Author POV's
"Yak! Kau melamun lagi?"Lantas teguran tersebut kembali menarik perhatian gadis tersebut ke dunia nyata.
"Ne?" Tanyanya bingung.
"Sudahlah, Yeri. Kau pacaranya, kau bisa menegurnya. Bukannya malah diam melamun disini." Terlihat sahabat dari gadis bernama Yeri itu mulai lelah.
"Aku tidak ingin mengekangnya, Joy." Jawab gadis itu tersenyum tipis. Sedangkan gadis yang bernama Joy itu kini mulai merasa marah. Tidak, bukan karena sahabatnya itu. Melainkan seseorang yang membuat sahabatnya seperti ini.
"Kim Yerim! Tidak bisakah kau menjadi iblis untuk beberapa saat? Aku tidak tega melihat dirimu, Yer."
"Nan gwaenchana. Kau berlebihan, Joy." Masih dengan senyuman yang selalu menghiasi paras cantik dan manisnya itu.
"Terkadang aku tidak suka melihat senyummu itu. Jeongmal." Ucap Joy sendu kepada sahabatnya itu.
Lantas gadis itu kini berdiri dari duduknya lalu menarik sahabatnya itu untuk pergi dari tempat ini.
Namun sebelum itu, dia masih menyempatkan diri untuk menegur seseorang.
"Jungkook, aku duluan." Ucapnya yang hanya dibalas senyuman.
Tidak, dia tidak sedih.
Itu sudah lebih dari cukup.
Meski hanya sebuah senyuman.
Namun, itu sangat berharga baginya.Senyuman seorang Jeon Jungkook. Pacarnya.
.
.
.
.
.Terlihat seorang gadis duduk dengan bosan di halte depan sekolahnya. Sesekali dia meniup-niup asal dahi tak berponinya.
Alih-alih menunggu bus. Tujuannya disini, nyatanya untuk menunggu Jungkook.
Tidak, dia bukannya manja sampai harus diantar pulang oleh Jungkook. Namun, Jungkook lah yang mengatakan bahwa dia menunggunya di halte agar mereka bisa pulang bersama.
Tapi nyatanya, dialah disini yang menunggu. Bahkan dia merelakan jemputan kakaknya dua jam yang lalu. Dan merelakan bus yang bisa membawanya pulang satu jam yang lalu.
Dia tau dirinya bodoh. Dia lupa hari ini adalah jadwal latihan eskul basket. Dan tentunya Jungkook yang notabenya ketua tim basket, pasti akan latihan dan pulang terlambat.
Namun, dengan bodohnya. Dia percaya bahwa Jungkook sudah menunggunya untuk pulang bersama. Bodoh, benar-benar bodoh.
Dia mendengar suara deru mesin. Namun dia tau, itu bukan Jungkook. Melainkan bus yang satu jam lalu juga berada di hadapannya.
Saat pandangan Yeri bertemu dengan Im ahjussi, supir bus itu. Terlihat raut kasihan di wajahnya.
Lantas Yeri pun menunjukan senyum nya. Senyum yang selalu ada pada bibir mungilnya."Kau masih ingin menunggu? Tidakkah kau lelah?" Ucap Im ahjussi.
Iya, Yeri mengenalnya.
Tidak, ini bukan karena Yeri sering mengalami kejadian menunggu lama seperti ini.Karena Yeri memang terkadang suka menaiki bus yang menuju arah rumahnya. Karena bus itu tidak terlalu ramai pengunjung. Dan karena memang sifat alami Yeri yang ramah kepada siapapun.
"Tidak apa, ahjussi. Dia akan datang sebentar lagi. Mungkin dia masih membelikanku minum." Ucap Yeri seraya mencari Jungkook. Karena sudah mulai banyak siswa yang keluar, yang bertanda jadwal eskul telah selesai.
![](https://img.wattpad.com/cover/95077325-288-k83472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sadness [MARKRI & JUNGRI]
FanfictionKebahagiaan sejati. Mengapa sangat sulit untuk mendapatkannya? Mengapa sangat sulit untuk meraihnya? Satu hal yang tidak pernah terlintas dalam hati seorang Kim Yerim, keegoisan. Bohong bila seseorang tidak pernah ingin egois dalam suatu hal. Nam...