Aku bakalan update cerita kalau satu part readers sudah mencapai 200 :)
_______________________________________
Bagaimana kalau hari ini tema perjalanan hariku adalah aku melupakanmu yang memang tak ingin dengan ku?
_______________________________________
Asya duduk terdiam. Hari ini hari minggu. Dan Asya mengizinkan Arsyad dan Vino menginap dirumahnya. Tentu tidak satu kamar dengan Asya.
Kemarin Ayahnya bilang bahwa minggu depan ia akan ke Jakarta. Sedangkan Justin pergi ke London bertemu dengan teman lamanya dan mungkin dia disana bisa berminggu-minggu karna Justin bilang ia sangat butuh liburan.
Asya menyuruh keduanya untuk tidur dikamar kosong dilantai pertama. Memang kamar itu untuk kamar tamu.
Dan pagi-pagi Asya sudah dibuat terkejut dengan banyaknya makanan di atas meja makan rumahnya.
Asya tau siapa yang melakukannya kalau tidak lain tidak bukan Arsyad dan Vino yang sudah terkulai lemas di atas sofa empuk di depan tv.
Pasti keduanya bangun sangat pagi hanya untuk memasak. Lalu kembali tertidur seperti itu.
"Aneh." Gumam Asya yang langsung menyendok kuah sayur sop di atas meja. Hanya ingin menyicip.
Mata Asya membulat dan berbinar. Sendok yang ia pakai terjatuh di atas piring kosong sehingga menimbulkan bunyi yang begitu nyaring.
"Eh ayam-ayam." Ucap Arsyad yang terkejut sampai terbangun menimpa Vino.
"Anjir gila homo ngapain lo?!" Omel Vino yang langsung mendorong Arsyad hingga kembali terjatuh.
"Eh bego! Gak denger apa ada suara kaya piring jatoh?!" Omel Arsyad. Vino dan Arsyad terdiam lalu keduanya tiba-tiba berlari memanggil nama Asya.
Asya yang tersadar dari lamunan nya segera menoleh.
"Asya kok udah disini?" Tanya Vino yang terlihat panik. Kedua tangannya menyentuh pundak Asya.
"Asya ada yang luka?" Tanya Arsyad sama halnya.
"Ada yang sakit?" Tanya Vino lagi.
"Tadi bunyi apa? Asya banting piring?" Tanya Arsyad mengecek sekitarnya tapi tak ada pecahan piring.
Asya menatap keduanya bergantian. Otaknya mulai kebingungan. Ditambah lagi keduanya yang semakin hari semakin aneh.
"Tadi cuma nyicip sop dan rasanya kaya masakan mamah," Ucap Asya. Arsyad terdiam. Vino mengedipkan mata bingung.
"Itu kan gue yang masak." Ucap Arsyad dengan nada yang pelan nyaris berbisik.
"Enak aja! Gue juga ikutan motong sayurnya!" Ucap Vino tak terima.
"Tapi kan gue yang bumbuin!" Teriak Arsyad. Asya menundukan kepalanya dan menutup kedua telinganya.
Ini benar-benar membuatnya sakit kepala. Seharusnya makhluk yang bernama Vino dan Arsyad tak saling ditemukan. Ibaratkan dia seperti kucing dan tikus yang tak akan pernah berjalan beriringan.
"Aduh, udah stop gue capek denger kalian ribut terus." Ucap Asya pada akhirnya. Arsyad dan Vino terdiam. Tiba-tiba nurut seketika.
Line!
Notif dari line membuat Asya mengalihkan pandangannya pada handphonennya. Asya menatap handphonenya dan muncul lah nama Bella di layar.
Bella.
Hai Sya, gue abis lari pagi lewat komplek rumah lo, kok ada motor Kak Arsyad ya di depan?
Asya membulatkan matanya lalu menepuk keningnya. Asya langsung berlari menuju depan rumahnya dan benar saja, Asya menatap motor Arsyad yang terpakir rapih didekat pagar.
"Oke Sya, tahan, bentar lagi masalah dateng." Ucap Asya menepuk keningnya lalu tiba-tiba notif line dari Bella kembali muncul.
Bella.
Gue bentar lagi udah mau sampe rumah lo sama yang lain.
Asya menepuk keningnya lagi. Lalu segera masuk kedalam. Beres-beres ruang tengahnya yang lumayan berantakan karna Vino dan Arsyad tidur disana tadi.
Ting nong!
