sakit lagi?" Tanya Tasya dengan seringaiannya
"Apa? Jangan Valle dih. Mending si ka Farid aja tuh. Gue sayang sama Valle, malah lo celakain" jawab Sean menahan emosi
Tasya kesal akan sikap Sean yang selalu memilih Valle, padahal baginya Valle sungguh jelek "Yaudah nanti kan Valle kenapa napa si ka Farid juga yang ikut ngerasain" jelas Tasya santai
"Baiklah, apa rencana lo?" Tanya Sean tak sabar
"Gue mau lo tabrak Valle kalo dia lagi sendirian. Hem, mungkin dijalanan. Tapi dia harus bener bener sendirian" perjelas Tasya
"Ga ada cara lain Tas?" Tanya Sean takut
"Ga ada. Itu doang" jawab Tasya datar
"Hem, baiklah. Tapi lo harus inget. Valle kena, ka Farid juga harus kena" perintah Sean dan diangguki oleh Tasya

Hari ini Rachell merasakan ada firasat buruk terhadap Valle setelah melihat Tasya turun dari Rooftop bersama Sean dengan sesekali mengobrol.

Dia akan mengawasi Valle bersama Dania karna memang Dania sudah tau bahwa Tasya dan Sean akan merencanakan sesuatu diluar kendali

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu dan Rachell langsung berbicara pada Valle
"Valle, bagaimana jika kita ke Mall dulu? Gue ingin shopping. Udah lama banget ga shopping semenjak lo koma" ucap Rachell
"Iya bener tuh, ide yang bagus. Gimana menurut lo?" Tanya Dania
"Hem, baiklah" jawab Valle

Sampai di depan kelas Farid tengah berdiri bersama teman temannya dan rencananya hari ini Nathan akan menyatakan cintanya pada Rachell. Memang sudah lama Nathan suka pada Rachell, namun Rachell tidak peka jika Nathan memberikan kode untuknya
Rachell pun begitu sebaliknya

"Chell, adek gue mau ngomong sesuatu tuh" usul Justin
"Ngomong aja apa" jawab Rachell datar

Nathan memegang tangan kanan Rachell dan Rachell kaget seketika. Rasanya detak jantungnya tak berfungsi

"Chell, gue udah lama suka sama lo. Maukah kau menjadi kekasih ku?" Tanya Nathan langsung
"Hm" jawab Rachell dengan telunjuk di dagunya tanda memikir
"Maybe..." Rachell menggantungkan perkataannya
"Yes, I Will" jawab Rachell dengan senyuman indahnya
"Omaygat gue jadian cuy. I love you sayang" teriak Nathan histeris dan langsung memeluk Rachell

Valle yang merasakan senang dihatinya karna kegembiran Nathan tiba tiba terlintas di pikiran ingatannya Nathan yang selalu mengantarkan Valle berangkat sekolah saat masih SMA, saat ulang tahun yang disisinya ada Nathan

"Selamat dek. Jaga adek gue Chell" ucap Valle tiba tiba dan mereka berlonjak kaget kepada Valle dengan nada seperti Silla yang menyayangi adiknya itu
"Lo ngomong apa? Dek?" Tanya Justin tak percaya
Valle yang juga masih bingung tetap tersenyum ke arah teman temannya "Emangnya gaboleh kalo gue manggil Nathan dengan sebutan dek?" Tanya Valle polos
"Aa-anu- boleh kok kak" jawab Nathan tersenyum

Justin yang merasa aneh pada Valle sedikit bungkam. Apa benar kalau Valle sudah sepenuhnya ingat? Dan
benarkah jika dia Silla?

Mereka pun memilih untuk berangkat bersama ke Mall mulai dari belanja aksesoris dan juga makan bersama di restoran sushi tamada yang cukup ramai karna katanya sedang ada promo untuk pasangan

Tolong di Vomment yahh muachhh lop yu. Sorry kalau aku alay wkwk 😘😘😘

I'm Ok?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang