2012.5

744 127 19
                                    

"Berhubung kalian sendiri yang ingin ikut, jadi dimohon biaya yang dibutuhkan selama di Busan adalah tanggung jawab pribadi."

"Aku 'kan diajak Seulgi."

Siapa lagi yang punya perkataan ketus selain Wendy?

"Sudah kubilang, kau disini hanya menemaniku. Biaya hidupmu disini adalah tanggungjawabku."

"Oke! Jadi, hari ini kita mau kemana Jimin-ah?"

"Cari makan seafood dulu yuk."

******

"Jimin-ah, kau serius tidak tahu sebenarnya temanmu itu menyukai Wendy?"

"Aku saja tak bisa menebak selera Taehyung seperti apa. Tapi lama-lama kasihan dia diabaikan terus.."

"Iya juga sih. Selera Wendy 'kan cool macam Yoongi sunbae.."

Jimin dan Seulgi membawa nampannya, baru selesai mengambil seafood dan nasi. Bingung sekaligus ragu memutuskan mereka harus duduk bersama dengan kedua teman mereka itu atau tidak.

"Yah Kang Seulgi, cepat kemari sebelum Taehyung bertambah gila!!"

Bukan gila dalam artian sesungguhnya sih kalau bisa dibilang.

Atau hanya Wendy saja yang beranggapan Taehyung yang terus memaksa untuk menyuapi dirinya adalah suatu tindakan gila.

*****

"Jadi kita mau main seharian di pantai?"

Makan siang yang tenang, sedikit berbeda dengan harapan Seulgi.

Dia kira, dengan Taehyung dan Wendy yang sibuk sendiri akan membuatnya terpaksa duduk terpisah dan hanya berduaan dengan Jimin.

Dia kira, dia takkan sekecewa ini saat tiba-tiba Wendy memanggilnya dan membuat imajinasinya rutuh.

Nyatanya, seafood favoritnya yang sudah ada di piring saja sekarang tidak membuatnya bernafsu makan.

"Yup. Atau kalian bisa mampir kemana saja, aku akan jadi guide."

Jimin benar-benar tak ingin mengganggu usaha pendekatan Taehyung.

Tapi entah rasanya melegakan saat Wendy memanggil Seulgi bergabung di mejanya, 

sebab bagaimana Jimin bisa makan dengan tenang jika hanya ada Seulgi di meja yang sama?

"Siap!" 

Wendy siap meluncur ke kursi sebelah Seulgi begitu sahabatnya sampai di meja itu.

Rupanya terlalu dekat dengan Kim Taehyung tidak baik untuk kesehatan jantung Wendy.

"Hey Wendy, wajahmu merah sekali!"

"Oh benarkah? Wendy noona kau tidak apa?"

Wendy bersumpah, teriakan tak berguna Seulgi barusan hanya untuk membuat Taehyung menempel lagi padanya.

Damn my pale skin.

"Noona, apa sebaiknya kau tidak usah main ke pantai? Aku akan menemanimu di kamar hotel saja."

Semuanya mendadak memberikan tatapan ambigu ke bocah itu, "Apa? Kan biar noona istirahat nanti aku jaga."

"Kau yakin Wendy bisa tetap istirahat dengan adanya kau?"

The Architect and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang