Promise Part 12

1.2K 51 0
                                    

Selina's POV

   Hari ini jam 14.00 siang, bazar sekolah telah selesai. Aku masih menangis, kenapa aku lalai menghilangkan gelang itu. Aku bodoh.

"Bodoh" aku menghentakkan kakiku di tanah sambil menangis.

"Sudahlah, jangan nangis terus sel. Kalo masih rezeki pasti ketemu ko" Meria menenangkanku. Tapi, bagaimana aku bisa tenang? Gelang itu satu satunya barang yang bisa membuatku bertemu dengan Yori.

"Baiklah" aku menghapus air mataku, dan kembali tersenyum

"Oiya, lo kan harus ke aula sekarang?"  Meria mengingatkanku, aku hampir lupa.

"Astaga, yaudah gue ke aula dulu ya. Maaf kita gajadi ke starbucks sekarang? Besok aja okay?"

"Okay, tidak masalah. Aku pulang duluan ya, Sel." Meria meninggalkanku, lalu aku langsung berlari ke gedung aula sekolah.

     Sesampai disana, aku disambut dengan Barbara.

"Hai ka, maaf gue telat." aku ngos-ngosan.

"Engga ko belum telat, ketua cheerleader dateng 10 menit lagi. Sebaiknya lo ganti baju cheerleader dulu." aku dipersilahkan masuk diruang ganti baju, aku begitu lucu dengan pakaian cheerleader yang terlihat pusarku itu. Omg.

Aku pun keluar dari tempat ganti baju, ternyata semua team leader sudah berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pun keluar dari tempat ganti baju, ternyata semua team leader sudah berkumpul. Sebentar lagi ketua cheerleader akan datang, kata salah satu leader.

5 menit berlalu, ketua cheerleader pun datang. Saat aku melihat mukanya yang jelas ternyata Cara Wolftama cantik dan anggun dengan wajahnya yang hampir mirip dengan Cara Delevingne. Membuatnya terlihat sempurna.

"Hai, lo Selina Ayunda Retno kan? Anak baru di sekolah ini?" Cara melihatku dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Okay, lo diterima." aku tersenyum senang, dan team leader pun bersorak riuh di ruangan yang kedap suara ini.

"Hm Selina, kamu harus tau bahwa Cheerleaders adalah salah satu olahraga yang tergolong extreme, kenapa bisa disebut begitu? Bagaimana tidak extreme, kami harus dapat menggabungkan beberapa gerakan seperti tumbling, gymnastyc, dance, stunt, & pyramid. Disini yang kami latihan pyramid bukan seperti kamu liat di sinetron-sinetron Indonesia, disini kami harus membuat piramida yang cukup sulit. Karena itu para cheerleaders harus punya kekuatan bukan cuma modal tampang...." jelas Cara Wolftama membuat aku kagum dan lebih semangat untuk mencobanya.

"Pertama kita harus mempunyai Ekspresi, karena ekspresi sangat dibutuhkan dalam penampilan suatu tim cheerleader. Ekspresi akan membantu semangat para cheerleader yang tampil dan juga membuat penonton senang melihat tampilan mereka. Ekspresi biasanya ditonjolkan para cheerleader saat mereka yelling, membuat pyramid, stunting, maupun saat mereka ngedance. Ekspresi yang ditunjukan juga macem-macem, bisa senyum, bisa muka centil, bisa melet, dan lain-lain." jelas Cara Wolftama melanjutkan, omg. Begitu sempurna dan pintar wanita ini.

Kami pun memulai latihan dasar terlebih dahulu yaitu, arm motion. Arm motion adalah suatu gerakan ekspresi yang mencerminkan kekuatan dan energi yang dijadikan ekspresi mendasar (pose khas) cheerleader.

Setelah selesai latihan selama 2 jam, aku dan team leader mengganti baju terlebih dahulu, lalu berdoa sebelum pulang. Akhirnya kami pun pulang kerumah masing-masing sebelum hari menjelang senja.

.............................................................

VOTE YAAAA, JANGAN LUPA FOLLOW NANTI AKU FOLLBACK? OIYA KALO CERITA AKU KURANG BAGUS KALIAN BOLEH KOMEN😍













PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang