Yeri POV's
"Mwo?" Kagetku. Sehingga membuat perjalanan kami menuju kantin menjadi tertunda.
Aku pun memandang Joy yang sepertinya juga terkejut sepertiku.
"Yak! Tidak perlu berlebihan. Lagi pula aku akan pergi beberapa hari saja." Ucapnya santai.
"Apakah kondisi nenek Lee benar-benar menurun?" Tanyaku khawatir.
"Iya seperti itulah. Oleh karenanya, aku harus ke Kanada." Ucap Mark lagi, masih dengan santainya.
"Cepatlah kembali, Mark! Apa kau tidak kasihan dengan Yerimiee ku ini?" Ucap Joy mengelus kepalaku seperti anak kecil.
"Yak! Lagi pula 'kan ada kau dan Jungkook. Tak apa Mark, kau bisa pergi dengan tenang. Jungkook juga pasti akan menjagaku." Ucapku tersenyum tulus.
Dan setelah aku mengatakan kalimat-kalimat itu. Entah mengapa Joy dan Mark malah diam dengan raut wajah yang aneh.
Apa aku salah bicara?.
.
.
.
.Aku dan Joy hendak menuju meja dimana Mark sudah tempati, dengan membawa sebuah mangkuk berisi ramen. Dengan suasana yang cukup dingin seperti ini, menurutku ramen sangatlah pas.
"Yer!!" Saat mendenger sebuah suara yang tak asing meneriaki namaku. Lantas aku pun menoleh menuju sumber suara. Dan mendapati orang tersebut tengah melambaikan tangan padaku, seolah menyuruhku untuk duduk bersamanya.
Namun, sebelum aku menuju orang itu. Aku memandang Joy meminta izin. Namun, Joy malah menggeleng-gelengkan kepalanya. Kenapa?
Dan saat aku menatap Mark yang juga tengah menatapku, dapatku lihat dari kejauhan dia seperti tersenyum kecil.
Karena mendapat persetujuan dari Mark, lantas aku pun pergi menuju meja seseorang yang tadi memanggilku.
"Hai, Yeri! Sudah lama ya kita tidak makan bersama-sama." Ucap Taehyung antusias.
Aku pun hanya mampu tersenyum manis sembari menduduki kursi kosong yang tersedia.
"Ada apa, Jungkook?" Tanyaku.
"Tidak ada, hanya ingin makan bersamamu. Aku merasa bosan." Ucapnya kembali memakan makanan di depannya.
"Aah begitu, baiklah." Ucapku tersenyum kecut, saat melihatnya makan. Karena mendapatiku yang tersenyum kecut, Taehyung pun menyikut lengan Jungkook. Dan Taehyung pun tersenyum meminta maaf kepadaku.
'Ternyata aku bisa disini karena kau bosan, Jungkook. Kalau begitu, sering-seringlah bosan. Dengan senang hati aku akan mengisi kebosananmu itu.' Lirihku dalam hati.
Lantas kami pun memakan makanan kami masing-masing sembari bercanda. Aku dan Taehyung lebih mendominasi obrolan. Sedangkan Jungkook terkadang-kadang menimpali.
Dan saat Taehyung mengucapkan lelucon, terkadang dia hanya tersenyum kecil lalu selebihnya dia hanya akan menatap datar Taehyung sembari berkata bahwa leluconnya itu klasik.
Disaat sela-sela kami mengobrol, dan makanan kami sudah habis. Aku mendengar suara langkah kaki tergesa-gesa menuju arah kami.
"Jungkook!" Seru orang tersebut, tanpa menoleh aku pun tau bahwa itu suara salah satu sahabat Jungkook.
"Mwo?" Tanya Jungkook.
"Yein sudah sadar! Cepatlah!" Ucapnya semangat.
"Benarkah?!" Dan seketika itu juga Jungkook berlalu dengan tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sadness [MARKRI & JUNGRI]
FanfictionKebahagiaan sejati. Mengapa sangat sulit untuk mendapatkannya? Mengapa sangat sulit untuk meraihnya? Satu hal yang tidak pernah terlintas dalam hati seorang Kim Yerim, keegoisan. Bohong bila seseorang tidak pernah ingin egois dalam suatu hal. Nam...