Tak sengaja kulayangkan pandangan pada seseorang yang berdiri di atas atap sekolah. Dia mengenakan jubah merah bertudung yang melindungi tampangnya dari cahaya. Aku sangat yakin ia tidak ikut mamatung sama seperti diriku.
"Woy, Kau!" seruku yang menarik perhatiannya.
Orang itu sontak memalingkan wajahnya ke arahku. Kucoba untuk mengungkap identitasnya namun sangatlah sulit, seolah tampangnya itu dilapisi kegelapan. Satu-satunya yang berhasil digapai indra visualku adalah senyum yang terkesan licik.
"Apakah kau tahu apa yang terjadi di sini?" lanjutku bertanya.
"Kau pasti Raka, bukan?" Ia balik bertanya.
Sungguh aneh dapat mendengar suaranya dengan jelas meski jarak kami terpaut cukup jauh. Aku tidak bisa berpaling dari aura misterius yang terpancar dari dirinya. Orang itu terus memandangiku, ya aku tahu walaupun wajahnya tak terlihat.
"Namaku memang Raka. Bagaimana kau bisa tahu?"
"Hahaha ... apa yang terjadi di sini adalah perbuatanku. Akulah yang menghentikan waktu."
"K-kau! Siapa kau itu sebenarnya?" bentakku.
"Apakah kau tertarik menjadi kuat?"
"Apakah kau tertarik menjadi pusat perhatian?"
"Apakah kau tertarik ... menjadi seseorang yang sukses?"
Hah! Ia tahu semua hasrat yang tertanam kuat di hatiku. Orang itu dapat membaca segala ambisi yang sangat ingin kuwujudkan. Dia itu, mungkinkah bukan manusia?
"Cepat jawab aku! Siapa kau?" bentakku lagi.
"Jadi kau benar-benar ingin tahu, ya? Kalau begitu kau bisa memanggilku ... Shinigami."
Tak disangka-sangka orang itu melesat di tengah keheningan sekolah. Kini ia tepat di depanku lengkap dengan ancang-ancang menyerang. Benar saja! Dalam sekejab puluhan tinjuan super cepat diluncurkannya guna menghabisiku.
"Gawat!" Kucoba menepis tiap serangan yang datang.
Di luar dugaan! Kukira akan aku akan tamat di sini. Namun tubuhku tiba-tiba saja meringan sehingga setiap gerakan yang kulakukan dapat tereksekusi dengan cepat. Bagus! Aku berhasil menepis semua tinjuannya. Serangan super cepat tersebut dapat kuatasi tanpa terluka sedikit pun.
Zyutt~
Astaga! Orang itu menghilang dalam hitungan detik. Ke mana ia pergi? Segera kusiagakan pandanganku guna mengantisipasi serangan dadakan yang mungkin datang. Dapat! Ia yang hampir merapalku dari belakang berhasil kuhindari. Rupanya pertarungan ini belum usai. Si orang yang menyebut dirinya Shinigami kembali lenyap dari pandanganku.
"Kau yakin tidak ingin mewujudkan hasratmu? Apakah kau suka dengan hidupmu yang sekarang ini?" Pertanyaannya menggema di kepalaku.
"Tentu saja aku tidak suka hidup menderita! Aku ingin menjadi kuat, aku ingin disegani semua orang, aku ingin menjadi orang sukses! T-tapi bagaimana caranya?"
"Sesuatu di dalam dirimu itu adalah jawabannya. Kau punya modal menjadi seorang Raja. Hahaha ... aku yakin kau pasti akan menyangkalnya."
"Modal? Kau tidak berbohong, bukan?"
"Itu tergantung dari keputusanmu. Apakah kau mau menerima sesuatu yang ada di dalam dirimu itu dan membiarkannya mengambil alih tubuhmu?"
Apa yang ada di dalam diriku? Jika kuterima tawarannya mungkin segala yang kuinginkan akan terwujud. Tidak akan ada lagi penderitaan. Kehidupanku yang dikelilingi lingkaran kesialan pasti akan ... Uh! Lingkaran kesialan? Sepertinya aku pernah dengar seseorang membicarakan tentang lingkaran kesialan, bukan-bukan! Maksudku lingkaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN II : THE OTHER [HIATUS]
Fantasy~~RAVEN Series~~ Update Setiap Minggu ^^ Perjanjian lama yang terulang kembali, apakah sanggup mengubah dunia? Seorang anak baru terpilih sebagai manusia selanjutnya yang menginjakkan kaki ke dunia roh. Raka Dwi Cahaya, begundal sekolah yang tidak...