Closer

715 94 12
                                    

Carissa menikmati senja dengan membaca e-book dari smartphone. Kalimat-kalimat yang ia baca tiba-tiba tergantikan dengan tampilan adanya panggilan masuk. Ia menolaknya dan kembali meneruskan bacaan. Dan detik berikutnya, panggilan dari nomor yang sama mengusik konsentrasinya.

Carissa tersenyum penuh kemenangan ketika tidak ada suara deringan lagi setelah ia menolak 5 kali panggilan. Bunyi sebuah message masuk membuatnya penasaran.

B : Stop reading that shitty story.

Carissa membulatkan matanya. Ia membalasnya.

C : Stalker alert.
B : ANGKAT ATAU KUDOBRAK PINTU KAMARMU

"Capslock?" Carissa mendengus dan sebuah panggilan masuk dari caller id yang sama. Ia mengangkatnya.

"kamu di depan pintu kamarku?" tanya Carissa langsung.

"Cek sendiri." tantangnya.

Ia langsung menuju pintu dan bersiap memberikan sedikit riasan kebiruan di wajah si penelpon. Tapi ia tidak menemukan apapun.

Carissa menghela napas yang disambut dengan tawa olehnya.

"Ya ya..tertawa lah sepuasmu."

"Kanu pasti lagi mengecek pintu." tebaknya.

"Ya. Aku lupa kamu ini stalker tingkat ET (Extra Terrestrial)."

"Hei, kamu gak marah kan, soal kemarin malam?"tanyanya hati-hati.

"Marah? Gak. Tapi sangaaaat marah. Kita udah sepakat akan mengikuti rencanaku." sembur Carissa.

*Flashback on*
Carissa sedikit gugup ketika berbohong kepada ibunya.

"Paris?" tante Mila, ibu Carissa, menatap mereka bergantian.

"Iya tante, jadi aku kan orangnya lumayan kreatif. Jadi aku ajak Carissa bikin video trus kita dapat giveaway liburan ke Paris." jelas Bima tanpa tersendat.

Carissa tersenyum walaupun dahinya mengernyit bingung dengan ide Bima yang ternyata diluar rencana mereka.

"Vi..video apa? Kalian gak aneh-aneh kan?" selidik mama Carissa.

Carissa menggeleng cepat.
"Engga ma. Ini video-nya eh..edukatif kok. So..soalnya kita temanya beda dari yang lain. Makanya bisa menang ya, kan, Bim?" Carissa menyenggol siku Bima. Ia pun mengangguk setuju.

"Mana coba videonya? Tante jadi penasaran?" tanya mama yang terlihat antusias.

Stockholm SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang