2012.6

664 115 8
                                    

Untuk pertama kalinya, mereka berempat berjalan dalam hening. Biasanya, orang-orang dalam radius 3 meter saja sudah dapat mendengar Wendy dan Taehyung bertengkar maupun Seulgi dan Jimin yang saling melontarkan pertanyaan remeh. 

Dan untuk pertama kalinya juga, Seulgi dan Wendy tak saling berpegangan tangan. Kali ini, masing-masing dari mereka menggandeng pria-pria itu.

Dan karena itulah, Seulgi paham sepertinya sosok Min Yoongi sudah mulai mati dalam hati Wendy.

"Ehm, Seulgi noona?" Taehyung memecah keheningan itu pertama kalinya, "Bisakah aku bertukar tempat denganmu?" Sontak saja Wendy memukul lengan Taehyung dan membuat Jimin tertawa terbahak.

"Jadi, kalian sudah resmi?" Pertanyaan Jimin kemudian hanya berbalas senyum malu Wendy dan tatapan bangga Taehyung. "Kalian tahu, sebenarnya aku juga tidak masalah dengan pertukaran kamar yang kau bilang barusan." Berbeda dengan reaksi Wendy, Seulgi justru membenarkan pernyataan Jimin barusan.

"Aku tak mau mati muda ditangan Kim Taehyung, Seulgi-ah.."

"Memangnya aku akan membunuhmu noona?"

"Tidak juga sih.."

*****

"Jadi kita sungguhan mau bertukar kamar tidak?"

Kelelahan menghabiskan petang di pantai, semua orang seolah serempak langsung tertidur begitu sampai kamar. Tahu-tahu saja jam sudah menunjukkan pukul 8 malam begitu mereka membuka mata. Masih merasa lelah, akhirnya mereka memutuskan makan dalam hotel saja.

"Aku sih tidak masalah sekarang."

Wendy yang tadinya menolak mentah-mentah ide Taehyung sekamar dengannya, dalam perbedaan beberapa jam saja langsung menyetujui ide mustahil itu. Membuat Taehyung gemas dan mengusap kasar rambut kekasihnya itu.

"Jimin-ah, nanti malam aku tidur di kamarmu ya?"

Untuk keterkejutannya, Seulgi benar-benar serius tentang pindah kamar. Tak peduli betapa sekarang mereka dimabuk asmara, Jimin dan Taehyung masih tahu batas mereka. "Kami hanya bercanda, noona. Kita ini 'kan masih bocah."

"Maka dari itu, kami, para noona, akan mengajarkan sedikit kesenangan untuk kalian." Balasan Wendy yang pura-pura menggoda kemudian dibalas jitakan dari Taehyung, yang sontak membuat Jimin dan Seulgi membulatkan matanya.

 Taehyung ini sudah lupa betapa garangnya Wendy?

Berharap seluruh anggota kebun binatang akan keluar dari mulut manis Wendy, Seulgi terlampau terkejut dengan reaksi Wendy detik berikutnya. "Kau sungguhan bocah inosen, Kim Taehyung."

"Aku dan Jimin hanya ingin mempersiapkan diri untuk besok."

"Jadi besok kalian ingin bertukar kamar dari pagi? Woah kurasa aku dan Seulgi takkan ingin keluar kamar seharian." Lagi, Wendy mendapat jitakan dari kekasihnya.

"Kami akan pergi besok. Ke rumah nenekku."

"Aku harus ikut!"

"Benar, Seulgi harus bertemu nenekmu dalam rangka pendekatan calon mertua."

"Tidak." Jimin tertawa. "Lagipula itu jauh dan kami harus berjalan lama dari pemberhentian bus."

"Tapi kan aku harus mengenal nenek mertuaku.."

"Ibuku ada di Seoul kok. Kau bisa bertemu dengannya sepanjang waktu."

"Yah, Kim Taehyung. Kapan kau mengenalkan orangtuamu padaku?"

The Architect and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang