Pria itu kini menarik pergelangan tanganku, dan membuatku beranjak dari kursi. Aku heran dengan sikafnya ini, mengapa begitu lancang? Dan bukan hanya itu. Dia membawaku keluar area kantin dan membuatku tak sempat berpamitan dengan amel dan sely.
Kini aku dan pria itu berada didepan toilet.
"cepet ganti, nanti masuk angin" katanya memberikan kaos olahraga itu lagi dan mendorong tubuhku masuk kedalam toilet.
Butuh waktu 10 menit aku berganti pakaian, dan kini aku berada didepan wastafell memandang cermin dan memperhatikan tubuhku yang amat sangat tenggelam memakai kaus olahraga pria itu.
Saat aku keluar toilet, ternyata pria itu menungguku. Aku menghampirinya
"maaf yang tadi, gue gak sengaja" katanya menatapku yang menunduk "latif 12 IPA 1" kini lengannya menjulur kearahku mengajak bersalaman
"iyagapapa, Mila 11 IPS 2" balasku merespon juluran tangannya. Dan kini kami bersalaman.
"Milaa!" suara itu menyelamatkan ku dari kecanggungan antara aku dan kak latif. Ternyata suara itu berasal dari amel dan ada selly disampingnya
"hei gue latif" latif memperkenalkan diri nya kepada amel dan selly dengan jabatan tangan.
"amel"
"selly"
Tak lama setelah itu bell masuk berbunyi
"eh mil, gue balik ya. Sekali lagi maaf soal yang tadi" latif berpamitan meninggalkan mereka yang masih berdiri didepan toilet. Dan setelah melihat punggung latif mengecil baru lah mila, selly, dan amel pergi menuju kelasnya.
"nanti kalo pak matcik nanya seragam lo kemana gimana?" tanya amel yang duduk disamping mila
"ya bilang aja tadi ada kecelakaan kecil"
"ya lo kaya gatau dia aja, dia kan keras ke—" pa matcik sudah datang dan membuat perkataan amel menggantung.
Sesuai dugaan, pak matcik menanyakan seragam mila yang beda dari teman-teman kelasnya "mila! Kenapa kamu pakai kaos olahraga?!"
"ada kecelakaan kecil pak rok nya kena tumpahan air" amel menimpali
"saya nanya mila! Bukan kamu!" gentaknya membuat seisi kelas hening,
"maaf pak, rok saya basah Kena a—" penjelasan mila menggantung oleh pak matcik yang kini amat sangat menyeramkan. Bukan kini si, tapi memang setiap hari sudah menyeramkan haha
"saya gak mau denger alasan. Keluar pelajaran saya sekarang!" usirnya dan di 'iya' kan oleh mila, yang meninggalkan kelas untuk beberapa jam.
**********
Mila menyusuri koridor kelas yang tampak sepi karna ini masih jam pelajaran, SMA SAFITRI memang mempunyai guru-guru yang disiplin dan tak pernah absen mengajar. Jadi jangan heran kalau jam pelajaran seperti ini koridor sekolah sepi kaya kuburan.
Langkah mila menuju lapangan basket, karna baginya. Basket adalah olahraga yang menyenangkan.
Berhasil memasukan bola kedalam ring basket adalah hal yang paling membanggakan. Bagaikan mendapat hadiah dari ciki-ciki diwarung bu minah.
"boleh ikutan?" suara briton itu membuat mila kaget dan membalik kan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLATIF [ COMPLETED ]
Short Story"kenapa?" "karna nyari yang pas itu susah, nyari yang bener-bener langsung dapet feeling itu susah. Jadi gue ngerasa dari awal gue udah dapet feeling sama lo. Gue tau, dapet yang terbaik emang sulit, tapi bakal gue kejar terus. Karna gue yakin lo te...