Chapter 8: Flashback

394 17 0
                                    

Vote and Commets!

Pic: Chandra

***

Dio POV

Ponselku berdering tepat diatas nakas disebelah tempat tidurku. Aku mengerjapkan mataku dan mengambil ponselku,

Chandra is calling..

"Halo Chan?"

"Gimana jadi jemput Cindy ga? Gue udah siap tinggal berangkat." Jawab Chandra diujung sana. Aku langsung membelalakan mataku dan melirik jam dinding yang ada diatas tv ku. Setengah 10!

"Shit gue lupa. Yaudah gue siap-siap. Ketemu di Bandara, Chan." Kuputuskan sambungan teleponku dengannya dan langsung aku loncat dari tempat tidur dan  masuk ke kamar mandi.

Chandra adalah sahabatku dari SMA yang juga melanjutkan studinya di Paris. Walaupun universitas kami berbeda dan letaknya juga sangat jauh dengan universitasku sekarang ini. Hal ini menyebabkanku jarang bertemu dengannya.

Hari ini Cindy datang jauh-jauh dari Indonesia untuk menemuiku, begitu katanya ketika aku bertanya padanya beberapa minggu yang lalu.

Cindy adalah sahabatku dari SMA sama seperti Chandra. Hal yang membedakannya dengan Chandra selain ia adalah perempuan sedangkan Chandra adalah laki-laki adalah, ya, Cindy menyukaiku. Orang tua kami saling mengenal dan merupakan kerabat bisnis yang cukup dekat.

Aku dan Cindy telah dijodohkan semenjak SMA. Cindy adalah wanita yang anggun dan cantik dengan kulit secerah mutiara dan rambut yang indah. Ia sangatlah menawan hingga aku yakin tidak ada laki-laki yang akan menolaknya, kecuali aku.

Entah mengapa aku tidak bisa mencintai Cindy. Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri, dan aku sangat yakin perasaanku tidak bisa lebih dari itu.

Aku tidak bisa lepas dari bayang-bayang masa laluku. Sampai kapanpun tidak ada yang bisa menggantikan dirinya dihatiku, tidak ada yang bisa menggantikan seorang Evina dalam hidupku.

Masa lalu membuatku menjadi orang yang jauh berbeda. Aku tidak memiliki semangat hidup sebesar dulu. Kecelakaan hebat itu telah merenggut  hal yang paling kucintai, Evina. Semua ini salahku, hal ini terjadi karena kelalaianku dan kebodohanku.

Flashback on..

Aku sedang berkumpul bersama Chandra dan Cindy di kedai kopi miliki Chandra. Kedai kopi kecil itu sangatlah nyaman dan memiliki suasana yang hangat, kami menyukainya.

"Ini udah hampir anniv lo yang ke 4. Gila, awet ya." Kata Chandra dengan ekspresif. Senyum dan tawanya tidak lepas dari wajahnya.

Aku mengangkat bahuku dan tersenyum singkat, "Dia spesial dan gue bakal jadi orang paling bodoh sedunia kalo gue ninggalin dia."

Aku melirik Cindy yang sekarang tersenyum kecut,

"Emang gapernah ada kesempatan buat gue. Tapi inget, orang tua lo sama orang tua gue udah ngejodohin kita berdua." Ucap Cindy dengan wajah yang terkesan percaya diri.

Ya, aku dan Cindy dijodohkan. Beberapa minggu yang lalu tepatnya, aku tidak bisa menerima hal itu. Lagi pula aku sudah memiliki Evina. Chandra hanya melirik Cindy dengan pandangan tidak suka. Aku tau sahabatku itu menyukai Cindy. Aku menolak perjodohan itu karena aku telah menganggap Cindy sebagai adikku sendiri- yah selain itu karena Chandra menyukainya.

Eiffel, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang