Pagi ini Asya sudah berada dikelasnya. Tiga hari yang lalu Asya mengikuti masa-masa MOS sekolah yang cukup melelahkan.
Dan katanya sekarang sudah mulai pelajaran dan perkenalan guru kelas. Suasana kelas mulai ramai, karna lima belas menit lagi bel masuk berbunyi.
"Nata!" Panggil Asya menghadap kebelakang, karna Nata yang notabe nya sahabat baru Asya duduk dibelakangnya.
"Hm?" Jawab Nata sekenanya. Asya memutar bola matanya malas.
"Temenin ke toilet yuk." Ucap Asya dengan wajah tampak memohon.
"Ahh, nanti ahh, gue lagi baper baca wattpad nih. Gila sweet banget." Ucap Nata menggigit kuku jarinya. Rasanya Nata ingin berteriak sekarang karna adegan romantis yang ditulis sang penulis pada ceritanya.
"OMAYGAT! GILA, GUE MAU!" Teriak Nata tiba-tiba membuat Asya terkejut setengah mati.
"Gila-gila gue hampir telat." Ucap Bella yang baru saja datang dengan wajah tampak kelelahan. Sepertinya dia berlari dari parkiran motor sampai kelas.
Bella ini sahabat baru Asya juga. Dia duduk disamping Asya. Ditambah satu lagi Keyna dia juga sahabat baru Asya yang duduk sebangku dengan Nata.
"YA ALLAH KAPAN GUE DIPELUK KAYA GITU SAMA DOI?!" Nata histeris membuat Asya dan lainnya menutup telinga dan menatap Nata.
"Wehh! Dasar sinting! Berisik banget sih lo!" Teriak Farro. Cowok badboy dikelas Asya atau lebih tepatnya kelas X Ipa 2.
"Apa sih! Suka-suka gue kali mau berisik atau enggak! Emang sekolah ini punya nenek moyang lo?" Ucap Nata dengan wajah judes jurus andalannya.
Asya dan Bella hanya menatap Nata malas. Kalau sudah beradu mulut dengan Farro pasti tidak akan ada kelarnya.
"Nanti sekolah ini gue beli! Awas lo ya kalo gue udah sukses. Hati-hati naksir!" Sindir Farro.
"Pede gila lo!" Ucap Nata kembali membaca wattpad di handphonenya.
"Bell, temenin gue ke toilet yuk. Gue mau cuci muka nih ngantuk," Ucap Asya.
"Yuk gue juga pengen liat Kak Reno. Kakak kelas cogan itu omg. Dia kan suka nongkrong didepan kelas tuh, Kali aja gue liat." Ucap Bella girang.
"Yeee dasar ganjen. Ayo ah." Ucap Asya bangkit dari duduknya bersama Bella lalu keluar kelas.
Asya dan Bella berjalan santai melewati beberapa kelas. Lorong sekolah masih ramai. Banyak yang berlarian atau sekedar duduk saja.
Asya membulatkan matanya saat tangannya ditarik secara paksa melewati kerumuman.
"Asya!" Teriak Bella hingga Asya menatap kearah belakang.
"Bella!!" Teriak Asya. Asya menatap kedepan, siapa yang menariknya kalau bukan Bella? Tiba-tiba saja Asya sudah sampai di tengah-tengah lingkaran siswa dan siswi yang sedang berkumpul.
Mata Asya melihat sekeliling kebingungan. Lalu menatap lelaki di sampingnya yang masih menggandeng tangannya. Dan tepat di samping lelaki yang Asya tidak kenal itu terdapat kak Hazel.
Yaa, Asya mengetahuinya karna waktu MOS dia selalu bolak-balik keluar kelas dan berteriak-teriak tidak jelas bersama kawannya.
Kata teman sekelasnya sih, dia kakak kelas yang banyak dikagumi lelaki disekolah ini. bajunya yang di crop tee, rok yang di-span, siapa yang tidak suka dengannya? Wajah juga cantik dan badannya juga pas, tidak kurus tidak gemuk.
"Perhatian untuk kalian! Jadi gue mau kalian jadi saksi disini." Ucap lelaki yang menggenggam tangan Asya. Asya membulatkan matanya dan segera menarik tangannya. Meronta untuk dilepaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Being Hurt
Teen FictionSudah tersedia di Gramedia Membaca cerita ini membuat kalian mengerti bagaimana rasanya menjadi gadis yang rapuh. Membuat kalian mengerti bagaimana rasanya memiliki sahabat yang tiba-tiba menyukai lelaki yang sama. Mengajari mu artinya belajar mengh...