BAB VI: Matematika

7.4K 532 49
                                    

Semua ini datang dari hati,

aku tak bisa melawan.

Aku memilih mencintaimu

beserta seluruh kekhawatirannya


**

            SETELAH diberitahu mengenai bahwa guru mata pelajaran Seni Musik tidak masuk, maka dengan cepat Alisha buru-buru keluar kelas karena, ia harus menemui Bu Endang jika ia tidak ingin nilai ulangan harian Matematika-nya kosong. Sesungguhnya, Alisha sangat malas mengikuti ulangan susulan dikarenakan ia pasti akan mengerjakan sendiri di ruang guru dan sudah pasti soal yang akan diberikan nanti juga berbeda dari soal ulangan harian yang asli.

"Permisi, Bu." Alisha menghampiri salah satu guru yang letak mejanya dekat dengan pintu ruang guru dan menyalaminya terlebih dahulu.

"Ya, ada apa?" jawab guru tersebut yang tidak begitu Alisha ingat namanya karena, guru tersebut adalah guru kelas XII.

"Saya mau nyari Bu Endang, Bu. Apakah ada?" tanya Alisha sesopan mungkin.

"Oh, Bu Endang. Tadi baru aja dia keluar, Nak." jawab Bu Erni yang sudah Alisha ketahui namanya setelah melihat badge di seragam guru tersebut.

"Kalau gitu, saya permisi dulu ya, Bu. Permisi." ujar Alisha tak lupa sebelum pamit pergi, ia menyalami kembali Bu Erni.

Alisha memutuskan untuk keluar ruang guru dan membuka galeri handphonenya untuk melihat jadwal pelajaran. Seingat Alisha, jadwal pelajaran sekolahnya memiliki keterangan nama-nama gurunya sehingga dengan cepat Alisha mengamati lekat-lekat satu per satu jadwal tiap-tiap kelas.

Kelas XI IPS 2.

Jadwal Bu Endang mengajar saat ini adalah di kelas tersebut, yang mana di dalamnya terdapat lelaki yang sudah Alisha sukai diam-diam selama empat tahun. Batin Alisha hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Mampus, kalau kayak gini caranya bisa-bisa gue susulan bareng dia.

Bukannya Alisha tidak ingin, sesungguhnya di dalam hatinya yang paling dalam –Alisha sangat ingin setidaknya bisa lebih dekat dengan Rafa, namun jika kenyataannya ia selalu melakukan hal bodoh dan gugup setiap di dekat lelaki tersebut. Maka lebih baik Alisha tetap mengamati Rafa dari kejauhan.

**

            Tok... Tok... Tok...

Alisha mengetuk pintu kelas XI IPS 2 terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk dan menghampiri Bu Endang yang sedang memberikan materi kepada murid-murid di kelas.

"Assalamualaikum, Bu." sapa Alisha saat seluruh tatapan di kelas tertuju kepada dirinya namun, ia sama sekali tidak mau memperdulikan itu karena saat ini yang ada dipikirannya adalah susulan ulangan harian Matematika.

"Kenapa, Nak?" jawab Bu Endang yang terpaksa harus memberhentikan sejenak menulis materi di papan tulis.

"Maaf, Bu, saya mau minta waktunya sebentar," jelas Alisha. "Kemarin saya gak masuk sekolah, Bu. Apakah saya hari ini bisa mengikuti susulan ulangan harian Matematika kemarin, Bu?"

Bu Endang pun memutuskan untuk mengajak Alisha berbicara di luar kelas.

"Kamu bisa mengikuti ulangan harian susulan hari ini sebenarnya, Alisha. Tapi, ibu mau kamu bergabung sama anak kelas XI IPS 2 untuk mengikuti susulan dan kemarin yang kebetulan tidak masuk hanya Rafa." jawab Bu Endang yang sudah diprediksi Alisha bahwa ini akan dikaitkan dengan kelas sebelah –XI IPS 2– dan tentu saja, sudah pasti Alisha serta Rafa akan mengikuti susulan bersama.

Clandestine✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang