Haii... ketemu lagi nih, 😂
Kalian tahu nggak kenapa Reno jomblo sedangkan adiknya si Cassandra udah nikah?
Find the answer in this chapter, yeah!
Alhamdulillah, bisa update cepet guys 😁
Ayo-ayo jangan lupa tinggalkan jejak, asalkan jangan tinggalkan aku *eh
Udah ya, selamat membaca😊
Maaf ya, bab ini ada sedikit kata-kata vulgar
Diharapkan bagi kalian yang belum cukup umur silakan di-skip aja,
Terima kasih,Keheningan menyelimuti dua orang yang duduk berhadapan di dalam ruangan BigBoss. Wanita bermata almond itu melemparkan tatapan rindu pada pria yang memandangnya datar.
"Untuk apa kau kembali?"
Wanita itu menautkan jemarinya di atas meja kemudian tersenyum teduh, "Aku kembali untuk timku."
Pria di hadapannya tersenyum miring, "Bukankah saat itu kau lebih memilih hidup normal?" sindirnya.
"Aku kira hidup normal seperti warga negara biasa akan membuatku bahagia. Tapi, aku salah, Ren," Reno menautkan alisnya. "Kebahagianku ada di dalam XSA ... bersama tim gama," lanjutnya.
"Aku tak yakin. Tidakkah kau malu, Azura? Setelah meninggalkan XSA atas kemauanmu sendiri, sekarang kau kembali lagi?" Reno menatap malas ke arah Azura.
"Sudahlah, Azura. Pikirkanlah terlebih dahulu! Jangan jadi seorang anak kecil yang meminta apa yang ia lihat," ucap Reno sarkastik.
"Cukup, Ren! Suka atau tidak aku akan tetap menjadi tim gama sama seperti dulu. Kumohon, kali ini lupakan tentang masalalu kita." Azura hendak menggenggam tangan Reno namun lebih dahulu ditepisnya.
"Masa lalu kita? Kurasa aku tak pernah punya masa lalu denganmu."
Azura tak kuasa menahan emosinya melihat sikap acuh Reno. "Aku tahu, Ren. Aku menghancurkan segalanya, karir, persahabatan, kepercayaan dan kisah cintaku. Tapi, aku sadar, Ren. Aku salah, dan aku ingin memperbaiki semuanya."
Reno tak sedikit pun berempati pada Azura. Ia tersenyum miring, "Untuk apa kau kembali, Azura?" pertanyaan yang sama diucapkan Reno dengan setengah berteriak.
Azura menarik nafas panjang kemudian mengembuskannya perlahan. Seolah ada beban berat yang menyesakkan hendak ia curahkan. Reno yang merasa jengah bangkit dari kursinya dan berjalan menuju pintu.
"Aku kembali karenamu," lirihnya.
****
Julian nampak gelisah di depan pintu ruangan BigBoss. Sedari tadi ia mondar-mandir sambil menggerutu tak jelas. Sedangkan Chris bersandar pada dinding sembari berulang kali melirik Julian dengan heran.
"Hei, tenanglah! Azura tak akan menggigit Reno!" celetuknya. Julian menatap Chris tajam, "Dia emang nggak bakal gigit. Tapi, dia bakal bunuh Reno dengan mulutnya yang berbisa," ucap Julian sarkastik.
Beberapa menit lalu, ketika BigBoss mengatakan ada seseorang yang akan bergabung ke tim gama, insting Julian mengatakan bahwa ada suatu hal buruk yang akan terjadi. Benar saja, ketika pintu terbuka lebar, wanita berambut panjang keturunan tionghoa yang tidak lain Azura Resya Putri muncul membuat tim gama ternganga kecuali Reno tentunya. Julian tidak bisa menebak apa yang Reno pikirkan sebab hanya sepersekian detik ekspresinya terlihat kaget namun kemudian tenang dan datar seperti biasa.
Julian mengacak rambutnya frustasi, ia kesal melihat Reno yang seolah mati rasa. Baginya mungkin akan lebih mudah jika Reno meluapkan emosi dan mengekspresikannya. Namun, bukan seperti itu tabiatnya. Reno hanya akan diam, tenang walaupun semuanya tidak baik-baik saja. Untuk kesekian kalinya, Julian menghela napas frustasi, "Kau tidak ingat perbuatan jahatnya pada Reno, huh?" Julian menatap Chris jengah. "Dia yang membuat Reno hancur sehancur-hancurnya," tambah Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] La Cosa Nostra
Ação"Kita berada dalam satu alur kehidupan dengan perbedaan jalan. Hitam dan putih yang berusaha saling mendominasi." -Reno Prananta Hermawan "Hanya ada benci yang mendarah daging dan tak akan sudut untuk berpaling." -Alea Moriz "Permainan ilusi sederh...