chapter15

857 117 7
                                    

Sisi membulatkan matanya tak percaya saat papa Nathan memberikan 2 tiket liburan padanya. Bukan, bukan tiket itu yang membuatnya terkejut tapi ternyata papanya sudah mengatur liburan antara Sisi dan Jho tanpa meminta persetujuan darinya.

"Pap, please kali ini tolong dengerin aku. Aku sama sekali ngga tertarik buat liburan bareng anaknya rekan bisnis papa itu. Klo papa mau, silahkan papa sama mama yang liburan bareng Jho. Bukan aku" ucap Sisi. Ia sudah tak tahan lagi dengan kondisi ini.

"Loh kenapa, sayang? Mumpung Jho ada disini. Ngga apa-apa dong? Kamu temenin dia ke Bali?"

"Tapi mam, aku ngga tertarik sama Jho, apalgi harus liburan sama dia. Ngga banget" tolak Sisi.

"Kamu hanya punya 2 pilihan sweetheart, temani Jho liburan atau kembali ke Amerika bareng kami dan menetap di sana"

Sisi menggelengkan kepalanya frustasi, jika ia tak mau menemani Jho liburan sama saja berpisah dengan Digo. Ia tau papa Nathan tak pernah main-main dengan ucapannya.

"Oke, aku temenin Jho. Tapi aku ngga mau cuma pergi berdua sama dia. Terus aku ngga mau ke Bali"

Papa Nathan dan mama Chintya saling pandang, namun keduanya kompak menoleh pada suara yang mengintrupsi obrolan mereka.

"Ngga masalah Si, kamu boleh ajak siapapun asalkan kamu juga ikut" Jho tersenyum mengakhiri kalimatnya. Lelaki tampan itu berdiri tenang dengan tangan yang di masukan di saku celana.

"Mana boleh kaya gitu Jho? om sengaja ngatur liburan kalian berdua sebelum kamu pulang ke Amerika supaya kalian lebih mengenal satu sama lain" ucap papa Nathan masih bersikeras dengan rencananya untuk mendekatkan Sisi dan Jho.

"Bisa aja om, selama Sisi bahagia kenapa ngga?"

"Luar biasa, ternyata kamu memikirkan kebahagiaan Sisi. Tante bangga sama kamu" mama Chintya menepuk bahu Jho ringan.

"Ciiih dasar penjilat, pinter banget sih sandiwara di depan mama sama papa" omel Sisi dalam hati. Ia bersumpah akan membuat lelaki asing di depannya segera lenyap dari kehidupannya.

"Lagian akan lebih seru klo liburan bareng-bareng. Iya kan, Si?"

Untuk hal yang satu ini Sisi mengangguk setuju.

"Yauda kamu boleh atur ulang liburannya. Kemanapun dan sama siapapun aku setuju yang penting ada kamunya" ucap Jho mengelus kepala Sisi sayang.

Mama Chintya dan Papa Nathan tersenyum saat Sisi tidak menolak perlakuan manis Jho.

***

Mama Chintya memandang Sisi dengan pandangan yang sulit di artikan, anak gadisnya itu membawa serta Shalsa dan juga Digo untuk pergi berlibur. Jika hanya Shalsa mungkin masih masuk akal, tapi untuk apa Digo juga harus ikut liburan?.

"Si, buat apa sih kamu ajak anaknya om Danu segala? Ini kan acara liburan kamu sama Jho. Ngga enak sama Jho dong, sayang" ucap mama Chintya.

Sisi memutar bola matanya malas. Baru ia akan buka suara, Jho sudah memotong ucapannya.

"Ngga apa-apa tante, aku ngga masalah. Kasian Shalsa juga klo nanti ngga ada temennya"

Sisi mencebik. Jho sangat bermulut manis dan itu membuat Sisi muak.

"Yauda yuk berangkat, uda siang juga" ajak Jho menggandeng tangan Sisi.

Sisi melepaskan genggaman tangan Jho begitu saja dan berlari kecil ke arah Shalsa dan Digo yang sedari tadi sudah menunggu sambil menyandarkan tubuhnya ke body mobil.

"Honey,, maafin mama aku ya. Kamu ngga marah kan?" Tanya Sisi setengah berbisik.

Digo tersenyum lalu menggeleng. Bukan ucapan mama Chintya yang membuatnya tak nyaman tapi ucapan Jho. Sebagai seorang lelaki, Digo bisa melihat dengan jelas klo Jho sangat menyayangi Sisi.

I Love You Nona AmerikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang