2023.10

704 132 22
                                    

"SIAPA YANG MENGUNDANG TAEHYUNG KESINI?? DEMI TUHAN."

"Aku."

"Kau mau aku mati?"

Esok paginya, semuanya bergerak cepat. Wendy bagian memasak kue dan makanan lainnya, Seulgi memasang hiasan, dan Jimin bagian menghibur anak-anak yang datang terlalu cepat. Sambil menunggu Seokwoo, bocah berulangtahun yang justru muram karena ayahnya tak bisa datang.

Dan tamu undangan yang tidak diketahui tuan rumah justru menjadi kejutan luar biasa bagi Wendy.

Irene dan Taehyung.

Jimin bilang, sekalian saja mereka diundang supaya mereka bisa bulan madu di Busan.

Wendy bilang, sekalian saja kau bunuh aku.

"Wendy~ Lama tidak bertemu." Kecantikan Irene benar-benar mematahkan semangat Wendy. Tapi tetap saja ibu satu anak itu menyambut kedatangannya dengan tangan terbuka.

"Maaf hanya Hoseok yang datang."

Wendy melepas pelukannya, memasang senyum sepalsu mungkin meski Seulgi tahu betapa kehadiran pasangan ini akan membuka luka lama Wendy.

"Ini," Sebuah kotak besar Taehyung sodorkan, tak ayal mengejutkan Wendy bukan main. "Seokwoo suka lego 'kan?"

"Eh, iya. Terima kasih, Taehyung."

Keduanya saling melempar senyum canggung sampai kerumunan bocah itu bersorak, teman mereka yang berulang tahun akhirnya muncul juga.

"SELAMAT ULANG TAHUN, JUNG SEOKWOO!!!"

*****

"Dasar gila."

Perayaan ulang tahun hanya berlangsung setengah jam. Semua ini berkat teman pendiam Seokwoo, yang membuat para orang dewasa heran sebab sejak kecil Seokwoo bukanlah bocah pendiam.

Teman-temannya kemudian mengajaknya bersepeda dan main keluar. Membuat para orang dewasa bingung apa yang harus mereka sebab rumah Wendy juga tidak terlalu kotor untuk dibersihkan. Dan demi memecah kecanggungan yang terjadi antara Wendy dan Taehyung, Seulgi mengusulkan untuk minum soju bersama.

"Jimin tidak minum." 

Mereka sudah duduk melingkar, dengan beberapa botol soju ditengah. Tiba-tiba saja Taehyung mengangkat tangan dan tiba-tiba dia melarang sobatnya itu.

"Baiklah. Tidak masalah." 

Seulgi yang tiba-tiba ingin mabuk justru membuat Irene dan Wendy khawatir. Mereka tahu persis apa alasan mengapa tiba-tiba gadis itu ingin mabuk.

"Nah, ayo mulai."



"Aku. Ingin. Bicara."

Dan permainan berjalan sudah 1 jam. Pembicaraan mereka awalnya hanya tentang pengakuan-pengakuan remeh, setidaknya pada saat mereka belum mabuk berat. Dan sekarang, 3 botol soju sudah habis.

Mulai sekarang, setidaknya setiap orang diruang ini akan mengakui rahasia terbesarnya.

"Pertama-tama,istriku, Irene. Ingatlah kalau sekarang aku mabuk berat dan apa yang kuakui nanti bukanlah masalah besar di masa depan. Aku akan mengaku hanya untuk membuatku lega sebab aku sudah menikah."

The Architect and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang