PROLOG

451 40 3
                                    

Setiap manusia mempunyai kisahnya masing-masing. Tak peduli kisah yang dipenuhi kesedihan, canda tawa, atau penderitaan sekali pun, segalanya merupakan kehendak Tuhan.

Seorang lelaki hebat, tidak! Seorang pahlawan pernah memberitahuku bahwa rentetan peristiwa yang dialami manusia semasa hidup dinamakan ... lintasan Tuhan.

Aku memang tidak pernah mengira lintasan yang diberikan Tuhan buatku akan seperti ini. Sangatlah jauh dari dugaanku sebelumnya. Akan tetapi, dari lintasan itulah aku dapat mengerti artinya perjuangan dan semangat.

Persahabatan juga tak kalah pentingnya. Perjalanan panjang membawaku melewati ratusan lika-liku yang amat menyusahkan. Aku hampir menyerah, tetapi para sahabatku, mereka selalu ada sebagai pendorong semangat. Terlebih lagi aku punya dua orang, bukan-bukan! Satu orang manusia dan satunya lagi seekor iblis pembangkang yang senantiasa berada di sampingku.

Oh, iya! Aku nyaris saja melupakan akhir dari kisah ini—lintasan yang diciptakan Tuhan untukku. Bersama seluruh kekacauan yang menjelma bagai kiamat serta ketakutan yang tertanam kuat di hati setiap orang, diriku bangkit dari keterpurukan yang menyiksa umat manusia.

"Inilah bagian terakhirnya, Raka!" ujar lelaki berambut biru kepadaku. Dialah salah satu orang yang setia menemani perjuanganku.

"Ya, aku tahu! Sesulit apapun untuk diselesaikan, setidaknya kita sudah berusaha. Terima kasih sudah mau menemaniku sampai sejauh ini ..., Samael." Mulutku berucap lantang.

"Hey, Samael! Ternyata anak ini tidak berbeda jauh darimu. Nada ucapannya bahkan terdengar persis sepertimu," ledek sesosok iblis bersayap yang melayang di antara kami berdua.

"Baiklah! Akan kubalaskan dendam mereka yang menderita karenamu. Aku bersumpah ... aku bersumpah akan mengakhiri ini! Samael, Raven, ayo kita akhiri ini." Aku menatap tajam kedua sahabatku itu.

Mereka mengangguk lalu mengalihkan pandangan kepada makhluk bengis yang menampakkan diri di hadapan kami. Kegelapan yang menyeruak bebas membuat wujudnya tampak samar-samar, namun semangatku akan memusnahkan kegelapan ini! Aku yakin.

"Tiga ...."

"Dua ...."

"Satu ...."

"Serang!!!" teriak kami bersamaan.

RAVEN II : THE OTHER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang