Sampai di kelas, penyakit amel kambuh apalagi kalau bukan kepo sampai akar?. Mila dibuat pusing olehnya, pertanyaan-pertanyaan seputar kak latif.
Kata amel, kak latif adalah murid populer diskolah ini, terkenal orang yang sangat sulit mendapatkan pacar. Bukan gak laku, tapi karna pemilih. Hampir setiap kelas mempunyai perwakilan dalam hal mengagguminya. Ada yang mengagumi diam-diam sampai yang benar-benar berani. Dan hanya rasa malu yang didapat para wanita itu, sebab penolakan dari latif yang perlahan namun pasti. Kapten basket dan juga anak pengusaha terkenal. Nama panjangnya Latif yose albani
Karna desakan amel, mila pasrah dan menceritakan segala tentang latif selama ini. Dan termasuk ucapan latif kemarin ditengah lapangan basket. Kalau dia tertarik padaku.
****
Setelah bergulat dengan pelajaran-pelajaran yang membuat otak seperti terbakar, mampu membuat murid-murid bersorak ria, karna bell istirahat terganti oleh bell pulang sekolah. Murid-murid dibubarkan lebih awal, karna guru akan mengadakan rapat.
"mil,," panggil latif
Mila kira, pertemuannya dengan latif batal karna bell pulang yang dibunyikan lebih dahulu, namun ternyata, latif sudah menunggu dipintu kelas mila. Entah sejak kapan latif berdiri disitu, dengan membawa tas yang digantungkan ditangan kanan kebelakang dan badan yang di sandarkan di tembok. Membuat wanita-wanita banyak mencuri-curi pandang wajah tampan nya.
"iya ka" mila menghampiri
"bisa ikut gue?" ajak latif.
Perbincangan mereka banyak disaksikan oleh mata-mata siswa/siswi, dengan berbagai macam reaksi. Dan tentu saja membuat mila sedikit risih oleh tatapan itu.
Mila mengangguk dan latif segera berjalan disusul mila.
****
Ternyata latif membawa mila pulang kerumah mila. Dan saat mila turun dari ninja hitam milik latif, latif berkata "ganti baju aja, nanti balik lagi kesini. Gue tunggu" hanya dibalas anggukan oleh mila, dan latif menunggu didepan rumah mila.
Tak lama duduk didepan rumah mila, bang rahman datang. Mengendarai mobil sedan putih dan Sepertinya baru pulang ngampus, meski sempat mengobrol dengan latif sebentar, bang rahman masuk kedalam rumah. Untuk istirahat.
10 menit kemudian, yang ditunggu datang. Menggunakan t-shirt putih dibalut gardigan hitam dan levis hitam semata kaki. Rambut yang dibiarkan terurai, serta make up yang sederhana. Namun, sangat terlihat cantik bagi latif.
"yuk" ajak latif bangkit dari duduknya dan mengambil helm nya.
"kita mau kemana?" tanya mila menatap latif
"tiket yang kemarin ada?" mila menggangguk "hari ini gue tampil, gue mau ditemenin lo"
***
Sehabis dari rumah mila, latif melajukan motornya untuk pergi kerumahnya dulu. Karna harus ganti baju dan menyiapkan pakaian untuk pertandingannya nanti.
"yuk masuk, ini rumah gue, cuman ada mamah doang sama gue yang nempatin, ayah lagi diluar negri" ajak latif yang memasuki dalam rumahnya.
Mila memperhatikan rumah latif yang bisa dibilang sangat besar, dan langsung disapa hangat oleh mamahnya.
"duh latif tumben bawa perempuan kerumah, siapa ini nak? Cantik" katanya memperhatikan mila
"temen ma, latif mandi dulu. Mila sama mama gapapa kan?" mata latif menatapku dibalas anggukan olehku
"mila tante" sapa ku dengan senyum sambil menyium punggung tangan mamah latif.
"mau minum apa mila? Tante buatin nih" mama latif menuju dapur
"apa aja tante"
Tak lama mama latif datang membawa 2 gelas jus jeruk dan duduk mengajak ku mengobrol, meskipun aku canggung tapi aku berusaha senetral mungkin.
"latif tuh susah banget kalo mama suruh punya pacar, mama tuh dari dulu gak pernah dikenalin cwe sama dia. Sampe-sampe mama kira anak mama gak normal" kata mama latif mulai cerita
"duh tante ada-ada aja" jawab ku diiringi senyum.
"nah sekarang, mama baru percaya kalo anak mama normal. Dia bawa kamu. Pinter milih dia, cantik" mama memujiku membuatku salah tingkah.
"latif emang normal ma, mama aja yang bawel nyuruh latif punya pacar aja" tiba-tiba pria itu datang dengan rambut yang basah, memakai t-shirt dan membawa tas. Sangat tampan, gagah dan memang mempesona.
"yaudah latif berangkat dulu ma, doain ya" menyium punggung tangan mamanya dan disusul mila "berangkat tante, makasih" mila senyum.
"iya latif mila, mama doain smoga langgeng" kata mama dengan tawa membuatku benar-benar salah tingkah.
"amin" latif meng-amin kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLATIF [ COMPLETED ]
Conto"kenapa?" "karna nyari yang pas itu susah, nyari yang bener-bener langsung dapet feeling itu susah. Jadi gue ngerasa dari awal gue udah dapet feeling sama lo. Gue tau, dapet yang terbaik emang sulit, tapi bakal gue kejar terus. Karna gue yakin lo te...