Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan rumah berpagar tinggi yang terletak di kawasan perumahan elite kota. Di dalamnya terdapat empat orang berkaca mata hitam. Aura mengintimidasi terpancar dari keempatnya. Tim Gama dengan perlengkapannya bersiap melancarkan aksinya.
"Ah, kenapa harus aku?" gerutu Tiger.
Lion berdecak sebal mendengar gerutuan Tiger, "Kau ini, berhentilah mengomel dan lekas bersiap!"
Tiger meraih sebuah baju berwarna biru dengan lambang listrik di dashboard lalu mengenakannya. "Tapi, apa kau yakin ini akan berhasil?" tanya Tiger.
"Diam lah! Lakukan saja apa tugasmu." Lion dan Tiger saling beradu mulut. Sementara Eagle yang hanya menatap datar objek di depannya seraya berkata, "Gama, ready?" Eagle membenarkan posisi kacamata hitamnya sembari memandang timnya satu persatu. Fairy, Lion, dan Tiger mengangguk kompak.
"Missione inizia!"
Seorang wanita muda turun dari sebuah mobil dengan mengenakan kaca mata hitam. Wanita yang mengenakan dress seksi berwarna merah menyala dengan belahan dada yang rendah serta punggung terbuka itu menunduk membunyikan interom rumah yang menjadi targetnya. Petugas keamanan mengintip dari pos jaga dan mengernyit heran. Sang wanita tiba-tiba melemparkan sebuah bola bius yang kemudian mengeluarkan asap dan membuat petugas keamanan pingsan. Ia memasukkan tangannya melalui celah untuk meraih kartu akses di perugas kemudian menempelkannya pada layar. Gerbang terbuka, ia berjalan masuk dengan bangga. Sebelum ia masuk pelataran lebih jauh, petugas keamanan lain terlebih dahulu menginterupsinya.
"Maaf, Anda siapa, nona?"
Wanita itu melepaskan kacamata hitamnya lalu mendekat ke arah petugas keamanan tersebut.
"Anda siapa?" ulang petugas itu. Wanita itu tak menjawab malah semakin mendekat. "Ada perlu apa anda kemari?" tanya si petugas keamanan.
Bukan jawaban yang ia dapat melainkan sedikit gerakan menarik perhatiannya. Wanita itu mengibaskan rambut panjangnya yang membuat leher mulusnya terekspos sempurna. Petugas keamanan itu menelan salivanya susah payah. Siapa yang tidak tergoda dengan wanita bertubuh semampai dengan pakaian minim dan belahan dada rendah.
"Jangan main-main denganku, nona!" ujar si petugas keamaan yang mencoba mengontrol nafsu birahinya.
Wanita itu terus mendekat sambil mengerling nakal. Petugas keamanan itu mengira akan mendapat jackpot hari ini. Namun, petakalah yang datang padanya. Dengan gerakan cepat Fairy menarik japit rambutnya lalu menancapkan bius yang ia simpan di balik japit ke punggung si penjaga.
Slurp!
Skopolamin atau lebih dikenal sebagai 'Nafas Setan' yang berasal dari tanaman terompet malaikat dan neurotransmiter itu pun merasuk ke dalam tubuh si penjaga. Efek dari bius yang ditancapkan Fairy akan membuat si petugas kehilangan ingatan jangka pendek. Selama beberapa jam bahkan beberapa hari. Tak butuh waktu lama penjaga itu langsung terkapar.
"Fairy, finito!" Fairy melangkah masuk melewati pelataran rumah dan bersiap mengkoneksikan jaringan.
Ketiga agent lain yang telah menunggu laporan Fairy pun siap beraksi. Giliran Lion beraksi dengan jari lincahnya. Dihidupkannya notebook berlambang apel yang telah digigit lalu mulai meretas. Lion menerobos firewall dan mematikan aliran listrik.
Processing....
10%....
25%....
"Tak bisakah kalian lebih cepat?" gerutu Fairy melalui salurannya. Lion bergeming masih menekuri notebook-nya.
"Apa ada sesuatu?" tanya Eagle.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] La Cosa Nostra
Aksi"Kita berada dalam satu alur kehidupan dengan perbedaan jalan. Hitam dan putih yang berusaha saling mendominasi." -Reno Prananta Hermawan "Hanya ada benci yang mendarah daging dan tak akan sudut untuk berpaling." -Alea Moriz "Permainan ilusi sederh...