chapter 14

2K 132 8
                                    

"Mommy......" Sisi berlari memeluk seseorang yang sangat ia rindukan. Pagi-pagi sekali mama Chintya dan papa Nathan sudah ada di rumah yang ia tempati bersama Shalsa di Bandung untuk memberinya kejutan.

"Hai sweetheart mama sangat merindukan kamu sayang" mama Chintya memeluk Sisi erat dan mencium pipinya sayang.

"Aku juga rindu mam, rindu sekali" Sisi membalas pelukan mamanya tak kalah erat.

"Ehmmm.... jadi cuma kangen sama mama doang? Sama papa ga rindu?" Papa Nathan terdengar merajuk pada putrinya yang kini terlihat lebih dewasa.

Sisi segera melepaskan pelukannya pada sang mama dan bergantian memeluk papa Nathan.

"Bagaimana kabar mu dan Shalsa sweetheart?, dimana anak mama yang satu itu?, kenapa ia tak ikut menyambut kedatangan kami?" Mama Chintya celingukan mencari keberadaan Shalsa.

"Shalsa ada kok mam, dia sedang bersiap pergi ke perkebunan teh"

"Hemm sepertinya papa harus berterimakasih pada om Danu karena sudah sukses membimbing kalian selama di sini" daddy Nathan mengangguk-anggukan kepalanya dan tersenyum senang.

Sejak pertemuannya dengan Sisi beberapa saat lalu, papa Nathan tak pernah melepaskan pandangan dari putri tunggalnya itu. Anak gadisnya sudah banyak berubah. Pakaiannya jauh lebih tertutup, dandanannya tak seheboh dulu dan yang paling penting Sisi terlihat jadi pribadi yang lebih baik. Tidak sia-sia papa Nathan mempercayakan putrinya itu pada sahabatnya, Danu.

"Om Nathan, sampai kapan aku harus berdiri di sini tanpa di perkenalkan pada gadis cantik yang sudah bertahun-tahun menjadi mimpi indah ku tiap malam?" Suara seorang lelaki membuat Sisi dan orang tuanya menoleh bersamaan. Saking rindu pada putrinya, om Nathan dan tante Chintya sampai lupa pada seseorang yang mereka bawa jauh-jauh dari Amerika sana untuk di perkenalkan pada putrinya.

"Ohw sorry handsome,,, kami sampai melupakan keberadaan mu!!, kemarilah sayang kau harus melihat betapa cantiknya Sisi kami. Tante yakin kau akan menyukainya" mama Chintya melambaikan tangannya pada lelaki tampan bermata hazzel yang sama persis seperti milik Sisi.

Lelaki yang di maksud mama Chintya bergerak maju menghampiri mereka. Senyum ramahnya mengembang saat matanya bersibobrok dengan mata Sisi, seperti sedang menyalurkan rindunya melalui tatapan mata. Rasa bahagia tersirat jelas di wajah tampannya.

"Sweetheart perkenalkan ini Jho, anak rekan bisnis papa di Amerika" papa Nathan buka suara saat Sisi hanya diam seperti tak tertarik dengan kehadiran orang asing di depannya.

"Ohw, hai...." hanya kalimat sederhana itu yang keluar dari bibir manis milik Sisi. Entah kenapa rasanya ia benar-benar enggan untuk sekedar menyebutkan namanya pada putra rekan bisnis papanya ini.

"Awal pertemuan yang buruk" ucap lelaki itu pelan namun masih dapat di dengar dengan baik oleh Sisi maupun orang tuanya.

Mama Chintya tersenyum kikuk dan membolakan matanya ke arah Sisi, ia merasa tak enak pada tamunya itu.

"Maafkan Sisi ya Jho, biasalah perempuan memang begitu. Mereka terkadang sulit  bergaul dengan orang baru" papa Nathan menepuk pundak lelaki itu pelan.

"Tidak masalah om, justru menurut aku itu yang bikin putri om berbeda dari gadis lain dan itu sangat menarik" jawabnya ramah.

"Baiklah sepertinya aku yang harus memulai. Hai cantik, perkenalkan aku Jhonathan Alexander. Dan sudah dapat di pastikan mulai detik ini, aku akan menjadi salah satu pengagum setiamu" Jho mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Sisi yang di balas oleh gadis itu dengan melakukan hal yang sama.

I Love You Nona AmerikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang