Part 16 "Ada apa?"

2.2K 143 1
                                    

Farid POV

Kanker otak? Aku tak dapat membayangkannya jika kekasih ku bisa mengalami seperti ini

Ini karena ulah Tasya dan Sean. Gue tidak akan memaafkan mereka. Liat kondisi Valle sekarang. Sekarat!

"Valle, bangun. Lo ga sayang sama gue?" Tanya gue khawatir sembari mencium puncak tangan Valle

Percuma, tidak ada tanggapan dari Valle

Air mata gue tidak dapat di bendung lagi. Aku sangat tak terima jika gadis berhati seperti malaikat ini bisa mendapatkan penyakit yang terjadi diluar kendali

Sudah seharian full Valle tidak sadarkan diri
"Ka?" Ucap Valle mengagetkanku
"Kamu udah bangun sayang?" Tanyaku lembut
"Ya tuhan, kepala gue" ucapnya pada dirinya sendiri sembari memegang belakang kepalanya
"Udah kamu istirahat aja ya" nasihat gue masih terus menggenggam erat tangannya

Valle mulai menutup matanya lagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 malam hari. Gue merebahkan diri gue di atas sofa yang jaraknya tak jauh dari Valle tertidur. Tak lupa sebelum gue beranjak ke sofa, gue mengelus pelan rambut Valle dan mencium puncak kepalanya

Hari ini gue lebih memilih untuk tidak pergi ke kampus melainkan menemani Valle dirumah sakit

Sesekali dokter mengusulkan kepada kedua orang tua Valle untuk melakukan kemoterapi. Namun, mereka tidak menolak, melainkan menerima apapun itu asal Valle seratus persen dikatakan sembuh

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi
Aku memilih untuk pergi ke supermarket yang letaknya di seberang rumah sakit ini untuk membeli cemilan cemilan, buah buahan dan tak lupa, bubur untuk Valle

Tak butuh waktu lama, aku segera kembali ke ruang rawat Valle. Ya, Valle sudah di pindahkan ke ruang inap VVIP
Beberapa jam yang lalu

Aku melihat siluet sosok Sean mondar mandir di dalam rumah sakit ini. Aku segera masuk ke ruangan Valle dan menutup gorden pintu agar Sean tidak mengetahui keberadaan ku dan Valle saat ini. Sesekali aku mengintip apa yang akan dilakukan Sean saat ini namun nyatanya nihil, ia sudah terlanjur pergi

Pikiranku rasanya berkecamuk tak karuan. Mulai dari kondisi Valle, Sean yang menjadi dalang semuanya juga Tasya yang ikut serta dalam masalah ini

Aku sampai tertidur di samping Valle karna semalaman yang tidak tidur karena kondisi Valle yang semakin memburuk. Pasalnya, jika Valle tidak bisa di sembuhkan aku akan menghajar Sean juga Tasya walaupun Tasya termasuk kategori Mantan ku

Elusan di rambutku membuat ku mendongakkan kepala ku dan terdapat  senyuman di gadisku ini dengan wajah sakit yang ditutupi senyum pucat indah miliknya

"Kamu udah bangun?" Tanya Valle dengan senyum terangkat keatas
"Hem, maaf ya sayang. Aku ketiduran" jawabku menyengir, ia malah terkekeh
"Gapapa. Kamu tidur lagi aja" jawabnya dengan tersenyum

Aku terus tersenyum kearahnya. Wajah Valle saat ini benar benar pucat, namun ia selalu tersenyum walau aku bisa merasakan dibalik senyum indahnya terdapat ribuan kesakitan yang tak bisa orang lain rasakan

Hingga datang ka Rifki dan ka Bagas dengan nafas tersengal sengal

Ternyata sudah waktunya pulang kuliah

Tak lama sahabatku datang dan menangis ke arah Valle. Rachell dan Dania langsung memeluk Valle

"Kalian kenapa?" Tanya Valle dan menghapus air mata Rachell juga Dania
"Cuma khawatir sama lo Valle" jawab Rachell
"Kita gapapa kok" jawab Dania tersenyum

Dibalik kata gapapa, ada kalimat lain

"Aku boleh minta sesuatu kepada kalian?" Tanya nya pelan seperti lirihan dan tatapan memohon
"Minta apa sayang?" Tanya gue masih tetap mengelus rambutnya
"Aku minta, kalian harus jaga diri baik baik" jelas Valle dengan senyum indah miliknya
"Kamu kok tiba tiba ngomong gitu?" Tanya Mom Valle
"Aku hanya meminta kalian menjaga diri saja Mom" jawab Valle biasa

I'm Ok?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang