Sisi memandang gadis di depannya nanar, sejak kepulangan Digo ke Bandung Shalsa tak bicara sepatah katapun padanya. Bahkan Shalsa terkesan menghindar dari Sisi.
Ponsel Sisi berbunyi nyaring, mama Chintya menghubungi anak gadisnya.
"Miss you so bad mom" Sisi merengek manja pada sang mama
"Mama juga kangen sama kamu sayang, gimana betah ga di sana"
"Aku pengen pulang ma, aku rindu mama dan papa" Sisi mulai terisak.
"Kamu kenapa sayang? Ada masalah? Ayo cerita sama mama!"
Mama Chintya terdengar panik, ia bisa merasakan putrinya tidak dalam keadaan baik-baik saja."Aku,,," Sisi memberi jeda pada ucapannya, tak mungkin ia mengatakan yang sejujurnya.
"Aku bosen ma, ga ada kegiatan apapun yang bisa aku lakuin di sini"
"Oke sayang, mama akan telpon om Danu untuk mengatur segalanya"
"Thanks ma"
"Yda, kamu baik-baik di sana mungkin bulan depan mama sama papa kamu akan jenguk kalian"
Sisi memekik girang mendengar ucapan sang mama. Terdengar ibu dan anak itu saling berbagi cerita lewat sambungan telpon.
Hari yang membosankan untuk Sisi, sejak tadi ia hanya duduk melamun di taman belakang rumahnya seorang diri, sampai seseorang datang menutup matanya.
"Isshhhh apa-apaan sih ga lucu tau ga Sha"
"Lohhh ko Sha?"
Sisi menutup mulutnya mendengar suara yang sangat ia kenali, Digo.
"Digo?"
"Iya Sha ini aku, aku sengaja ke sini buat jemput kamu sama Sisi"
"Loooh emangnya mau kemana?"
"Kata Daddy, kalian harus belajar banyak sama aku"
"Maksud lo?" Sisi benar-benar tak bisa mencerna ucapan Digo
"Ya kamu sama Sisi ikut aku ke Bandung dan tinggal di sana, bantuin aku buat urus perkebunan teh dan strwberry"
Sisi membulatkan matanya tak percaya, ini ide yang sangat konyol. Bagaimana gadis cantik sepertinya harus turun langsung ke kebun teh ataupun strwberry.
Digo menyentil kening Sisi pelan
"Ini ga seburuk yang kamu bayangin, di sana kamu cuma belajar mengelola aja bukan ngurusin kebun strwberry apalagi suruh metik daun teh"
Sisi meringis malu pada Digo, ternyata cwo ini tau apa yang ia fikirkan.
"Yda sana siap-siap, bawa baju kamu sama barang-barang yang penting aja, jangan lama-lama supaya kita ga kemaleman sampe sana"
Sisi mengangguk dan bergegas menyiapkan semua keperluannya, sementara Shalsa sudah menunggunya di depan rumah bersama Digo.
Shalsa dan Digo memandang Sisi tak percaya, gadis itu menyeret 2 koper besar di tangan kanan dan kirinya.
"Lo mau pindahan, banyak banget bawaannya" Shalsa tersenyum mengejek pada Sisi
Sisi hanya tersenyum menanggapi omongan Shalsa.
"Kita bukan mau fasion show loh" lagi-lagi Shalsa seperti belum puas mengejeknya
"Udah-udah ayo kita berangkat sekarang" Digo menengahi membuat Sisi bernafas lega.
Sepanjang perjalanan semua obrolan di dominasi oleh Sisi dan Digo tapi bukan berarti mereka melupakan Shalsa, hanya gadis itu jadi menutup diri dan memilih pura-pura tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Nona Amerika
FanfictionPerbedaan adalah alasan indah Tuhan untuk menjadikan aku dan kamu menjadi KITA Sisi Nathania Amora Digo Bayu Arkayana