10

935 78 5
                                    

Happy Reading
10


“Kenapa penampilanmu seperti ini?”

Pertanyaan tersebut tak mendapat jawaban. Sang Ayah lantas mencari jawaban sendiri.

Ia dekati lelaki yang mengantar anaknya pulang. Sepertinya, mulut lelaki itu tidak terserang kebisuan sesaat.

“Ada apa?”

“A … anu ….”

“Anu apa!!!!”

Dengan bibir bergetar, ia berusaha keluarkan beberapa patah kata untuk membuat lelaki paruh baya di depannya berhenti melotot.

“Me .. nurut cerita Seohyun. Dia diganggu teman-temannya. “

Hal yang menakutkan di dunia ini adalah bertemu dengan Ayah wanita yang kita sukai.

Ayah Seohyun menghempaskan diri ke kursi sofa. Napas panjang keluar. Hidung membantu tenangkan batin lelaki beranak dua itu.

Anaknya baru saja menjadi korban bully-an.

“Apa itu benar, Nak?”

Bukannya menjawab. Wanita itu malah kabur. Lari terbirit-birit hindari pertanyaan ayahnya. Karena tak melihat jalan di depannya, Seohyun bertabrakan dengan kakak perempuannya cukup keras.

“Hyaaaa, Seoooo. Apa yang kau lakukan? “

Lagi-lagi Seohyun berlari saat ada pertanyaan yang melayang ke arahnya.

Yoona berjalan seperti tak ada suatu apapun terjadi ke ruang tamu.

Tempat kejadian perkara yang dekat dengan ruang tamu membuat mereka tahu; Ayah dan Donghae, jika Yoona baru saja mengalami kejadian memalukan.

Dalam hatinya, Donghae tersenyum kecil. Wanita yang tak ia ketahui siapa namanya ternyata lumayan lucu.

“Jadi, ada apa ini Ayah?”

Kepala si Ayah menggantikan tugas telunjuk. Menunjuk Donghae dengan kepalanya.

“Siapa dia? Kyuhyun di mana?”

Kedua bahu renta itu terangkat lalu turun.

“Pulanglah, Nak. Terimakasih sudah mengantar Seohyun.”

Seperginya Donghae, ayah dan anak itu saling tatap.

“Dia tak ada saat Seohyun sedang sangat membutuhkan.”

“Malah lelaki lain yang ada saat Seohyun butuh.”

***

Tak cukup di sepenjang jalan menangis. Seohyun menangis lagi. Bantal menjadi sasaran empuk air matanya.

Selain ada indah, ternyata ada buruk. Masing-masing kata pasti punya kebalikan. Sebut saja lawan kata.

Seperti yang Seohyun rasakan saat ini.

Selain ada malam indah waktu itu. Ternyata ada juga malam buruk untuknya. Seperti malam ini. Malam terburuk dari malam-malam lain.

Dia membutuhkan seseorang. Tepatnya membutuhkan bahu tuk bersandar. Tanpa berpikir lama, Seohyun tahu, siapakah seseorang itu.

Detik berikutnya, wanita itu mencari-cari keberadaan ponselnya.

Di kediaman seorang lelaki, ia menerima pesan berisi foto dari sahabat baiknya. Dan tak menunggu lama, masuk sebuah panggilan ke ponselnya.

[FF SEOKYU] Berubah 180° ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang