Chapter 7: Jealous

461 17 0
                                    

Vote and Comments

Pic: Kendra

***

Aku melirik jam weker yang ada di nakas sebelah tempat tidurku. Ah, sudah jam 6. Tidurku malam tadi sangat nyenyak. Entah kenapa mood hari ini sangat baik. Aku harus berterimakasih pada Dio karena membuat perasaanku campur aduk seperti ini- eh apa yang baru saja kukatakan?

Dio? Apakah jalan-jalan kemarin yang membuatku seperti ini? Kurasa ya.

Aku membuka ponselku dan mengecek apakah ada notifikasi yang masuk atau email penting yang perlu kubuka. Hanya beberapa obrolan grup ku bersama teman-temanku saat aku di Indonesia yang ramai dari kemarin.

Kubuka instagram ku dan melihat ada notifikasi masuk,

Dioernestog started following you

Kubuka profil itu dan ternyata itu adalah Dio. Jadi nama lengkap Dio adalah Dio Ernesto Gerard, cukup menarik. Nama yang menarik untuk orang yang juga menarik.

Sayang sekali profil miliknya di private. Aku menekan pilihan follow yang kemudian berubah menjadi requested.

Aku bangun dari tempat tidur dan memulai ritual pagiku untuk memulai hari yang indah ini. Aku memiliki jadwal yang padat hari ini- ah aku juga harus part time malam ini. Hari ini adalah hari  Jumat, Thanks God it's Friday.

Aku keluar dari kamar dan melangkah menuju ruang makan. Aku mendengar suara aneh dari kamar Kendra. Suara apa itu? Apakah ada penyusup?

Aku berjalan menuju kamar Kendra dan membuka telingaku lebar-lebar. Kuketuk pintu Kendra beberapa kali namun tidak ada jawaban, aku membuka pintu dan menemukan Kendra sedang berciuman dengan seorang laki-laki dan mereka sudah setengah telanjang- Kendra masih mengenakan branya namun tetap saja, ia setengah telanjang!

"Oh My God!"

Aku terpekik cukup keras dan mereka berdua menatapku kaget. Kendra terkesiap dan langsung menatapku dengan pandangan shock.

"Carissa!"

Aku menutup mataku dan berbalik badan. Aku tidak mau melihat adegan panas ini. God, pagiku yang menyenangkan menjadi kacau melihat mereka hampir saja melakukan hal itu. I mean it is still called make out right?

"Maaf Kendra, kupikir ada penyusup. Maaf juga aku masuk tanpa seijinmu."

Aku merasakan tepukan pelan pada bahuku namun aku tetap tidak berbalik. Aku masih memunggungi mereka berdua. Kurasa wajahku sudah sangat merona merasa canggung dengan mereka.

"Maaf Carissa, aku tidak dengar ketukanmu. Kau akan kuliah?"

Aku mengangguk dan mengalihkan pandanganku ke pajangan-pajangan yang ada di apartemen ini.

"Ya. Sebaiknya aku mulai bersiap-siap. Have fun Kendra." Ucapku dengan sangat cepat.

Aku langsung berlari menuju kamar mandi dan bersiap-siap. Oh my, aku benar-benar membuka pintu di waktu yang salah. Aku tidak akan melakukan hal itu lagi.

***

Hari ini ada beberapa kuis yang dapat kukerjakan dengan mudah. Walaupun pagi-pagi tadi sesampainya di kampus aku harus menghapalkan bahan kuis secara kilat, namun aku cukup puas dengan hal itu. Yah, aku tau memang akan jauh lebih baik jika kupersiapkan jauh-jauh hari.

Aku tidak melihat batang hidung Dio sama sekali hari ini. Aku cukup kecewa tidak melihatnya hari ini. Mungkin ia memiliki jadwal yang berbeda semuanua denganku atau bisa jadi dia tidak berangkat hari ini.

Eiffel, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang