Promise Part 8

1.3K 49 0
                                    

"Emang kenapa? Kalo gue ketua osis. Gue yang punya sekolah. Gue tajir, tau gak lo?" cowo ga punya mata itu bener-bener sombong.

"Bitch please, yang tajir orang tua lo aja bangga. Dasar gapunya otak plus mata!" aku menekankan perkataanku.

"Hh, lo ngapain sekolah disini? Ini sekolah kepunyaan keluarga Dewata tau ga? Cari sekolah lain sana? Lo ga pantes sekolah disini."

aku memutarkan mata lalu pergi meninggalkannya dan berkata "bodo amat."

     Aku memasuki toilet dan membersihkan wajahku.

"Dasar cowo pembawa sial, kenapa sih gue harus ketemu cowo aneh itu lagi. Arghhhh.." aku teriak dan mengacak-ngacak rambutku.

"Selina? Lo lama banget di toilet" tiba-tiba Meria datang.

"Gue lagi kesel, ayolah kekelas lagi." Meria kebingungan melihat tingkah aneh dariku.

"Ehh, ayoo..."

     Saat mau memasuki kelas bel pulang sudah berkumandang, aku dan Meria langsung memasuki kelas dan mengambil tas.

     "Bye Meria, see u tomorrow" aku melambaikan tanganku, saat melihat Meria yang sudah dijemput oleh sopirnya. Sedangkan aku belum juga datang, lamanya yah. Eh, itu cowo berengsek? Ih itu cewe yang disampingnya nempel banget. Pacarnya mungkin, ew.

"Apa lo, liat-liat. Dasar rambut pirang belagu" tiba-tiba cowo aneh itu menghinaku, mungkin dia tahu aku memperhatikannya dengan jijik.

"Dasar cowo ga punya mata." aku teriak sekeras mungkin.

"Eh, maksud lo apa? Manggil cowo gue ga punya mata? Dia ganteng terus perfect gini. Iri lo ha? Iya ga sayang?" cewe jalang itu sok lembut di depan cowo ga punya mata, bodo amat.

"Apaan sih, lo. Minggir gue mau pulang" cowo brengsek itu, meninggalkan pacarnya dengan rasa jijik, sumpah parah padahal kan pacarnya. Lalu dia menuju ke parkiran untuk mengambil motor sportnya.

     Akhirnya Pak Yanto pun datang, aku pun menaiki mobil. Sesampainya dirumah, aku pun ganti baju, dan berbaring di ranjang. Aku melihat gelang promise, aku sangat merindukan Yori. Aku mengambil bingkai foto, aku dan Yori, dan menatap muka Yori.

"Em, ko muka Yori sekilas mirip siapa gitu. Ko gue merasa ada yang mirip sama Yori, yah?, Ih gamungkin." Apaan sih, aku ga jelas. Yailahlah ada yang mirip, ya emang mirip Yori kan? Aih...

     Aku merasa bosan dikamar, aku berfikir untuk pergi ke Starbucks seorang diri. Dari pada dirumah mulu, badmood. Sesampai di Starbucks aku biasa memesan moccachino dengan bertuliskan Selina Ayu. Aku mengutrek I-phone ku. Tiba-tiba aku merasa ada yang duduk disampingku, mataku langsung ke arah kiri. What? Cowo, siapa sih!

"Hai, lo anak baru di kelas XI IPA 1 ya?" cowo itu memulai bicara, tapi ko dia tau aku sih.

"Eh, iya. Maaf, lo siapa ya?" tanyaku penasaran.

"Gue Raditya Mendes temennya Drew Dewata, gue ketua eskul karate. Gue tau lo karena waktu itu gue liat lo di deket lapangan, lo kaya deket gitu sama Drew. Pas gue nyari tau, ternyata lo anak kelas XI IPA 1" katanya menjelaskan.

"Oh hehe, maaf ya gue gatau. Nama gue Selina Ayunda Retno." kataku memperkenalkan diri.

"Okay, Sel. Nice too meet you, gue balik dulu ya. Sampai ketemu besok disekolah" katanya beranjak pergi sambil tersenyum.

"Nice too meet you too" kataku sedikit teriak.

     Hari sudah mulai sore, aku beranjak pergi dari Starbucks untuk pulang. Sesampai dirumah, aku melihat mommy dan daddy sedang duduk di ruang tamu. Aaa, dad sudah pulang.

"Dad, miss you." aku langsung duduk disamping daddy, dan memeluk.

"Miss you too, my angel. Bagaimana sekolahmu, Sel? Sudah punya teman baru belum?" daddy banyak bertanya, aku melihat mommy tertawa kecil.

"Em, sekolahnya keren. Aku juga juga sudah punya teman baru namanya Dimeria Lovato, hanya itu saja." aku senang.

"Oiya, kata mommy sih mending kamu ikut eskul supaya punya banyak teman?" aku tidak pernah memikirkan untuk mempunyai banyak teman, cukup satu asal selalu ada.

"Hehe iya mom, aku ke kamar dulu ya. Mau mandi." aku beranjak ke kamar.

     Selesai mandi, aku meringkan rambutku dengan hairdryer. Setelah itu aku memainkan i-phone ku dan membuka whatsapp, ternyata ada nomer baru. Dari poto nya aku sudah tau, pasti itu Zayn.

"Sel, how are u? Miss you." 14.00

"Selina??" 15.30

"Hey, sel? Reply please." 16.00

"Hey too Zayn, i'm fine." 16.45 aku membalas dengan malas.

...........

VOTE VOTE VOTEEEE!!!!!






    
    
    

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang