Mulmed : culik bego ntar kebiasaan:(
×
Author's point of view
Pagi ini tak seperti biasanya Alessia mengurung diri di kamar. Tidak mengirim Troye satupun pesan, bahkan notifikasi miss call Shawn terus saja berbunyi.
Hari ini biasanya Ale dan Troye mengunjungi satu sama lain, atau enggak jalan-jalan bareng. That's why.
Troye bisa aja guling-guling di lantai karena ketakutan dibenci Ale sekarang. Sungguh, Ale hanya sedang tidak peduli dengan apapun sekarang.
Gini, bayangin gebetan lo jalan bareng sama orang yang paling lo benci. Itu yang Ale pikirkan sekarang. Ya walaupun itu kejadian seminggu yang lalu sih.
Am i out of my head am i out--am i out of my head am i out of my mi--am i out of my---
"BACOT LO K*NTEL SOFIA RICHIE!" Ale marah-marah dengan ringtone hapenya, habisnya Ale kan manusia punya rasa punya hati.
Itu ringtone hape Ale enggak kenapa-napa kok, Shawn mencet tombol cancel sama call bolak balik makanya bunyinya kayak gitu.
'kak shon❤️ : 69 unread.'
'SHAWN MENDES MPHHH SHH AHHH😍😍❤️😭😘❤️ is calling ✆'
—accept— —decline—
Tai Troye ngebajak lagi, batin Alessia.
"Hey Boo!" Shawn menyapa Ale dengan riang, seakan dia enggak bikin notifikasi Ale penuh sama sekali.
"Halo kak." Ale menghempaskan dirinya keatas kasur, berusaha biar nggak bicara lagi.
"Lo tau kan, Lo itu nyebut nama gue kalo lagi sedih doang?"
". . ."
"Kamu cemburu ya?"
Eh setan. 0-100 real quick.
"Engg. Kagak, tuh. Cemburu sama siapa juga?"
"Aku. Kamu cemburu sama aku, Ale."
Lah peka kalo beginian doang setan. Batin Ale.
"Ngimpi dah, Sh--Lo dicemburuin seorang Ale, haha." Ale ketawa agak awkward.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience | s.m ✎ [DICONTINUED]
Fanfic❝Sampai supermarket kesayangan lo ini lo jual juga, lo nggak bisa jadi kepunyaan gue. Tapi emangnya gue nggak punya kesempatan lagi, ya? Seharusnya yang nulis lagu Patience itu gue, bukan lo, Shawn. Karena--ya gausah tanya lagi kenapa.❞ Started : 1...