Arsyad dan Vino menatap kearah luar. Wajahnya dipasang seperti wajah anak kecil yang habis dimarahi. Sedangkan Asya hanya menggeleng dan segera keluar.
"Hai Sya!" Sapa Bella turun dari motor Keyna. Nata melepas helmnya. Dibelakang Nata ada Bagas yang ia bonceng sedangkan Reno bersama Dino.
"Haii!" Jawab Asya membuka pintu pagar rumahnya. Lalu semuanya memarkir motor dengan rapih di garasi rumah Asya.
Arsyad dan Vino saling tatap lalu berjalan beriringan keluar rumah.
"Wow!!" Ucap Reno terkejut saat ia ingin masuk tapi mendapati dua makhluk yang baru saja juga ingin keluar.
"Lah? Ada Arsyad ya." Ucap Dino bersalaman ala lelaki dengan Arsyad.
"Gue kaget banget kalian mau kesini," Ucap Asya. Nata dan Keyna hanya nyengir sedangkan Bella tersenyum menatap Arsyad.
Senyum Asya memudar. Vino hanya bersandar didaun pintu. Sesekali ia tersenyum saat disapa.
"Ayo masuk." Ucap Asya akhirnya. Lalu semuanya duduk rapih diruang tamu.
Reno yang baru saja mau duduk di samping Arsyad ditarik paksa oleh Bella. Bella tersenyum saat dirinya sudah dapat posisi duduk disebelah Arsyad. Reno hanya terdiam menaikan satu alis lalu duduk ditempat lain.
"Mau minum apa?" Tanya Asya.
"Apa aja deh yang penting dingin." Ucap Nata yang sudah bersandar dipunggung kursi.
"Ugh, dasar bikin sendiri dong." Ucap Bagas menutup bibir Nata dan sedikit mendekapnya.
Yang lain menatap Bagas dan Nata bergantian. Tiba-tiba suasana sunyi. Nata menatap semuanya lalu menunjukan cengiran khasnya.
"Iya-iya gue baru jadian, jangan serem gitu kenapa sih natapnya." Omel Nata mengerucutkan bibirnya.
"Gila lo sob! selamat sob!" Ucap Dino yang langsung bersalaman dengan Bagas.
Lalu suasana semakin ramai. Membuat Asya sedikit tertawa dan tersenyum kecil.
Ingat sesuatu, akhirnya Asya menuju ke dapur rumahnya. Menyiapkan minuman jus jambu yang biasa ia buat.
"Biar aku bantu." Ucap Vino tiba-tiba mengambil alih buah jambunya dan mencucinya hingga bersih.
Jangan tanya kemana Bibi yang biasa bekerja dirumah Asya. Asya sudah memintanya agar beristirahat saja. Asya ingin mencoba menjadi wanita mandiri.
"Sini aku yang siapin." Ucap Arsyad tiba-tiba menyiapkan blender untuk menghaluskan jambunya.
Asya tersenyum menatap keduanya lalu tak lamanya Bella datang penuh ceria.
"Haiiii Sya! Sini aku bantu." Ucap Bella yang langsung melewati Asya begitu saja dan membantu Arsyad yang sedikit kesulitan.
Asya menatap Bella dan Arsyad bergantian. Kakinya masih diam tak melangkah bahkan Asya tak mau menghampiri. Vino menatap Asya lalu beralih ke Arsyad.
Tiba-tiba blendernya menyala karna tombol on sengaja Bella tekan.
"Aaaaa!" Ucapnya memeluk Arsyad tiba-tiba. Vino menaikan satu alisnya. Sedangkan Asya mati-matian menahan sakit.
"Sorry." Ucap Arsyad yang langsung menghindar dan mematikan blender yang menyala tanpa tutupnya. Bella menunduk walaupun hatinya tersenyum senang.
"Biar aku aja yang buat jusnya, kalian balik aja ke ruang tamu." Ucap Asya mengambil alih semuanya.
Vino melipat kedua tangannya di depan dada dan memperhatikan Asya yang seketika terlihat lemas. Dan disitu Vino tau kalau Asya mencintai Arsyad.
_______________________________________
(Finish Edit)
23 mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
After Being Hurt
Teen FictionSudah tersedia di Gramedia Membaca cerita ini membuat kalian mengerti bagaimana rasanya menjadi gadis yang rapuh. Membuat kalian mengerti bagaimana rasanya memiliki sahabat yang tiba-tiba menyukai lelaki yang sama. Mengajari mu artinya belajar mengh...