"Bagaimana kau tau kalau ini sianida?" tanya Seokmin. Memang bau pahit almond tidak dapat dicium oleh banyak orang.
"Bau almond" jawab Soonyoung singkat. seokmin hanya mengangguk. Ia lalu mengalihkan pandangannya.
"Jadi, bisa jelaskan kronologisnya?" tanya Seokmin. Soonyoung masih mengamati meja yang digunakan empat wanita itu.
Soonyoung POV
Dari penjelasan saksi , aku dapat mengetahui beberapa informasi ;
Korban bernama Jung Yerim(24). Dia kejang-kejang setelah minum kopi yang dipesan oleh Park Hyemi (23).
Jika prosesnya secepat itu , kemungkinan dosis sianida-nya terlalu banyak.
Aku mengamati meja, disana ada bungkusan gula yang sudah dibuka. Aku mengambil kertas itu dan menciumnya.
Ini bukan gula. Tapi racun itu.
"Apa nona yerim punya kebiasaan mencampur gula kedalam minumannya?" tanya Ku.
Ketiga temannya yang aku ketahui bernama Kim Yeolrin(24) dan Lee JungAh(25) , serta nona yang tadi memesan minuman , mereka semua mengangguk mengiyakan.
"Meski memesan teh manis sekalipun , Yerim selalu menambahkan sedikit gula" ujar wanita bernama Yeolrin.
"Seseorang meletakkan bubuk sianida di antara tumpukan bungkusan gula. Pelakunya ada diantara tiga orang ini" ucapku. Karena yang mengetahui kebiasaan korban hanyalah orang-orang terdekatnya.
"Jeon Wonwoo, apa kau melihat sesuatu yang mencurigakan ?" tanya ku. Siapapun bisa jadi saksi kan.
"Kurasa tidak. Aku datang bersamaan dengan mereka. Setelah itu mereka hanya ngobrol dan meminum minumannya. Ah tidak , wanita ini memberikan sesuatu untuk teman-temannya" jawab Wonwoo , ia menunjuk Jung Ah
"Apa yang kau berikan ?" tanya ku.
"Oleh-oleh dari Jepang" jawabnya sambil menunjuk satu kotak berukuran sedang.
Kalau ditanya siapa yang paling mencurigakan tentu saja yang memesan minuman.
"Eh-- nona Hye mi , kau yang memesan minuman kan? Kenapa bisa datang bersamaan dengan mereka?" tanyaku.
"Aku pergi keluar untuk membeli ini, karena tinggal satu jadi aku kembali ke toko aksesoris itu setelah memesan" jawabnya sambil menunjukkan satu buah plastik kecil yang didalamnya ada kalung dengan bandul yang aku tak tau apa bentuknya.
Selain itu , JungAh bisa saja melakukannya.
Aku duduk di tempat mereka lalu membayangkan sesuatu.
Mayat Yerim sudah dibawa oleh tim forensik beberapa menit yang lalu ngomong-ngomong.
Jung Ah juga bisa melakukannya, jika ia duduk disini dan memberi oleh-oleh itu. Maka tangannya berada di titik buta. Seseorang tidak akan tau apa yang akan dilakukan oleh tangannya.
Tapi Hyemi punya banyak waktu untuk melakukannya.
Yeolrin sejak tadi diam , apa dia menyembunyikan sesuatu ?
Sebelumnya tadi Seokmin meminta seseorang untuk memeriksa CCTV, petugas itu bilang tak ada sesuatu yang mencurigakan.
"Hm , Siapa yang mungkin saja membunuhnya? Maksudku- apa kalian punya motif?"tanya ku.
"Dia! Hyemi sangat membenci Yerim , karena Yerim merebut kekasihnya!" ujar JungAh penuh amarah, tangannya menunjuk kearah Hyemi.
"Tapi kau juga punya -- kau bilang dia merebut posisi mu saat kau diminta menjadi penari utama saat festival kampus dulu!" kesal Yeolrin.
"Lalu kau apa,hah!? Kau juga membenci Yerim kan !? Kau tidak menyukainya karena dia menolak cintamu kan!?" suara JungAh.
Hyemi hanya diam.
