7th CASE - last Case

2K 355 126
                                    

No proofread '-'

Soonyoung sudah bangun beberapa menit yang lalu, namun ia memutuskan untuk tetap diam dan mengamati sekitar dengan mengandalkan pendengarannya. Mata-nya ditutup. Selama kira-kira hampir 20 menit Soonyoung bisa tau bahwa ia berada disebuah rumah yang terletak di lingkungan yang sepi. Ia bisa mendengar sayup-sayup suara kendaraan.

Selain itu , ia juga mendengar suara napas teratur di sekitarnya, bukan hanya satu orang tapi sekitar tiga orang, empat termasuk dirinya. Tangannya yang diikat di belakang tubuh ia gunakan untuk meraba sekitarnya. Ketika mata mu tertutup dan berada di tingkat konsentrasi penuh maka indera lainnya akan lebih peka. Dan Soonyoung merasakan jika ia sekarang berada di sebuah ruangan tanpa pintu, ia bisa mendengar dengan jelas suara dari luar ruangan yang ia tempati.

Soonyoung berjengit ketika tangannya tak sengaja menyentuh tangan yang lain, “-eh”

“kau sudah bangun anak baru?” tanya suara itu.

“uhm-ya begitulah”

“aku Lee Jihoon , dan aku akan mati besok” Soonyoung dapat mendengar suara putus asa dari pemuda disebelahnya. Tunggu , Lee Jihoon?

“kau , adiknya inspektur?” tanya Soonyoung.

“bagaimana kau tau?” tanya Jihoon pelan, sedari tadi mereka hanya saling berbisik. Jihoon yang berbisik lebih dulu jadi Soonyoung hanya mengikuti nya.

“aku –temannya” jawab Soonyoung.

“aku akan menyelamatkan mu dan juga pemuda lainnya” ujar Soonyoung membuat Jihoon terkekeh.

“bagaimana mungkin. Itu mustahil”

“percayalah”

Soonyoung mengerutkan dahinya, lalu menajamkan pemciumannya.

“ck , tempat apa ini?” batinnya.

Meski samar tapi Soonyoung dapat mendengar suara tercekik sekitar beberapa meter di belakangnya.

“apa yang terjadi disini?” tanya Soonyoung pada siapapun yang ada didekatnya.

“tidak tau, dia hanya akan mengambil satu yang paling lama diantara kami , selebihnya kami tak tau” jawab Jihoon.

“bisa tahan napas kalian sebentar saja?” pinta Soonyoung yang dipatuhi oleh semuanya.

Soonyoung memejamkan matanya yang memang sudah tertutup. Menajamkan pendengaran nya dan mencoba untuk membayangkan denah rumah ini dari suara-suara yang berhasil ia tangkap.

“kh-lepas..akh..ku- mohon lep-akh”

Bagai ada sketsa kasar dalam otaknya , Soonyoung mencoba untuk berjalan disekitar rumah dengan pikirannya.

Soonyoung POV

Ada suara televise di belakang ku, lalu suara cekikan itu disampingnya. Sial , dia membunuh korbannya dengan mencekik.

Aku kembali menjamkan pendengaran ku. Ada bunyi tetesan air dari keran yang letaknya sedikit lebih ke kiri. Mungkin itu dapur ataupun kamar mandi. Rumah ini kecil punya dua kamar dan berada dilingkungan yang sepi.

Dia mengambil mantelku , aku tak bisa menghubungi siapapun , aku harus segera kel-

“ahh.. ugh nikmat sekali.. sial.. hhnn”

Sial bau sperma. Aku harus keluar sekarang! Gila , dia gila.

“aku akan pergi, berdoalah untuk keselamatan ku dan juga keselamatan kita, aku akan segera kembali” ujar ku.

The Seventh CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang