Chapter 4 : Keakrabannya Hilang

208 31 29
                                    

Aku berlari masuk ke kelas A. Kulihat Erina duduk di barisan kedua paling depan. Aku yang tak ingin dilihat memilih posisi duduk di pojok kiri, paling belakang.

"(Y/n)-chan! Kenapa kau tak duduk di sini saja?" tanya Erina sambil menunjuk tempat duduk yang ada di belakangnya.

"Tidak, aku di sini saja," sahutku pelan.

Eiji masuk ke kelas saat hampir semua tempat duduk penuh. Ia memilih kursi yang tepat di depanku. Eiji memberiku tatapan dingin. Aku segera menunduk.

Entah mengapa, aku merasa dikhianati olehnya. Padahal, kami belum saling mengenal.

Pikiranku membuyar saat mendengar suara Ittoki. "Wah! Wali kelas kita Rin-chan!" serunya senang.

"Selamat pagi semuanya! Selamat datang di Saotome Academy!" sambut sang guru yang bernama Tsukimiya Ringo itu.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Tsukimiya sensei.

"Baik!" Para murid menjawab dengan semangat.

Aku memilih untuk diam dan Eiji juga tak berkata apapun.

"Untuk ujian akhir nanti, kalian akan berpasangan, satu komposer dan satu idol. Keduanya akan membuat lagu dan sang idol menyanyikannya. Untuk itu, sensei ingin kalian mempersiapkan diri dengan tes ini. Kalian sudah sensei pasangkan satu-satu. Kalian harus membuat lagu dan menyanyikannya," jelas Tsukimiya sensei.

Sebagian murid mengangguk. "Tapi yang terpenting, kalian tak boleh jatuh cinta, kalau kalian jatuh cinta, kalian akan dikeluarkan," jelas Tsukimiya sensei.

Sebagian murid tertegun. Ada yang kebingungan, ada juga yang biasa saja.

"Sekarang, kalian bisa lihat daftar ini. Kalian sudah sensei pasangkan secara acak," ujarnya sambil membuka gulungan kertas dan menempelkannya di papan tulis.

Aku segera mencari namaku. (Full name) dan Otori Eiji! Aku bersamanya?

Aku melihat Eiji yang berada di depanku. Ia cukup terkejut. Mukanya menunjukkan ketidakpercayaan. Aku tak bisa membaca ekspresi wajahnya lagi. Entah kesal atau apa. Aku juga tak sepenuhnya peduli. Aku tinggal membuat lagunya dan dia bebas berkreasi dengan liriknya.

Kelas itu berakhir. Kami diperbolehkan keluar dari ruangan. Sebagian murid sibuk mendiskusikan tugas dari Tsukimiya sensei.

"(Y/n)-chan! Kau sekelompok dengan siapa?" tanya Erina.

Aku menunjuk Eiji.

"Beruntung ya bisa sekelompok dengan orang yang dikenal. Aku sekelompok dengan seseorang bernama Shinomiya Natsuki," jelas Erina.

"Kau tahu yang mana orangnya?" tanyaku.

Erina menunjuk seorang lelaki berambut pirang berkacamata. Ia sangat tinggi.

"Kau tak ingin membahas tugasnya? Berhubung orangnya masih ada, bahas dulu sana," perintah Erina sambil mendorongku ke arah Eiji.

Eiji segera pergi. Matanya terpusat pada layar ponsel miliknya. Sorot matanya tak seperti biasa.

"Apa kalian bertengkar?" tanya Erina bingung.

Aku hanya menggeleng. "Terus, kok Eiji terlihat kesal padamu?" tanya Erina bingung.

"Entahlah," jawabku.

"Jangan bohong padaku!" seru Erina tiba-tiba.

"Aku tak bohong."

"(Y/n)-chan, beritahu aku masalahmu," pinta Erina.

"Kau tak perlu tahu tentang masalahku, kau tak usah ikut campur dalam kehidupanku," ujarku sambil berlalu pergi.

Silentrella || Otori Eiji X Silent!ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang