Chapter 18: Cry

356 20 0
                                    

Hey!

Vomments!

***

"Ya. Evina sudah meninggal dan itu semua karena kesalahanku."

Nafasku tercekat mendengarnya mengatakan hal itu. Evina.. Evina sudah meninggal?

Aku menunduk dan merasa bersalah dengan apa yang sudah kukatakan kepadanya. Memang aku tidak tau apapun tentangnya sehingga aku gegabah dan langsung emosi tanpa mencerna apa yang sedang terjadi.

"Dio, I'm sorry." Kataku pelan.

Dio berjalan mendahuluiku tanpa melakukan apapun.

"Its okay." Jawabnya dingin

Ia berjalan terus menuju pintu keluar. Ia berhenti tanpa berbalik ke arahku dan kudengar helaan nafasnya.

"Dio, aku tidak bermaksud-" ucapku mencoba untuk menjelaskan lebih jauh namun tiba-tiba Dio memotong pembicaraanku.

"Kamu benar, Carissa. Kita terlalu cepat."

Mendengar kalimat itu keluar dari mulut Dio membuat hatiku seperti diremas kuat hingga terasa sangat sakit. Aku tau aku mengatakan hal itu tadi, namun aku tidak tau jika kenyataannya seperti ini.

Dio menutup pintu dan meninggalkanku sendiri di kamar ini. Aku tidak mencoba untuk mengejarnya. Aku tidak memiliki cukup kekuatan untuk menghadapinya.

Tangisku pecah sekarang ini. Aku terduduk di pojok ruangan meratapi kehidupanku dan kesalahanku.

'Kau bodoh, Carissa. Kau bodoh.' Ucapku berkali-kali. Aku mengusap rambutku kasar.

'Mengapa mencintaimu begitu sulit, mengapa memikirkanmu begitu menyakitkan.' Batinku.

----------

Aku tidak tau berapa lama aku menangis hingga kudengar ketukan Kendra pada pintu ini.

"Carissa, kau kenapa? Buka pintunya!" Katanya dengan nada khawatir.

Aku tidak meresponnya dan tetap menangis. Kurasa aku terlalu jatuh kepada Dio sehingga ia membuatku seperti ini.

"Carissa! Berhenti menangis dan buka pintunya! Ada apa denganmu? Ayolah kau bisa menceritakan semuanya padaku."

Aku mencoba untuk berdiri dan membukakan pintu bagi Kendra. Kulihat wajahnya sekarang menatapku dengan sangat khawatir. Ia memelukku dan menepuk pelan punggungku. Aku terus terisak dan memeluk Kendra.

Ia tak mengatakan apapun sampai tangisku berhenti dan perasaanku lebih baik- walaupun tetap saja aku menyesal.

Aku menceritakan semuanya kepada Kendra. Apa yang dilakukan Dio dan apa yang kulakukan padanya. Ia diam dan mendengarkanku baik-baik. Aku merasa beruntung memiliki Kendra karena ia adalah pendengar yang luar biasa.

"Aku telah melakukan kesalahan, Kendra. Aku bodoh." Ucapku.

Kendra menggeleng dan tersenyum kearahku, "Kau tidak melakukan kesalahan apapun. Mungkin waktunya yang tidak tepat, Car."

Waktu yang tidak tepat? Sepertinya aku sudah mengatakan hal itu, aku dan Dio terlalu cepat. Namun mendengarnya sendiri dengan telingaku ketika ia mengatakan hal itu membuatku hancur.

Kendra menenangkanku sebelum aku beranjak dan kembali ke tempat tidur. Aku tidak tau kapan rasa sakit ini berakhir dan kapan aku akan bertemu dengan Dio, karena satu-satunya hal yang kuharapkan saat ini adalah berada didekatnya.

Dio, I'm sorry.

***

Aku tau ini pendek tapi gapapa kan. Harap maklum :p

TBC

Eiffel, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang