"Pasien hanya mengalami sakit lambung yang biasa akibat telat makan. Kami juga sudah menulis resep obat yang bisa kalian ambil di kasir." Ucap Dokter yang baru saja keluar.
"Lalu pasien kapan boleh pulang Dok?" Tanya Bella.
"Hari ini sudah bisa pulang," Ucap Dokter. Tak lamanya suster keluar menuntun Asya. Asya nampak pucat tak bertenaga. "Saya permisi," Lanjutnya. Arsyad langsung menghampiri Asya.
"Biar saya aja Sus," Ucap Arsyad. Suster itu hanya mengangguk dan berlalu pergi saat Asya sudah berpindah alih. "Bell lo ambil obatnya ya dikasir. Gue duluan ke mobil sama Asya," Lanjutnya. Bella mengangguk patuh dan berlalu pergi.
"Kuat gak?" Tanya Arsyad melihat Asya yang lemah tak bertenaga.
"Gue gendong deh." Ucap Arsyad lagi lalu menggendong Asya. Asya masih diam. Mungkin dia sedang menahan mati-matian sakitnya.
Dengan hati-hati Arsyad membawa Asya keparkiran mobil. Setelah sampai, Arsyad kembali membaringkan tubuh Asya dikursi belakang.
"Lo tiduran aja ya gak usah duduk nanti sakit lagi," Ucap Arsyad. Asya hanya mengangguk dan memejamkan matanya.
Arsyad masuk kedalam mobil dan kembali menatap ke jok belakang mobil. Asya tertidur. Tenang sekali.
"Nyusahin tapi bikin gue khawatir." Dan Arsyad sadar. Ini kali pertama ia merasakan khawatir karna cinta selain dengan Hazell.
*****
Pagi ini Asya sudah duduk manis dikursi sekolahnya. Kepalanya terbaring di atas meja. Wajahnya ditutup jaket putih susu miliknya. Nafasnya teratur dan sakitnya sudah sedikit hilang karna tadi pagi Asya sudah meminum obatnya.
"Hai." Sapa laki-laki membuat Asya terbangun terkejut. Bahkan kakinya sampai terkena meja.
"Aw." Ucap Asya menyentuh pahanya.
"Sorry-sorry gue ngagetin ya?" Tanya Arsyad. Asya menatap Arsyad tajam lalu melihat sekeliling. Hanya ada dia dan Arsyad, yang lain belum datang.
Memang sih ini masih jam setengah tujuh dan masuk sekolah jam setengah delapan.
"Jangan ganggu gue." Ucap Asya kembali membaringkan kepalanya di atas meja, membelakangi Arsyad. Arsyad tersenyum tipis.
Arsyad mengambil pulpen yang ada didalam kotak pensil pink yang Arsyad yakini itu milik Asya.
Asya yang sadar ada gerak-gerik mencurigakan hanya diam dan mendengus malas. Asya lebih baik memejamkan matanya.
Arsyad sedikit mengintip buku tulis yang sedikit tertutup tangan Asya. Mencoba melirik nama panjang yang tertulis dipojok kanan buku tulis Asya.
Ananda Asya Syifa
Dengan hati-hati Arsyad menulis nama Asya ditelapak tangannya. Beserta hiasan love kecil diakhir kalimat. Arsyad sampai tidak sadar dia melakukan hal ini.
"Asya." Panggil Arsyad mencolek-colek lengan Asya.
"Apa sih?" Jawab Asya bangkit dan menatap Arsyad tajam. Dua murid sudah datang masuk ke kelas. Bahkan menjerit tertahan mendapati cogan kelas 11 ini masuk ke kelasnya pagi-pagi berduaan dengan Asya.
Kak Arsyad ituu! Astaga. Bisik perempuan yang satu kelas dengan Asya.
So sweet banget ya, pagi-pagi bikin iri.
Asya menatap temannya heran lalu tangannya teralih memijat pelipisnya.
"Sya liat deh." Ucap Arsyad lagi sambil menunjukan telapak tangannya yang sudah tertulis rapih nama Asya. Asya menatap telapak tangan Arsyad dalam diam.
"Syad, liat deh." Ucap Asya dengan senyumnya, menunjukan telapak tangan Asya juga. Arsyad ikut tersenyum menatap telapak tangan Asya. Tapi, kosong tidak ada tulisan. "Liat gak?" Tanya Asya lagi. Arsyad menggeleng.