Aku kembali mendalami peristiwa ini. Aku mengamati mereka bertiga. Aku menyipitkan mataku saat melihat gerakan tangan yang mencurigakan.
Aku berjalan menuju Seokmin yang sedang berbincang dengan salah satu petugas forensik.
"Inspektur , apa ada yang mencurigakan di rekaman CCTV itu?" tanya ku.
"Hm, lihat ini. Hyemi benar-benar hanya datang dan memesan. Anak buah ku sudah menanyakannya dengan kasir didepan. Tapi lihat ini" tunjuknya pada menit ke 14.23
"Dia melakukan beberapa pergerakan aneh. Lihat tangannya" ucap Seokmin yang memperjelas analisis ku.
Aku kembali ketempat dimana ketiga sahabat itu duduk, diikuti dengan Seokmin di belakang ku. Wonwoo juga masih ada disana.
"JungAh -ssi. Kau kenapa? Alergi?" tanya ku saat ia menggaruk pelan telapak tangannya.
Jung Ah mengangguk , "hm , sepertinya begitu"
"Benarkah? Bukan karena sianida?" tanya ku memnacingnya.
Ya, Jung Ah lah yang meletakkan bungkusan sianida itu."Tentu saja bukan! Memang aku yang membunuhnya!?"
"Bagaimana kalau aku bilang iya?""Hh, jangan mengada-ada"
"Jung Ah , kau yang melakukannya kan ?" suara hyemi terdengar sedih saat ia mengatakan hak itu.
"A-aku , aku mendengar mu , aku mendengar mu memesan racun itu Jung Ah" sambung hyemi sambil menangis.
"Kau menjatuhkan nya saat kau memberikan bingkisan ini. Kau meletakkan bungkusan sianida itu ditelapak tanganmu. Lalu menyembunyikan wujudnya dibalik bingkisan." ujarku sambil mempraktekkan apa yang ia lakukan.
"Aku tau kau memanfaatkan hyemi yang polos kan!? Agar kesalahan ini dilimpahkan untuk hyemi! Aku tau Jung Ah. Kau tak benar benar tulus berteman dengan kami!" Yeolrin terdengar begitu emosi.
Jung Ah mendengus, lalu tersenyum miring.
"Memangnya kenapa? Dia sudah sejak lama membunuhku. Dia mengambil apa yang aku inginkan ! Sejak hari itu ia telah membunuhku!" nada kebencian dapat aku rasakan dari rentetan kalimat itu.
Aku tak mendengar lagi perdebatan mereka , mereka dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Sekarang ada hal yang lebih penting dari pada itu.
Aku berjalan menghampiri Wonwoo. Ia menatap ku dalam.
"Kenapa?" tanya nya
"Wonwoo, email itu kau yang mengirimnya kan ? Puzzle itu , kau juga yang mengirimnya kan ?" tanya ku.
Ia diam tanpa ekspresi.
Belum sempat ia menjawab , inspektur bodoh ini merangkul ku dan mengajak ku pulang.
Begitu aku berbalik , Wonwoo memegang pergelangan tangan ku , membuat kami terpaksa berhenti.
Aku menoleh kan kepala ku menghadapnya.
"Besok , ayo bertemu di restoran bibi Song! Aku akan menghubungimu lagi nanti"
×××
To be continue....
Note :
Sebenarnya pengen aku lanjutin hari senin, tapi tiba-tiba ada yang masukin ke grup line buat pljaran bio utk seangkatan. Padahal udah mood banget ngelanjutin chapter ini. Tapi(2) gurunya tiba-tiba ngasih tugas :') ketemu aja belom :')Ini juga aku ngelanjutinnya pas jamkos. Belom dibaca ulang😂
Makin ga asik😂 abisnya aku lebih fokus utk case 6 dan 7 😂
Ngomong-ngomong aku lagi suka WonSoon '-'
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seventh Case
Fanfiction[Complete] Soonyoung menemukan sebuah amplop di kotak surat apartemennya. Surat yang membuatnya terjebak dalam serangkaian kasus. Bisakah Soonyoung menyelesaikan kasus itu ? Soonyoung X Someone'-' [a/n] jangan dianggap serius , ini hanya khayalan s...