Sisi terbangun saat ada yang mengetuk pintu kamar yang ia tempati. Gadis itu hampir saja menutup pintunya kembali saat mengetahui Jho lah yang berdiri di sana. Lelaki itu buru-buru menahan pintu agar tetap terbuka.
"Malem sweetheart,,, akhirnya kamu bangun juga. Hampir aja tadi aku mau dobrak pintunya"
Sisi mencebik. Ia enggan menanggapi candaan Jho.
"Kamu makin cantik klo baru bangun tidur kaya gini"
"Ckkk, norak lo!! Uda sana pergi, gue mau mandi" usir Sisi mengibaskan tangannya.
"Oke,, aku tunggu di bawah. Kita dinner bareng Digo dan Shalsa" Jho melambaikan tangannya dan segera berlalu dari kamar Sisi.
Cukup lama Sisi berendam air hangat. Ia baru saja keluar dari bathup saat pintunya lagi-lagi di ketuk. Sisi berdecak sebal. Ia segera meraih bathrobe dan memakainya.
"Lo tuh ya, ganggu...."
"Ganggu?"
"Digo..... sorry,, aku kira..."
"Tadi Jho dari sini?" Potong Digo cepat.
Sisi mengangguk.
"Bukan tadi, lebih tepatnya 1 jam yang lalu sebelum aku mandi" ralat Sisi sebelum Digo salah paham.
Digo mendekat. Tangannya meraih pinggang Sisi.
"Kamu mau godain aku, hmm?"
"Maksudnya?" Tanya Sisi tak paham.
"Lain kali jangan lupa di iket" bisik Digo berlalu keluar kamar sambil meraba perut rata Sisi.
Mata Sisi melebar sempurna. Ia baru sadar jika belum mengikat tali bathrobenya.
Ya Tuhan... baskom mana baskom??
Sisi buru-buru menutup pintu. Ia menyandarkan tubuhnya, meraba jantungnya yang berdebar kencang. Belaian lembut tangan Digo di kulitnya masih terasa membuat darahnya berdesir hebat.
Hanya dalam waktu kurang dari 20 menit, Sisi sudah turun ke bawah. Ia memakai mini dress putih model sabrina. Sepi, tidak ada siapa-siapa.
"Nyariin siapa Si? Digo atau Jho?" Ledek Shalsa yang juga baru keluar kamar.
"Ish, sembarangan aja lo. Mana ada gue nyariin Jho? Males banget deh. Mending gue nyari mutiara di dasar laut noh sekalian, dari pada nyariin dia"
Shalsa terkikik geli. Ia merangkul bahu Sisi dan mengajak gadis itu keluar resort.
"Lo mau bawa gue kemana?"
"Kata Digo, kita mau makan malem di deket pantai sana. Jho uda nyiapin semuanya"
Dahi Sisi mengernyit. Kenapa Shalsa jadi lebih tau dari pada dirinya?
"Kapan Digo ngasih tau lo?"
"5 menitan yang lalu lah, dia chat gue"
Sisi hanya ber oh ria.
Kenapa Digo ngga ngasih tau gue?
"Digo chat gue karena hp lo ngga bisa di hubungi" jelas Shalsa.
Sisi menepuk keningnya. Ia memang tadi mematikan ponselnya.
Digo dan Jho berdiri saat melihat Sisi dan Shalsa datang. Angin pantai berhembus cukup kencang membuat Sisi sedikit bergidik. Hal itu membuat Jho dengan cepat melepas jas miliknya dan menyampirkannya di bahu Sisi.
"Sabar ya...." bisik Shalsa mengelus lengan Digo yang mengepal kuat.
Huh,, cemburu menguras emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Nona Amerika
FanfictionPerbedaan adalah alasan indah Tuhan untuk menjadikan aku dan kamu menjadi KITA Sisi Nathania Amora Digo Bayu Arkayana