Saat aku terbangun dari tidur sepulang sekolah tadi, perutku terasa lapar, sepertinya cacing-cacing diperutku sudah meminta jatahnya. Dan lihat sejak kapan ada amel dan selly? Mereka sedang tertidur disini dengan tumpukan plastik, sudah ku duga mereka pasti habis memburu barang-barang diskon dan kelelahan lalu ikut tidur bersamaku. Ah mereka ini sudah biasa seperti ini.Aku berjalan keluar kamar dan menuju dapur. Nikmat, karna sampai didapur, bang rahman sedang memasak. Aromanya sangat menggelitik perutku untuk segera mencicipinya.
"tau aja bang adek-nya laper" aku duduk di bangku pantri sambil menuangkan air putih.
"kurang baik apa coba gue?" katanya memberikan semangkuk sup dan sepiring udang saus tiram yang baru dibuatnya
Aku sudah siap dengan sendok dan garpu serta sepiring nasi "terimakasih abang ku playboy" lalu ku lahap makanan nya
"apasih de, gue udah insaf" dia duduk dihadapanku sambil ikut mencicipi masakannya "enak juga"
Ku telan makananku "halah"
***
Selly dan amel dia menginap dirumahku bermalam dengan menghabiskan waktu sambil menonton drama korea, mereka selalu sibuk merebutkan tokoh utama dalam drama tersebut sampai terkadang debat sendiri katanya kapten yo shi jin milik mereka padahal sudah jelas kalau kapten yo itu milik dokter kang mo yeon, tapi mereka selalu memperebutkannya. Ah sudahlah tak usah memperdulikan mereka yang memperebutkan kapten yo. Karna aku sudah memiliki kapten sendiri, siapa lagi kalau bukan kapten latif, ya kapten basket yang banyak di idolakan perempuan-peerempuan mata keranjang diluar sana.
By the way sudah hampir seharian latif tidak ada kabar, di sekolah alfa dan pesan line ku pun belum di baca. Rasanya aku cemas, takut sesuatu terjadi pada kapten ku itu.
Aku berusaha menelpon nya, tidak ada jawaban padahal tersambung, dan ku beranikan diri untuk menelpon mama latif, ternyata sama saja. Sampai akhirnya aku berniat akan kerumahnya jika besok dia masih belum ada kabar.
Percayalah malam ini, aku tidak bisa tidur memikirkan latif. Dia Tiba-tiba menghilang, tidak biasanya dia begini. Dia selalu memberi kabar meski dalam hal kecil pun. Dia selalu tidak ingin membuatku khawatir, namun mengapa sekarang dia sangat amat membuat ku khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLATIF [ COMPLETED ]
Short Story"kenapa?" "karna nyari yang pas itu susah, nyari yang bener-bener langsung dapet feeling itu susah. Jadi gue ngerasa dari awal gue udah dapet feeling sama lo. Gue tau, dapet yang terbaik emang sulit, tapi bakal gue kejar terus. Karna gue yakin lo te...