3rd CASE

1.9K 342 27
                                    

  Soonyoung memejamkan matanya. Ia ngantuk sekali. Dua hari berturut ia terlibat dalam kasus pembunuhan. Otaknya butuh istirahat, meski Seokmin sudah memberi nutrisi pada otaknya dengan membelikan Soonyoung banyak cake dan juga ice cream serta makanan manis lainnya, tapi, kalau lelah ya lelah . Lagipula Soonyoung tak bisa memakannya sendirian, bisa diabetes katanya, ia mengajak teman nya yang dulu sempat menjual otak cerdas nya , siapa lagi kalau bukan Boo Seungkwan. Teman nya itu memang suka makan. Jadi Soonyoung tak perlu takut terkena diabetes maupun takut gendut.

Seungkwan sudah pulang beberapa menit yang lalu omong-omong.

"Sepertinya akhir-akhir ini aku sering bertemu Jeon Wonwoo" monolognya.

Selain dikelas , Soonyoung tak pernah bertemu dengan Wonwoo.

Mata kecilnya tak sengaja menangkap puzzle yang dua hari lalu dikirimkan untuknya. Terbesit rasa bersalah ketika ia mengabaikan puzzle itu. Tapi mau bagaimana lagi, dia tak punya petunjuk.

Ting' sebuah notifikasi email-nya baru saja masuk. Soonyoung dengan malas membuka email itu.

"Artikel?" batinnya.

Ia duduk dan membaca artikel itu dengan seksama.

Pembunuhan berantai ini mengorbankan banyak pemuda.

Belakangan ini kota Seoul di hebohkan dengan kasus pembunuhan berantai. Korban dipilih secara acak karena para korban tidak memiliki hubungan. Namun , diduga korban dipilih berdasarkan karakter wajah  dan juga warna rambut. Karena setiap korban memiliki wajah yang manis dan warna rambut yang mencolok.
Korban di sekap selama kurang lebih satu minggu sebelum akhirnya dibunuh. Untuk saat ini polisi sudah menemukan 4 korban. Dan ada 10 daftar orang hilang yang memenuhi kriteria si pembunuh . Tapi pihak kepolisian masih belum bisa menentukan motif dan pola pembunuhan pelaku.

"Bukankah ini kasus yang disebutkan inspektur tadi siang" gumam Soonyoung.

"Artikel ini belum diterbitkan" monolognya , ia tau karena email tadi berisi sebuah link dari draft sebuah blog. Namun blog tersebut sepertinya sudah di hapus, tapi bagaimana bisa.

Selain itu, pengirim email juga tak jelas, noname@gmail.com nama apa itu.

"Apa ini ada hubungannya dengan puzzle itu?" pikir Soonyoung.

Soonyoung kemudian bangkit dari tempat duduk nya , ia menyalakan komputernya dan menyambungkan koneksi internet. Untuk sekedar meretas si pemilik email, Soonyoung masih bisa.

The Seventh CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang