29

414 24 3
                                    

Dae Hyun pun membuka kedua kelopak matanya perlahan, menyadari bahwa sinar matahari telah menyusup dari balik tirai yang menutupi jendela. Sebuah pertanda bahwa hari sudah menunjukan pagi, dan matahari sudah siap menemani hari ini. Ia pun perlahan bangun dan meregangkan otot-otot lengan sambil sesekali menguap. Ponsel di meja samping tempat tidurnya seketika membuat ia terfokus pada benda persegi panjang itu.

Dilihatlah nama seseorang yang merupakan notifikasi favoritnya.

Siapalagi jika bukan pria berkulit tan yang akhir-akhir ini selalu ada dan menemaninya.

"Good morning..."

Dae Hyun terkekeh.

"Mwoya? Kenapa kau tertawa? Tidak ingin membalas salamku?" ujar Kai pura-pura kesal.

"Morning too... Sweethearth" ujar Dae Hyun dengan suara semanis mungkin.

"Wah aku tidak menyangka kau bisa memanggilku seperti itu, ini suatu kemajuan" ujar Kai sambil sesekali tertawa.

"Memang kau saja yang bisa seperti itu? Liat ya aku bisa jauh lebih baik darimu" ujar Dae Hyun sambil menggembungkan pipinya.

"Iya terserah kau saja. Bagaimana tidurmu? Nyenyakkah?"

"Ya sangat".

"Memimpikanku?"

Dae Hyun memutar bola matanya malas 'dasar narsis' pikirnya.

"Aniyo. Aku memimpikan Lee Jong Suk" ujar Dae Hyun sambil tertawa.

"Heol! Bagaimana bisa aku kalah dari actor itu! Hey kau berhenti menyukai dia bahkan aku lebih baik dari dia!" ujar Kai yang mulai terdengar cemburu.

"Ya! Bagaimana bisa aku berhenti menyukai dia? Aku sudah jadi fansnya semejak SMP, kau tidak bisa melarangku menyukainya. Arra?" ujar Dae Hyun sambil terkekeh.

"Ah sudahlah kutahu kau pasti akan berkata seperti ini jika membahas tentang si Lee itu, aku memang tidak bisa menggetarkan hati seorang fanatik sepertimu" ujar Kai terdengar menyerah.

"Yes! Aku menang ahahahaha!" tawa Dae Hyun seakan memenuhi ruangan.

"Iya iya kau menang, kau sudah siap kan?" Tanya Kai.

"Siap apa? Sekarang kan hari Sabtu? Lagipula aku tidak ada jadwal bekerja pada hari Sabtu. Oppa hanya memberikan aku jadwal kerja 5 hari" ujar Dae Hyun kebingungan.

Terdengar Kai menghela nafas.

"Dasar pelupa, besok adalah hari pernikahan Baekhyun dan kita harus berangkat hari ini"

Seketika kedua bola mata Dae Hyun membulat sempurna.

"JINJJA?!- Benarkah" ujarnya teriak karena baru ingat, seketika ia langsung membuka laci meja di sebelah tempat tidurnya dengan gelisah. Dipandangilah selembar tiket menuju Jeju yang ia dapatkan dari Kai.

"Jangan bilang kau bahkan belum siap-siap?!" Tanya Kai datar.

"Kai bagaimana ini..." ujar Dae Hyun mulai panik.

"Sekarang sudah menunjukan pukul 09.00 dan pesawat berangkat pukul 10.30, sebelum aku meninggalkan mu sebaiknya kau langsung bersiap dari sekarang" ujar Kai yang jika sudah seperti ini ia yakin bahwa pria ini kesal padanya.

"Ta..tapi jangan tinggalkan aku! Ya! Jangan tinggalkan aku! Kuperingatkan ya kau jangan meninggalkan aku dan ke Jeju sendirian! Kau tahu sulit sekali mendapatkan tiket di musim liburan anak sekolah seperti ini!!!" ujar Dae Hyun teriak panik lalu melempar ponselnya ke Kasur dan berlari menuju kamar mandi.

She is My Angel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang