Promise Part 6

1.4K 68 0
                                    

     Sesampai dirumah, aku langsung disambut mommy dan tante Indara.

"Eh, Selina udah gede? Tadinya tante mau ke New York menemuimu. Ternyata kamu sudah pindah ke Indonesia. I miss you so much" kata tante Indara lalu memelukku seraya merindukanku.

"Oiya, mom ini rujaknya" aku melepaskan pelukan tante Indara dan memberikan rujak yang mommy pesan.

"Where's Caitlin? I want hug ma beautiful sister." aku bertanya ke tante Indara.

"I'm in here, Selina." aku langsung memeluk Caitlin sekarang, aku merindukannya. Dia adalah sepupuku yang tinggal di London, dia sudah kuliah kedokteran semester 5. Aku sudah menganggapnya seperti kakaku sendiri. Dia cantik, tinggi dan pintar.

"Bagaimana kabar mu, Sel. Kaka sangat merindukanmu." tanya Caitlin.

"I'm fine, my sist. But, i'm so boring. aku belum punya teman disini, aku kesepian." aku malah curhat kepada Caitlin.

"Oiya, kaka taukan, sahabat lama-ku yang bernama Yori? Aku merindukannya, aku belum menemuinya di Jakarta" aku sedih, dan Caitlin juga ikut sedih.

"Selina, don't cry. Kamu pasti akan menemukan Yori secepatnya" Caitlin menyakinkanku.

"Tapi,  aku tidak tahu wajah dia sekarang, aku dan Yori sudah 8 tahun tidak bertemu. Pasti wajah Yori sudah berubah." aku ingin menangis. Karna aku merasa bahwa aku mustahil bertemu dengan Yori.

     Hari ini hari minggu malam, terakhir libur semester dan tante Indara dan Caitlin sudah balik lagi ke London. Yay, besok sudah mulai sekolah. Hm, apakah disekolah baruku itu sombong-sombong, atau tukang bully? Jangan sampe, deh. Aku membereskan buku, dan tempat pensil untuk besok dan memasukannya kedalam tas berwarna ungu muda.

      Aku pun meraih i-phone 7 ku yang berwarna pink itu. Seketika ringtone i-phone ku berbunyi lagu Justin Bieber - Let Me Love You, itu tandanya ada yang menelepon.

"Omg, ternyata Miley? Yey" aku teriak kegirangan. "

"Hello, Ley? I'm so miss you so much. Kenapa kamu baru meneleponku lagi?" tanyaku.

"Hm, miss you too dear. Aku minta maaf karna baru menghubungimu." kata Miley, sedikit kecewa.

"Hm, okay. Bagaimana kabarmu di New York?"

"I'm fine, and u? Oiya, tadi Zayn menanyakanmu kepadaku, aku bilang kau sudah pindah. Sepetinya dia kecewa, Sel."

     Ha? Zayn mencariku? OMG! Zayn adalah mantan-ku, kami berpacaran hanya 2 bulan saja. Zayn famous disekolah dia adalah ketua eskul basket, semua murid perempuan disana tidak menyukai jika aku yang jadi pacarnya Zayn. Semua mebullyku? Apa salahku coba? Zayn yang mendekatiku duluan? Sudahlah lupakan.

"Hey, bitch! Kenapa kau diam saja, stupid!" Miley menganggetkanku.

"Eh, e.. Maaf ley. Hehe.." aku malah salting.

"Why? Kamu memikirkan Zayn ya? Sudahlah jangan khawatir, aku sudah memberi nomor whatsappmu yang baru kepada Zayn. Sebentar lagi juga dia akan memulai chatting denganmu. Hehe..." Miley hanya tertawa kecil.

"Aku sudah move on, kenapa Zayn harus kembali?" aku memang benar-benar sudah melupakannya, banyak hal buruk saat aku dan dia berpacaran.

"Baiklah, mungkin dia merindukanmu, Sel. Biarkan saja." kata Miley halus.

"Okay, aku tidur dulu ya. Disini sudah malam disana pasti pagi, Ley? Bye, swettie."

"okay, Sel" aku menutup teleponnya dan tertidur.

"Sel, ayo bangun. Hari ini kan pertama kamu masuk sekolah. Sholat subuh dulu yuk?" Mommy membangunkan ku secara halus.

"Hmmmm, baiklah mom." aku mencium pipi mommyku, dan beranjak untuk sholat subuh dan mandi. Setelah selesai, ternyata baju seragam sekolah aku yang baru sudah disiapkan diatas ranjang. Seragamnya bagus, bajunya berwarna putih dengan garis kotak-kotak dipinggirnya berwarna merah maroon, dan rok 5cm diatas lutut.

"So cuteeeee" aku menyukai seragamnya, aku merasa begitu lucu jika aku memakainya. Rambut pirangku, aku gerai dengan sengaja, aku memakai sepatu nike full white, dan memakai tas berwarna ungu muda.

................

HEYYY GUYSSSS?  VOTE YAH? JANGAN CUMA BACA DOANGGGG!!!

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang