Author POV's
Terlihat sebuah aula hotel ternama di Seoul telah dipenuhi beberapa orang yang terus saja bertegur sapa satu sama lain setiap bertemu orang-orang yang telah lama tak dijumpai.
Semua terlihat larut dengan pembicaraan bahkan sesekali saling berbicara tentang masa saat mereka masih sekolah dulu.
Hingga, dua orang pria keluar dari mobil mewahnya.
Sejenak mereka saling tertegun. Karena ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah mereka lulus sekolah menengah.
Terlihat kecanggungan satu sama lain untuk saling bertegur terlebih dahulu.
Hingga akhirnya salah seorang dari mereka memberanikan diri memulai.
"Hmm, apa kabar, Mark?" Tanya Jungkook kikuk.
"Cukup baik. Bagaimana denganmu, Jungkook?" Ucap Mark tersenyum kecil, karena tak menyangka sahabat dahulunya ini berani menegurnya terlebih dahulu yang tentunya dia telah melawan egonya.
"Cukup sibuk." Jungkook tersenyum, karena mendapati jawaban ramah Mark. Awalnya dia pikir Mark tidak ingin berbicara dengannya.
Lantas mereka pun bersama memasuki aula hotel tersebut dan langsung disambut oleh teman-teman mereka di dalam.
Bahkan merekalah yang kini menjadi pusat perhatian.
Bagaimana tidak.
Mark. Seorang murid berprestasi, baik akademik maupun non-akademik pada masa sekolah. Kini telah berhasil menjadi dokter bahkan telah menyelesaikan S2nya, dia pun cukup terkenal di kalangan para dokter dan rumah sakit ternama Seoul di usianya yang masih tergolong muda.
Lalu, Jungkook. Seorang murid yang berprestasi dalam bidang non-akademik. Meskipun dia tidak terlalu pandai dalam akademik. Namun, prestasinya cukup untuk membuat sekolah mempertahankannya. Dan kini, dia telah terkenal tidak hanya di Korea, bahkan hingga seluruh dunia mengetahuinya sebagai idol korea papan atas.
Semua yang berada di dalam aula tersebut larut dalam pembicaraan mereka. Bahkan acara sudah di mulai, dimana setelah pembukaan beberapa bintang tamu pun disuguhi. Bahkan para peserta reuni boleh tampil.
Oleh karenanya, banyak yang meminta agar Jungkook juga tampil. Namun, Jungkook hanya dapat tersenyum kecil saat setiap orang mengatakan itu padanya. Sehingga Mark yang berada di sampingnya hanya dapat tertawa melihat sahabat dulunya itu.
Hingga, tiba-tiba suara-suara penuh tawa dan candaan itu hening seketika secara bertahap bertepatan dengan seorang wanita yang berjalan dengan anggun memasuki aula tersebut.
Lantas hal itu pun menarik perhatian orang-orang yang berada di depan untuk menoleh ke belakang.
Dan seolah dia adalah tamu utama, orang-orang pun dengan otomatis membuka jalan untuk wanita itu lewat.
"Dia telah kembali."
"Iya, ternyata dia sudah sehat. Aku bahagia sekaligus sedih."
"Dia terlihat sangat sehat, padahal dulu dia sangat rapuh. Aku jadi ingin menangis."
"Lihatlah, dia semakin cantik dan dewasa."
"Dia telah melewati semua cobaan terberat dalam hidupnya."
"Tadi saat aku menengok keluar, aku melihat dia di antar oleh seorang pria. Apakah itu tunangannya?"
"Iya, aku juga melihatnya. Mereka terlihat serasi bersama."
"Benar, mereka terlihat panas menurutku!"
"Bukankah pria itu sunbae kita saat masih selolah menengah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sadness [MARKRI & JUNGRI]
FanficKebahagiaan sejati. Mengapa sangat sulit untuk mendapatkannya? Mengapa sangat sulit untuk meraihnya? Satu hal yang tidak pernah terlintas dalam hati seorang Kim Yerim, keegoisan. Bohong bila seseorang tidak pernah ingin egois dalam suatu hal. Nam...