Alessia's Point Of View
"Alessia!" Nash menepuk pundak gue, yang ngebuat gue sadar tadi larut bengong. Gue balik badan, dan Nash senyum lebar ke gue. Dia make snapback yang gue kasih tahun lalu, pantes nepuk nepuk.
"Ganteng kan gua," ucap Nash sambil sok-sokan benerin snap back. "Iyain umur gak ada yang tau."
Nah jadi, Gue sama Nash diinvite ke house party-nya Camila. Entah, gak kaget juga sih kalo Camila itu tipe pesta-pestaan. Yang kaget itu Shawn yang ternyata suka cewe kayak Camila.
Mana beda banget sama gue.
Nash ngelingkarin tangannya di pundak gue, terus nyengir gak jelas. Matanya yang biru jadi makin terang di ruangan Camila yang enggak begitu terang karena mau menjelang sore.
Sambil jalan, gue mulai pembicaraan. "Jadi," mulai gue. Nash menaikkan alisnya, "Jadi?"
"Camila itu bagian dari MagCon?" Mendengar pertanyaan gue, Nash langsung batuk-batuk. Dia ngegeleng-gelengin kepalanya sambil ketawa. "Lo nyadar kan, Camila itu bukan anak yang santai kayak geng MagCon?"
Gue ngangguk. "Nah, yang masuk geng MagCon itu lo,"
Gue manggut-manggut. Bahagia sih, diakuin gitu sama Nash. Ada manis manisnya. Nash, dengan santai, ngeusep-usep rambut gue sampe berantakan. Baru gue mau nyikut dia, ruangan tamu tiba-tiba heboh.
"Shawn! Shawn! Shawn!" sorak beberapa teman Camila dan beberapa orang yang kayaknya alumni SMP shawn. Shawn nyengir, yang bikin orang orang meleleh ditempat. Maupun kaum wanita atau laki-laki loh ya, gue gak boong dah.
"Udah dipasangin bir nya?" tanya salah satu dari mereka. Shawn ngangguk. Shawn itu bukan tipe yang mau minum sesuatu yang mengandung alkohol sih, sebenernya. Tapi kayaknya karena disuruh Camila aja dia mau kayak gitu.
Camila dateng, terus meluk Shawn selama beberapa detik.
Romantis ya? hehe.
Seakan ngerti pikiran gue, Nash nidurin kepala gue di bahunya. "Ssh, jangan nangis, ya. Kita pergi aja gimana?" Nash natep gue dengan perasaan iba. Pergi? kuy.
"Boys, Camila, Alessia sama gue izin cabut!" teriak Nash, yang dibalas anggukan oleh Camila. Dan dibalas dengan kerutan kening Shawn, tentu aja. Muka Shawn mendadak panik.
Sesampainya di atas motor, Shawn nyamperin gue sama Nash yang udah mau otw. Dasar kodok gosong.
"Nash, dealnya bukannya udah kemaren?!" Shawn tampak frustasi, siap nampol Nash detik ini juga. Deal apaan dah?
"I don't know what are you talking about, man." Nash tertawa sarkastik, lalu menghidupkan motornya. "You're a fucking snake." ujar Shawn pelan. Ia tersenyum tipis, sangat tipis sampai bisa dibilang bukan senyuman lagi.
Nash tidak menghiraukan perkataan Shawn, terus natep gue. "Mau ngomong sama Alessia?"
Entah kenapa, dada gue ngilu sama suasana kayak gini. Shawn ngebuka mulutnya, terus nutup mulutnya gak jadi ngomong. Mata Shawn berkaca-kaca.
Kemudian Nash ngebawa gue pergi, tanpa menatap Shawn sekali lagi. Pas gue ngadep kebelakang, ada tujuh orang yang nyamperin Shawn, yaitu MagCon boys. Cameron, Mahogany, Carter, Jacks, Taylor, dan Hayes.
Ini kenapa sih?
"Nah, turun." Nash mematikan mesin motornya di depan CliffMart. Ngajak ribut emang, mana gue kerja di Mendes Eleven. "Tau gini gue pulang, sat." ketus gue setengah bercanda setengah serius.
"Mendes Eleven enggak jual sandwich sama onigiri jadi makan," Nash tertawa kecil, lalu memasuki CliffMart.
Gue dan Nash duduk di salah satu kursi taman sambil nikmatin sandwich yang barusan kami beli. Sandwich daging keju. Gue menatap Nash yang sandwichnya sisa setengah, bingung mau makan sandwich gue apa enggak. Masalahnya, gue gak suka keju.
"Kak, gue bingung," gue menatap langit, yang direspon sama gumaman Nash. "Tadi itu kenapa?" sembar gue. "Oh," Nash berdeham. "Shawn gak pantes milikin lo, thats all." jawab Nash santai.
Dasar ya, mau situasi apa aja santai mulu. Kata guru BK, orang santai itu suka make narkoba!1!1!
"Santai mulu idup lo, make narkoba ya?!" tembak gue sambil ketawa garing. Nash menelan gigitan sandwich terakhirnya, "Iya, gue pecandu."
hah?
satu
dua
ti--
"Pecandu mikirin lo maksudnya. Lo ngefek buat gue," Nash tersenyum lebar, ngebuat pipi gue seketika merah ngedenger ucapannya. "Dah ah, kuy cabut." Nash ngulurin tangannya buat gue berdiri.
Gue nolak uluran dia, dan milih buat berdiri sendiri. "Besok ada acara gak?" tanya Nash sambil masukin kunci motor. "Nggak ada, kenapa?"
"Besok jalan kuy."
×
MINGGU DEPAN NASH KE BALI SAMA JAKARTA wOYYY
Next : 25 votes ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience | s.m ✎ [DICONTINUED]
Fiksi Penggemar❝Sampai supermarket kesayangan lo ini lo jual juga, lo nggak bisa jadi kepunyaan gue. Tapi emangnya gue nggak punya kesempatan lagi, ya? Seharusnya yang nulis lagu Patience itu gue, bukan lo, Shawn. Karena--ya gausah tanya lagi kenapa.❞ Started : 1...