29

12.4K 2.5K 169
                                    

Seperti ruangan utama di bar, kamar itu sama gelapnya. Kali ini benar-benar gelap gulita. Masih segar di ingatan Seokjin tentang detail kamar itu, walau ia selalu berusaha untuk melupakannya. Tidak ada jendela di sana. Kalaupun ada, tak akan ada cahaya yang masuk, mengingat saat itu hampir pukul 3 pagi dan matahari masih terlalu enggan untuk menampakkan diri.

Suara yang Seokjin dengar sebelumnya mendadak terhenti begitu ia membuka pintu dan masuk. Walaupun begitu, ia tetap yakin ada seseorang di sana. Entah itu temannya... atau si pembunuh.

Ia melangkah masuk lebih dalam. Jingkat demi jingkat. Satu... dua...

Brugh!

Ia terjatuh ke lantai. Pistol dan ponselnya terlepas dari pegangannya, meluncur di lantai menjauhinya, membuat penerangan dari flashlight ponsel itu menghilang. Seokjin buru-buru membalikkan badannya, berusaha melihat apa yang menyebabkannya jatuh, walau usahanya sia-sia karena tempat itu sangat gelap.

Tuk... tuk... tuk...

Kini suara langkah yang terdengar, semakin lama semakin mendekat. Dan setiap hentakannya berhasil membuat jantung Seokjin berpacu lebih cepat sekaligus membuat sekujur tubuhnya bergetar hebat.

Langkah itu berhenti tepat di pistol yang Seokjin jatuhkan. Tangan pucatnya memungut senjata api itu lantas mengusapnya. Dan Seokjin memperhatikannya, dalam diam dan tidak percaya.

"Y-Yoongi?"













Telolet telolet telolet happy new year all 📯

liesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang