"Mereka nyerang gue yasha ! "
"apaa lo bilang ! "
***
Di sebuah ruang tamu yang bergaya eropa itu tampak sisi sedang berjalan mondar mandir , kedua tangannya yang saling bertautan, ekspresi wajahnya seperti orang gelisah, sesekali keringat yang jatuh di pelipisnya dia hapus dengan lengannya.
*wush* sosok gadis melesat menghampiri sisi, langkah sisi terhenti saat melihat clar menghampirinya dengan tersenyum.
"Gimana ?? " tanya sisi.
"Sudah aku berikan " jawab clar, "semua baik baik aja si" ucap clar kembali sembari tersenyum
Sisi tersenyum lega.
~••••~
-flashback on
Setelah sisi dan clar menyelesaikan sarapan pagi mereka, clar membantu sisi membereskan sisa makanan dan ikut membantu mencuci piring. Mereka hanya sarapan berdua karena sam sudah berangkat kerja pagi pagi buta, sedangkan arthan, dia memang belum biasa memakan makanan manusia, tidak seperti kedua adiknya itu.
Setelah dirasa semua pekerjaan beres, sisi dan clar menuju ke ruang bersantai mereka, langkah sisi terhenti lalu menatap punggung clarissa yang semakin menjauh di depannya.
"Emmm...clarr "
Clarissa menghentikan langkahnya lalu membalikan badannya ke arah sisi "Ehh iya si, kenapa ? " tanya clar menatap sisi bingung.
"Emmm.. Apa aku bisa meminta sesuatu ? " tanya sisi terlihat tampak ragu ragu namun dia tetap ingin mengatakan hal ini, "bisakah ?? Kamu menolongku memberikan--- "
"Surat untuk nayla "
Clarissa tersentak mendengar permintaan sisi, jujur saja sekarang dia bingung harus menjawab apa, clar dapat melihat mata sisi, betapa ia merindukan dan mengkhawatirkan sahabatnya itu. Tapi-- bagaimana dengan kedua kakaknya jika mereka tau clar menuruti keinginan sisi, bukankah itu sama saja membuat keberadaan sisi diketahui.
"Aku ??? " clar menatap sisi sedih, "maaf si ! Tapi--- itu tidak mungkin, kak arthan dan kak sam pasti---- "
"Aku mengerti, tidak masalah clar, sepertinya permintaan ku terlalu berat. Aku--- hanya merasa khawatir saja " jawab sisi tenang walaupun ada sedikit kesedihan di hatinya, sisi benar benar merindukan sahabatnya, dia tidak ingin nayla merasa khawatir akan dirinya, tapi apadaya karena jati dirinya membuat dia terpisah kembali dengan orang disekitarnya.
Sisi menatap clar dengan senyumannya lalu menggenggam tangannya, "kamu gak perlu merasa bersalah ? Bagaimanapun juga sudah tugas seorang adik bukan untuk menuruti perintah kakaknya ? "
"Ku rasa kali ini clarissa bisa melanggar perintah ku untuk mu sisi " ucap sosok lelaki berjubah hitam yang tak lain adalah arthan, arthan mendengar semua percakapan sisi dan clar termasuk tentang permintaan sisi , saat arthan hendak menuju keruang santai untuk mencari adiknya itu.
"Kakak "
"Pergilah ! Turuti kemauan sisi " ucap arthan, "tugas kami menjaga mu si bukan mengekang mu, jadi kurasa kamu tidak perlu sungkan " sahut arthan kembali sambil tersenyum kepada sisi dan clar.
"Terima kasih arthan " ucap sisi tulus menatap arthan yang tak jauh berada di depannya.
"Hmm " arthan mengangguk dan tersenyum, begitupun dengan clarissa yang ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
GGS REBORN SEQUEL (In Love Again) ~slow update
Vampiro[Silahkan di Follow] ~ Di larang keras mengcopast cerita ini ya ! ! 700 tahun kemudian setelah kejadian yang menimpa Tristan , Nayla , Digo dan Sissy .. Darah suci kembali lahir sebagai sosok Nayla dan juga digo yang terlahir kembali dari kematiann...