"Ini, urat gue keliatan kan?" Ucap Asya meledek lalu tertawa. Arsyad menatap Asya sebentar lalu tertawa juga.
Bella, Keyna, dan Nata yang baru datang langsung terdiam. Mau tak mau yang berada dibelakang Keyna menabrak tubuh Keyna hingga ketiganya terjatuh.
"Aduhh lo kenapa sih berenti!" Ucap Bella mengelus keningnya yang mencium lantai.
Ketiganya bangkit dan diam menatap Asya yang tertawa terpingkal-pingkal bersama Arsyad. Suasana kelas sudah ramai. Banyak anak kelas lain mengintip didepan jendela hanya sekedar menatap Asya dan Arsyad yang sedang bercanda.
"Haha ampun ampun!" Ucap Asya yang sudah dikelitiki Arsyad. Tentu keakraban ini terjadi secara tidak sengaja. Bahkan keduanya tidak sadar.
"Gila ini gue gak salah masuk kelas kan?" Tanya Nata menepuk pipinya.
"Bakalan jadi hot news nih." Ucap Keyna memotret keduanya dan di-share di instagramnya.
Bella hanya diam lalu berlalu pergi keluar kelas, entah kemana.
"Bella mau kemana?!" Teriak Keyna keluar kelas dengan sulit karna sudah ramai.
Asya yang sadar keadaan sudah ramai, kembali terdiam. Arsyad menatap sekeliling yang menatapnya.
"Umm gue ke kelas ya udah rame." Ucap Arsyad menepuk puncak kepala Asya dua kali lalu berlalu pergi.
Asya diam. Wajahnya memanas. Pipinya mungkin sudah berubah menjadi merah merona. Asya hanya menundukan kepalanya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Arsyad keluar dengan santai. Tidak sesulit Bella tadi. Saat Arsyad keluar semua yang menatapnya hanya memberi jalan untuk Arsyad pergi dengan tatapan kagum mereka.
Arsyad memasuki telapak tangannya dikantung celananya. Senyumnya sedikit terukir.
"Udah lama juga ya gue gak ketawa kaya tadi. Cuma sama dia doang ditambah Ayah." Ucap Arsyad dengan senyum tipisnya.
******
"Gila kok bisa sih karna gitu aja kalian jadi deket?" Tanya Nata kepo. Bell istirahat sudah berbunyi dan keempatnya memutuskan santai dikelas.
"Gue juga gak tau. Tiba-tiba gue ketawa lepas dan gak ada beban pas dia ngajakin gue bercanda." Ucap Asya mencoret-coret buku tulis dibagian paling belakang. Penuh tanda tangannya.
"Gila lo so sweet banget tadi gue iri," Ucap Keyna.
"Gue minjem instagram lo ya buat liat ig kak Arsyad." Ucap Keyna lagi. Asya mengangguk lalu menopang dagunya di atas meja.
"Yatuhan beruntung banget sih lo dapetin kak Arsyad. Ganteng banget tau gak dia," Ucap Keyna. Bella hanya diam.
"Bell? Lo kenapa?" Tanya Asya tak menghiraukan ucapan Keyna. Sedari tadi Bella hanya diam.
"Gak apa-apa lagi gak enak badan aja." Ucap Bella berbohong.
"Lo ada masalah?" Tanya Nata.
"Gak kok." Jawab Bella singkat.
"ASTAGAAA ASYA!" Pekik Keyna membuat satu kelas menutup telinganya.
"Apa sih ken?!" Omel Asya merebut handphonenya.
"Foto...Foto Arsyad ke like dan pas mau gue unlike hp lo mati." Ucap Keyna dengan santainya.
Nata dan Bella menatap Asya dan Keyna bergantian. Lalu,
"KEYNAAAAA NYEBELINN!!" Teriak Asya.
______________________________________
(Finish Edit)
Salam Aqilah.. ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
After Being Hurt
Teen FictionSudah tersedia di Gramedia Membaca cerita ini membuat kalian mengerti bagaimana rasanya menjadi gadis yang rapuh. Membuat kalian mengerti bagaimana rasanya memiliki sahabat yang tiba-tiba menyukai lelaki yang sama. Mengajari mu artinya belajar mengh...